Pertandingan yang diprediksi berjalan menarik
Tim nasional Prancis akan menghadapi Maroko di semifinal Piala Dunia 2022. Perbedaan kualitas, materi pemain, maupun tradisi membuat para punggawa Les Bleus diselimuti kecemasan jika The Atlas Lions akan menggunakan taktik ultradefensif parkir bus. Benarkah?

Melihat jalannya pertandingan Maroko sebelum melangkah ke semifinal, terlihat jelas taktik bertahan dan serangan balik cepat menjadi andalan.

Maroko sampai ke semifinal dengan reputasi sebagai tim yang punya lini belakang solid. Pasukan Walid Regragui hanya kebobolan satu gol dalam lima pertandingan. Itu adalah gol bunuh diri. Mereka sukses mengalahkan Belgia dan mengungguli Kroasia di klasemen akhir Grup F.

Tidak hanya itu, pada bebak 16 besar, Maroko menyingkirkan Spanyol dengan kedisiplinan bertahan. Sementara serangan balik Maroko membuat Portugal menangis di perempat final.

Jika melihat hal tersebut, Prancis layak cemas. Pasalnya, kemungkinan besar Maroko akan bermain defensif. Bahkan, bukan tidak mungkin mengambil jalan parkir bus. Itu adalah taktil bertahan yang dipopulerkan Jose Mourinho dengan menumpuk 11 pemain di pertahanan.



Tapi, benarkah Maroko akan parkir bus? Jules Kounde punya pendapat lain. Bek Barcelona meyakini Maroko tidak akan bertahan total saat melangsungkan pertandingan di Al Bayt Stadium, Al Khor, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB. Dia melihat Maroko punya potensi besar di lini serang. 

"Mereka sangat padu. Mereka menutup ruang dengan baik. Mereka membuat pemain yang memegang bola tidak punya banyak waktu berpikir," ujar Jules Kounde, dikutip Marca.

Jules Kounde kemudian meminta rekan-rekannya waspada. Dia merasa serangan balik Maroko yang sangat cepat dari kedua sektor sayap akan merepotkan dirinya dan para pemain Les Bleus lainnya.

"Anda harus bermain cepat dan membuat mereka jadi tidak seimbang dari satu sisi ke yang lainnya. Mereka bisa berbahaya dalam serangan balik. Mereka bertahan dengan sangat baik. Tapi, mereka bukan sekadar tim yang bertahan. Mereka layak mendapatkan perhatian dari kami," pungkas Jules Kounde.