Jadi, apa saja yang harus dibenahi?
Kekalahan 0-2 dari Meksiko yang sekaligus memulangkan tim nasional Indonesia U-19 dari Toulon Tournament tampaknya tidak terlalu disesali Dzenan Radoncic. Asisten Shin Tae-yong asal Montenegro itu justru melihat ada banyak hal positif yang didapat.
Dari tiga pertandingan di Prancis, Garuda Muda mendapatkan dua kekalahan dari Venezuela (0-1) dan Meksiko (0-2). Satu-satunya kemenangan diraih dari Ghana (1-0). Ini menjadi pencapaian yang bagus mengingat saat mengikuti turnamen yang sama pada 2017, Indonesia kalah tiga kali.
Meski mimpi menembus semifinal gagal, Radoncic menyebut timnas U-19 tidak perlu khawatir. Pasalnya, tujuan utama skuad ini dibentuk adalah Piala Dunia U-20 2023, yang akan digelar di Indonesia, tahun depan.
"Mereka (Meksiko) dapat gol dari kesalahan kami. Saya pikir ini karena kesalahan individual, karena minim pengalaman, dan karena jarang tampil kompetisi. Ini (pertandingan) sulit untuk para pemain kami," kata Radoncic seusai laga, di situs resmi Tournoi Maurice Revello.
"Hari ini kami melakukan pendekatan berbeda. Saya memotivasi anak-anak agar bisa membuat sejarah. Tapi, yang memang ada perbedaan kualitas antara kami dengan mereka," tambah mantan penyerang itu.
"Tidak ada yang perlu disesali. Kami punya pengalaman bagus. Kami punya pertandingan bagus. Kami belajar banyak hal, saat di pertandingan, saat ditekan, kami harus mengubah mentalitas kami. Tentu saja, saya puas dengan penampilan (secara umum). Saya senang dengan mereka. Mereka berkembang sangat baik. Mereka belajar banyak," tambah Radoncic.
Pengalaman melawan dua tim Amerika Selatan dan Amerika Utara, serta satu tim Afrika, dianggap Radoncic sebagai modal berharga para pemain menghadapi masa depan.
"Ini hal besar untuk kami. Hal besar untuk sepakbola Asia. Kami datang dari negara sepakbola kecil. Ada banyak hal bagus yang didapat anak-anak ini. Pengalaman bagus, pertandingan bagus, semuanya. Kami bisa melawan tim bagus, bermain lewan tim yang lebih baik dari Eropa, Amerika, Afrika. Jadi, ini modal bagus untuk Piala Dunia (U-20) tahun depan," beber Radoncic.
Dari tiga pertandingan di Prancis, Garuda Muda mendapatkan dua kekalahan dari Venezuela (0-1) dan Meksiko (0-2). Satu-satunya kemenangan diraih dari Ghana (1-0). Ini menjadi pencapaian yang bagus mengingat saat mengikuti turnamen yang sama pada 2017, Indonesia kalah tiga kali.
BACA ANALISIS LAINNYA
Apa itu Webster Rulling? Aturan yang Bisa Bikin Lewandowski Gabung Barcelona
Apa itu Webster Rulling? Aturan yang Bisa Bikin Lewandowski Gabung Barcelona
"Tidak ada yang perlu disesali. Kami punya pengalaman bagus. Kami punya pertandingan bagus. Kami belajar banyak hal, saat di pertandingan, saat ditekan, kami harus mengubah mentalitas kami. Tentu saja, saya puas dengan penampilan (secara umum). Saya senang dengan mereka. Mereka berkembang sangat baik. Mereka belajar banyak," tambah Radoncic.
BACA ANALISIS LAINNYA
Sejarah! Menanti 64 Tahun, Wales Akhirnya ke Piala Dunia Lagi
Sejarah! Menanti 64 Tahun, Wales Akhirnya ke Piala Dunia Lagi
#MEXINA | ?
?? Indonesia (@PSSI) coach Dzenan Radoncic speaks after the game against Mexico ??#TMR2022pic.twitter.com/5GPLdFJF7F— Tournoi Maurice Revello - #TMR2022 (@TournoiMRevello) June 5, 2022
"Ini hal besar untuk kami. Hal besar untuk sepakbola Asia. Kami datang dari negara sepakbola kecil. Ada banyak hal bagus yang didapat anak-anak ini. Pengalaman bagus, pertandingan bagus, semuanya. Kami bisa melawan tim bagus, bermain lewan tim yang lebih baik dari Eropa, Amerika, Afrika. Jadi, ini modal bagus untuk Piala Dunia (U-20) tahun depan," beber Radoncic.
#MEXINA | ?
— Tournoi Maurice Revello - #TMR2022 (@TournoiMRevello) June 5, 2022
?? Indonesia (@PSSI) and @Persija_Jkt defender Muhammad Ferarri shared his thoughts after the game against Mexico ??#TMR2022pic.twitter.com/ZtFLeBrdvG