Satu kata, Respek!
Suporter Timnas Jepang dengan terus terang membeberkan alasan mengapa mereka selalu membersihkan stadion selepas pertandingan di Piala Dunia 2022.

Para penggemar Jepang di Piala Dunia telah mendapatkan pujian dari banyak orang di seluruh dunia atas tindakan mereka setelah peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan melawan Jerman, pada Rabu 23 November 2022.

timnas jepang Kini, mereka telah menjelaskan dengan jelas mengapa mereka memilih untuk membersihkan tribune stadion setelah pertandingan.



"Hati kita bersih, jadi tribus harus bersih. Ini berarti tim telah mencapai takdirnya," salah salah seorang penggemar Timnas Jepang kepada Al Jazeera, setelah tim besutan Hajime Moriyasu menang atas 2-1 atas Jerman. 

Sejumlah penggemar kemudian merujuk kata 'atarimae', yang diterjemahkan menjadi 'menyatakan yang lebih jelas'.

Penggemar lain berkata: "Apa yang kami ajarkan adalah meninggalkan sesuatu lebih bersih daripada cara Anda menemukannya adalah atarimae. Dan bahwa kita harus elalu mengungkapkan rasa terima kasih." 

Sementara itu, seorang penggemar yang membawa kantong plastik berwarna biru untuk dibagikan kepada sesama fans menjelaskan: "Kami membagikan kantong ini kepada semua orang yang duduk di kursi penggemar Jepang."

"Jadi ketika kami berhasil, kami bisa mengecat area itu dengan warna biru. Merapikan dan membersihkan saat kami pergi adalah manifestasi budaya kami." 

Fans Timnas Jepang lain menambahkan: "Itu karena kami diajari oleh orang tua kami dan ini semua tercetus melalui pendidikan." 

Banyak fans dari negara lain yang kagum atas perilaku suporter Timnas Jepang yang konsisten untuk merapikan tribun stadion setelah pertandingan: "Apa yang menurut Anda spesial sebenarnya bukan hal yang aneh bagi kami."

"Ketika kami menggunakan toilet, kami membersihkannya sendiir. Ketika kami meninggalkan ruangan, kami memastikannya rapi. Itulah kebiasaan kami." 

"Kita tidak bisa meninggalkan tempat tanpa membersihkannya. Itu adalah bagian dari pendidikan kami, dan juga pembelajaran kami sehari-hari."