Ada yang lebih baik dari Pele dan Maradona.
Bagi sebagian orang yang memainkan Football Manager, game itu mungkin akan membuat tidur gelisah, makan tidak teratur, istirahat kurang, bahkan tidak ada waktu untuk pergi ke toilet.

Begitulah keasyikan yang akan dirasakan jika seorang pelatih Football Manager sedang bekerja di balik layar komputernya. Bahkan, beberapa pengguna game ini tak jarang bisa memprediksi pemain yang akan menjadi bintang di dunia nyata.

Dari beberapa pemain yang terkenal, berikut ini adalah empat gelandang yang sangat populer dan sudah menjadi legend di FM.

#1 Nii Lamptey

Pemain asal Ghana itu menjadi wonderkid di FM musim 1993/1994 yang asli. Dia seperti sebuah berlian yang tersembunyi di Anderlecht, yang bisa Anda dapatkan dengan sedikit biaya dan langsung masuk ke skuad tim utama Anda.

Lamptey adalah bagian dari daftar elit pemain muda di tahun 90-an yang tampil dengan penuh percaya diri dan mengagumkan.

Di zaman kick-and-rush, kecerdasan Champ Man berada di depan waktunya. Anda hanya memberikan bola kepada Lamptey dan membiarkan keahliannya yang luar biasa (kecepatan, kreativitas, bakat) melakukan sisanya. Dia menjadi seperti blue print untuk apa yang kemudian menjadi peran No.10 di sepak bola.

Di lapangan yang sebenarnya, Lamptey tidaklah menjadi kekuatan kreatif yang sama. Terlepas dari bakatnya, dia tersesat dan menghabiskan bertahun-tahun berkeliaran untuk mencari kemuliaan di klub lain. Tapi, di hati penggemar FM, dia akan selalu menjadi pahlawan.



#2 Tommy Svindal Larsen

Pada tahun 90-an, sepak bola Inggris telah menyadari fakta bahwa Skandinavia menjadi impian pemburu pemain dengan harga murah. Jika Anda berminat mendatangkan sang gelandang, maka Tommy Svindal Larsen dari Stabaek adalah pemain yang tepat.

Tekel yang menghancurkan tulang, operan yang membelah pertahanan, sprint yang menggetarkan paru-paru dari kotak ke kotak. Maka, orang Norwegia itu memiliki semuanya. Seperti prajurit Norse di masa lalu, dia tidak terlalu peduli dengan reputasi.

Tidak masalah apakah Anda Veron, Beckham, Figo, atau Zidane. Jika Anda menghalangi Tommy, Anda pasti akan mendapat perawatan. Kariernya di FM dipenuhi dengan patah tulang dan banyak sekali peralatan perak yang menempel di kakinya.

Dalam kehidupan nyata, dia tidak mencapai reputasi yang sama, meskipun telah mengumpulkan 24 caps untuk negaranya.

#3 Niclas Alexandersson

Jauh sebelum James Milner menjadikannya modis, Niclas Alexandersson adalah pemain skuad asli. Sangat sedikit di dunia Champ Man yang dianugerahi kehormatan yang sama dalam bertahan, lini tengah, atau serangan.

Orang Swedia itu seperti Polyfilla dengan rambut peroksida. Jika ada celah di tim Anda, dia mengisinya.

Yang menimbulkan pertanyaan adalah, apa posisi terbaik Niclas Alexandersson? Di bangku cadangan mungkin. Jika Anda bertanya kepada penggemar Sheffield Wednesday, Everton, dan West Ham, yang pernah dibela pemain asal Swedia itu dalam kehidupan nyata, kedengarannya benar.

#4 Ibrahima Bakayoko

Di akhir tahun 90-an, Football Manager mengakhiri salah satu debat sepak bola yang paling memecah belah tentang siapa pemain terbaik sepanjang masa? 

Beberapa mengatakan Pele, yang lain mengatakan Maradona. Tanpa data yang menentukan untuk dijadikan sandaran, mereka menyerah pada perselisihan dan dendam seumur hidup.

Hanya ketika kami memuat CD-ROM untuk Football Manager musim 1997/1998, kami menyadari bahwa kami semua salah. Pemain terhebat yang pernah berjalan di bumi sebenarnya adalah striker yang kurang dikenal yang bermain di Ligue 1. Dan, Edson Arantes do Nascimento alias Pele tidak cocok untuk mengikat Puma Kings anak ini.

Ibrahima Bakayoko pada dasarnya menjadi kode cheat. Sebuah kesalahan dalam Matrix. Untuk tim mana pun, di liga mana pun, di negara mana pun di seluruh dunia, tanda tangan penyerang Montpellier itu menjamin Anda mencetak gol dan kejayaan.

Mungkin tangan Diego diberkati oleh Tuhan, tapi kaki Bakayoko telah diciptakan oleh kekuatan alam semesta yang paling maha kuasa dari editor data The Champ Man.

Jadi, bisa dibayangkan riak kegembiraan ketika diumumkan bahwa penyerang Pantai Gading itu akan bergabung dengan Everton pada Oktober 1998.

Bisakah pria itu menandingi pergerakan mekanisme yang tak terkendali? Jika statistiknya mendekati akurat maka ini akan menjadi kemajuan terbesar umat manusia dalam teknologi hibrida manusia sejak RoboCop melaporkan untuk shift sore di Detroit City.

Sayangnya, hasil buruk dari empat gol dalam 25 pertandingan bukanlah statistik yang biasa kami lakukan. Dan dia dengan cepat dibiarkan keluar dari Goodison dengan biaya rendah.