Memukul wasit sudah salah. Apalagi, wanita. Auto pidana..
Sepakbola adalah olahraga yang menjunjung tinggi fair play dan sportivitas. Tapi, tak jarang pemain lepas kendali dengan melakukan tindak kekerasan kepada lawan maupun wasit. Contohnya, pemain amatir di Argentina ini, yang memukul wasit, dan langsung diciduk aparat kepolisian.

Kekerasan di sepakbola Argentina bukan cerita baru. Di berbagai level kompetisi, Negeri Tango sering diramaikan perkelahian suporter, pertengkaran antarpemain, maupun pemukulan wasit.

Tapi, yang terjadi di kompetisi amatir Argentina, akhir pekan lalu keterlaluan. Saat itu, Garmense bertanding melawan Deportivo Independencia di Tres Arroyos, Buenos Aires. Seorang wasit wasit dipukul dari belakang oleh pemain Garmense, Cristian Tirone, hingga terjatuh.

Wasit wanita itu bernama Dalma Magali Cortadi, dan baru berusia 30 tahun. Dia dipukul Cristian Tirone hanya beberapa saat setelah memberi kartu merah karena pelecehan verbal. 

Setelah mengusir Cristian Tirone dari lapangan, wasit wanita itu juga mengeluarkan kartu kuning kepada rekan lainnya. Hal itu membuat Cristian Tirone semakin marah dengan meninju kepala Dalma Magali Cortadi dari belakang. Wasit wanita itu langsung jatuh tersungkur di lapangan. 

Melihat kekerasan itu, hakim garis beraksi cepat mengamankan Cristian Tirone dengan mendorongnya agar tidak melanjutkan serangannya.

Dalam laporan media lokal Argentina, La Nacion, beberapa petugas polisi datang ke lapangan dan menangkap Cristian Tirone. Mereka membawanya ke kantor polisi untuk dilakukan proses pidana. Sementara sang wasit harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. 



"Anda harus mengusir dia selamanya. Dia seharusnya tidak pernah berada di klub mana pun. Dia orang yang kejam. Saya melihatnya di video. Orang normal tidak melakukan apa yang dilakukan pria ini," kata Dalma Magali Cortadi setelah pertandingan.

"Tidak ada orang yang pantas mendapatkan ini. Kami tidak pergi ke lapangan untuk dikalahkan. Saya harap dia membayar untuk apa yang dia lakukan," tambah Dalma Magali Cortadi. 

Klub Cristian Tirone, Garmense, juga telah mengeluarkan pernyataan kepada publik. Mereka mengutuk tindakan salah satu pemainnya itu. "Mengingat peristiwa yang terjadi, kami menyatakan penolakan keras tindakan itu. Aksi itu bertentangan dengan semangat olahraga ini," bunyi pernyataan Garmense.

"Kami bersimpati kepada wasit. Kami meminta maaf.  Kami menyediakan diri untuk  berkomitmen dan terus bekerja memberantas kekerasan dalam segala bentuknya di olahraga," lanjut pernyataan resmi klub.