Shin Tae-yong tampak santai terkait timnas U-16, local pride, dan lain-lain..
Hingga seminggu setelah kemenangan tim nasional Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2022, suporter Garuda masih menanti tanggapan Shin Tae-yong. Apalagi setelah muncul komentar "local pride". 

Pekan lalu, tim asuhan Bima Sakti meraih kemenangan di Piala AFF U-16 2022 setelah mengalahkan Vietnam 1-0 di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Itu menjadi gelar kedua di kompetisi level remaja Asia Tenggara setelah tim asuhan Fakhri Husaini menjuarai Piala AFF U-16 2018.

Seperti yang selalu terjadi, euforia melanda. Pesta kemenangan berhari-hari dan banjir bonus digelontorkan layaknya menjuarai Piala Dunia 2022. Bahkan, ada yang dijanjikan menjadi anggota Kepolisian.

Masih ada lagi. Para pemain diundang ke berbagai acara resmi maupun tidak resmi untuk dipamerkan. Mulai hal wajar seperti hadir ke perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo hingga hal berlebihan layaknya acara dangdut di sebuah stasiun televisi.

Kemenangan di Piala AFF U-16 2022 juga digemparkan dengan komentar kebablasan dari Markus Horison selaku pelatih kiper. Komentar yang mengaitkan dengan nasionalisme sempit langsung disambar pelatih lokal lainnya, Fakhri Husaini.

"Produk LOKAL prestasi INTERNASIONAL. Top, membanggakan, menginspirasi," tulis pelatih yang musim ini menukangi Persela Lamongan di Liga 2 itu di akun resmi Instagram miliknya, @coachfakhri.

Komentar Markus Harison dan caption Fakhri Husaini langsung menjadi santapan suporter dan media di Indonesia. Mayoritas keberatan dengan komentar tersebut. Beberapa bahkan mengaitkan hal tersebut dengan keberadaan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas senior, U-23, dan U-19.

Lalu, apa komentara Shin Tae-yong terkait euforia kemenangan Indonesia di Piala AFF U-16 2022 plus hiruk-pikuk kontroversi "local pride"?

Faktanya, saat ini Shin Tae-yong sedang izin libur ke kampung halamannya di Korea Selatan. Dia menikmati berbagai aktivitas normal layaknya orang biasa. Sempat bertemu Presiden Jokowi saat kunjungan ke Seoul, Shin Tae-yong juga hadir dalam beberapa pertandingan Liga Korea, termasuk menonton Asnawi Mangkualam Bahar.

Di akun Instagram resmi Shin Tae-yong, @shintaeyong7777, sama sekali tidak ada postingan terkait Piala AFF U-16 2022. Baik berupa ucapan selamat atau menanggapi masalah "local pride".

Pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu terakhir kali aktif di media sosial pada 10 Agustus 2022 atau dua hari sebelum final Piala AFF U-16 2022. Dalam postingan itu, Shin Tae-yong mempromosikan game sepakbola FIFA Mobile. "Halo para penggemar FIFA Mobile di Indonesia. Mau mendapatkan kesempatan bermain manager mode dengan saya di FIFA mobile?" tulis Shin Tae-yong, @shintaeyong7777.

Apa yang dilakukan Shin Tae-yong cukup unik. Pasalnya, banyak orang yang berkaitan dengan sepakbola Indonesia ramai-ramai berkomentar. Itu termasuk asisten lokalnya di timnas, Nova Arianto.



"Terima kasih dan selamat Coach @bimasakti230176 @firle18 @markoesharison81 @nu9rohoindriyanto @gilang22ramadhan dan semua anggota timnas U-16 atas kerja keras dan hasil yang didapat menjadi yang terbaik di (Piala) AFF U-16 tahun ini. Kita semua bangga atas prestasi yang diraih hari ini," tulis @novarianto30.



"Selanjutnya menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan membuat pemain pemain muda ini tidak layu sebelum berkembang. Karena banyak kasus dan pengalaman yang sudah ada, pemain tidak bisa menjaga pola hidup nya dan terlena dengan prestasi yang sudah diraih, sehingga membuat performa pemain turun di saat mereka naik kelas di level usia diatasnya," lanjut Nova Arianto.

Ucapan selamat juga ada di postingan mantan pelatih timnas, Luis Milla. "Selamat kawan dan rekan kerjaku @bimasakti230176 untuk kemenangan di Piala AFF U-16. Kerja yang bagus @pssi," tulis @luismillacoach.

Jadi, kita tunggu saja kepulangan Shin Tae-yong ke Indonesia untuk mempersiapkan FIFA Matchday edisi September 2022. Layak dinantikan tanggapan pelatih yang membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 itu tentang euforia yang melanda timnas U-16 plus munculnya berbagai polemik.