The Special One memang bukan kaleng-kaleng..
Jose Mourinho sukses memprediksi Xabi Alonso akan menjadi pelatih, dan itu bukan sebulan, dua bulan, melainkan sudah dikatakan oleh juru taktik AS Roma itu hampir tiga tahun lalu.

Xabi Alonso yang menghabiskan karierrnya sebagai gelandang di Real Sociedad, Liverpool, Real Madrid dan Bayern Muenchen itu gantung sepatu pada 2017 dan setelah menimba ilmu kepelatihan, eks pemain Timnas Spanyol itu akhirnya diberi kesempatan untuk menangani tim senior pertamanya.

Pada minggu lalu, Alonso ditunjuk sebagai pelatih Bayern Leverkusen menyusul pemecatan Gerardo Seoane.

Alonso menikmati awal yang manis, Leverkusen mengalahkan Schalke dengan skor 4-0 pada hari Sabtu dalam lalu.

Keberhasilan Alonso tidak akan mengejutkan seorang Jose Mourinho, yang melatih pelatih asal Spanyol itu selama waktunya di Real Madrid.

Berbicara di konferensi Top Eleven pada 2019, Mourinho menguraikan mengapa dia merasa Alonso ditakdirkan untuk menjadi pelatih top pada waktunya.

"Ayahnya adalah seorang manajer, jadi dia tumbuh mirip dengan saya. Kemudian dia menjadi pemain - tentu saja jauh lebih baik dari saya," kata Mourinho.

“Dia menjadi pemain, pemain top. Posisinya di lapangan dan pengetahuannya tentang permainan – sangat tinggi. Dia bermain di Spanyol, di Inggris dan di Jerman."



Dengan yakin eks pelatih Manchester United dan Tottenham Hotspur itu menyebut.

“Dan dia dilatih oleh Guardiola bersama Bayern, oleh saya sendiri di Real Madrid, oleh Ancelotti di Real Madrid, oleh Benitez di Liverpool. Jadi, saya pikir jika Anda menggabungkan semua ini, Xabi memiliki kondisi untuk menjadi pelatih yang sangat bagus."


Ujian Alonso berikutnya sebagai pelatih kepala akan datang pada hari Rabu ketika Leverkusen menjamu FC Porto di Liga Champions – kompetisi yang dimenangkannya sebagai pemain bersama Liverpool dan Real Madrid.

Leverkusen saat ini berada di urutan ketiga dalam grup dengan tiga poin, tertinggal enam poin di belakang  Club Brugge.

Porto berada di depan Leverkusen dengan selisih gol saja, sementara Atletico Madrid berada di posisi terbawah grup – meskipun memiliki poin yang sama dengan dua tim di atas mereka.

Laga tersebut akan jadi ajang pembuktian lanjutan bagi Alonso.