Pilih mana? Pelatih Korea, Jepang, atau Jerman?
Setelah Indra Sjafri sukses dengan timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023, PSSI berencana mencari Direktur Teknik baru dari luar negeri. Siapa dia?

Indra Sjafri baru saja membuat sejarah di Kamboja ketika membawa Garuda Muda mendapatkan medali emas SEA Games pertama dalam 32 tahun. Ini membuat Erick Thohir memutuskan Indra Sjafri lanjut menangani Garuda Muda untuk Asian Games 2022 dan Kualifikasi Piala AFC U-23 2024.

Dengan alasan itu, PSSI sedang mencari calon pengganti Indra Sjafri di posisi Direktur Teknik. Erick Thohir tidak menyebut nama. Tapi, secara spesifik menjelaskan pelatih asing cocok untuk posisi Direktur Teknik. 

Keinginan Erick Thohir menggunakan jasa Direktur Teknik dari luar negeri tak luput dari visi dan misinya, yaitu memajukan sepakbola Indonesia. Sebab, pria yang menjabat sebagai Menteri BUMN itu yakin masih banyak pelatih muda di Indonesia yang harus terus dikembangkan.

"Iya dong (dari luar negeri). Salah satunya yang kan saya sudah bicara dengan Jepang nanti kita kerjasama, mengenai standar liga dan wasit. Dengan Jerman juga akan tanda tangan untuk standardisasi liga dan juga salah satunya mencari Dirtek," kata Erick Thohir kepada awak media di Jakarta.

Jadi, siapa kandidatnya? Berikut ini 4 kemungkinan Direktur Teknik PSSI yang baru:

1. Kim Hak-bum

Kim Hak-bum
berasal dari Korea Selatan. Dirinya sangat mengenal dan paham gaya melatih Shin Tae-yong. Itu karena Kim Hak-bum punya hubungan yang baik dengan Shin Tae-yong saat sama-sama bekerja untuk Asosiasi Sepakbola Korea Selatan (KFA).

Prestasi Kim Hak-bum di tim junior Negeri Gingseng cukup layak dipamerkan. Dia membawa Korea Selatan U-23 merebut medali emas Asian Games 2018. Ketika kompetisi di gelar di Indonesia, Korea Selatan diperkuat beberapa pemain top seperti Hwang Hee-chan dan Son Heung-min.

Hasil membanggakan Kim Hak-bum paling baru adalah menghadirkan gelar juara Piala AFC U-23 2023 untuk Korea Selatan U-23. Jadi, dirinya cukup pantas untuk menjadi Direktur Teknik PSSI karena kegemarannya pada pemain-pemain muda yang sesuai visi Erick Thohir.

2. Akira Nishino

Akira Nishino
punya perjalanan karier panjang sebagai pelatih. Memulai dari Jepang U-20, kariernya berlanjut ke Jepang U-23. Kemudian, menukangi sejumlah klub J.League 1 seperti Kashiwa Reysol, Gamba Osaka, Vissel Kobe, hingga Nagoya Grampus.

Kesuksesan di level klub membawa Akira Nishino menukangi timnas Jepang di Piala Dunia 2018. Selanjutnya, bekerja di Thailand melatih timnas U-23 dan timnas senior.

Berhubung Erick Thohir menyebut sedang mengupayakan kerjasama dengan Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA), maka potensi Akira Nishino menjadi Direktur Teknik PSSI cukup besar. Apalagi, pelatih berusia 68 tahun cukup berpengaruh di negaranya. Saat ini dia juga sedang menganggur.

3. Uli Stielike

Uli Stielike
bisa jadi pilihan pertama Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) jika kerjasama dengan PSSI dilakukan sebagai pelatih yang akan disodorkan menjadi Direktur Teknik. Alasannya, karier Uli Stielike selama ini lebih banyak di sepakbola Asia sehingga akan memudahkan bekerja di Indonesia.

Pelatih berusia 68 tahun itu juga tidak asing dengan Shin Tae-yong. Dia adalah pelatih yang menggantikan dan digantikan STY sebelum Piala Dunia 2018.

Filosofi permainan Uli Stielike yang mengandalkan stamina, penguasaan bola, dedikasi, dan kecerdasan pemain sangat cocok untuk gaya sepakbola Indonesia yang sedang dikembangkan Shin Tae-yong dan Indra Sjafri. Dia juga bisa mendidik pelatih-pelatih muda Indonesia.

4. Holger Osieck

Holger Osieck
bisa jadi pilihan lain DFB yang disodorkan kepada PSSI jika Uli Stielike enggan berhubungan dengan Shin Tae-yong lagi. Berasal dari Jerman, Holger Osieck adalah pelatih timnas Australia saat menjadi runner-up Piala Asia 2011.

Pengalaman Holger Osieck di sepakbola Asia juga sangat panjang. Dia merupakan pelatih yang memimpin Urawa Red Diamonds menjuarai Liga Champions Asia 2007. Dirinya juga pernah melatih timnas Kanada serta menjadi asisten timnas Jerman pada 1990-an.