Kadang, fans Bang Dodo memang lucu-lucu. Hehehe..
Cristiano Ronaldo selalu menjadi magnet para penggemarnya. Apa yang dilakukan megabintang Portugal itu menjadi perhatian banyak orang.

Salah satu yang ramai diperbincangkan adalah ketidakmampuan Cristiano Ronaldo bersinar di Piala Dunia 2022. Dia hanya mencetak satu gol dan Portugal harus menyerah dari Maroko di perempat final.

Ada banyak penjelasan teknis sepakbola terkait kegagalan Cristiano Ronaldo menyaingi rival abadinya, Lionel Messi, dan itu masuk akal. Tapi, ada juga analisis yang didasarkan pada asumsi tidak berdasar. Beberapa lainnya bahkan terkesan mengada-ada dan pembelaan buta.

Salah satu analisis aneh yang tidak ada dasarnya adalah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dia mengklaim eks pemain Real Madrid adalah korban politik selama Piala Dunia 2022.

Entah apa maksudnya, Recep Tayyip Erdogan menghubungkan kegagalan Cristiano Ronaldo dengan dukungan kepada Palestina. Apakah ini semacam teori konspirasi?

"Sayangnya Ronaldo terbuang sia-sia di Piala Dunia. Portugal kalah di perempat final dari Maroko. Sayangnya, mereka memaksakan hak veto politik padanya," kata Recep Tayyip Erdogan, dilansir kantor berita Turki, Anadolu.





Jika Palestina dikaitkan dengan kegagalan Cristiano Ronaldo, bukankah tim yang menyingkirkan Portugal dari Piala Dunia 2022 adalah Maroko? Bukankah Maroko mendedikasikan kesuksesan selama berada di Qatar untuk rakyat Palestina? Bukankah pendukung Maroko selalu mengibarkan bendera Palestina?

"Mengirim pemain sepakbola seperti Ronaldo ke lapangan dengan hanya 30 menit tersisa dalam pertandingan akan merusak psikologinya dan menguras energinya," kata Erdogan, yang sebelum menjadi politikus adalah pemain sepakbola profesional.

"Menurut informasi yang saya terima, Ronaldo sekarang akan ke Arab Saudi (bermain untuk Al Nassr)," tambah mantan Walikota Istanbul tersebut.

Selain mengomentari Cristiano Ronaldo, Recep Tayyip Erdogan juga mengatakan Argentina memang pantas memenangkan gelar dan memuji penampilan Kylian Mbappe dan Lionel Messi di pertandingan final. "Itu pertandingan final yang hebat," pungkas Recep Tayyip Erdogan.