Terlalu mudah jatuh berguling hanya dengan sentuhan lunak. Dinilai mestinya juga kena kartu merah. VAR dianggap tak berguna.
Pelatih Manchester United menyerang sikap pemain Tottenham Hotspur Erik Lamela yang terlalu berlebihan saat lehernya disentuh oleh Anthony Martial. Insiden antara Martial dengan Lamela menit ke-28 berbuah kartu merah untuk Martial sementara Lamela tidak dikeluarkan.

"Jika itu adalah salah satu pemain saya, saya akan menggantungnya sampai kering karena Anda tidak akan jatuh seperti itu. Jika Anthony akan menjatuhkan diri seperti itu, bisa saja situasinya lain. Tapi dia (Lamela) seharusnya tidak bereaksi seperti itu," ujar Ole Gunnar Solksjaer.

Berkat dikeluarkannya Martial berandil kekalahan telah Manchester United 1-6 dari Tottenham Hotspur.



"Perasaan yang mengerikan, hari terburuk yang saya alami sebagai pelatih dan pemain Manchester United," kata Ole setelah timnya dihancurkan oleh skuat Spurs asuhan Jose Mourinho.

"Saya telah menjadi bagian dari kekalahan besar sebelumnya dan kami akan bangkit kembali sehingga kami harus membiarkan para pemain pergi menjalani tugas internasional mereka, menemukan performa mereka sendiri dan yang lainnya yang akan bertahan di sini, kami bakal membantu mereka," tambah Solskjaer yang pada Senin (5/10).

"Setelah hasil seperti ini, Anda perlu menjernihkan kepala dan pikiran serta melihat ke depan."

Pengamat sepakbola Sky Grame Souness menyatakan kartu merah itu menyedihkan. "Jika Martial diusir keluar lapangan, Lamela juga harus diusir. Inikah tampilan Premier League yang kita inginkan?"

"Jika salah satu keluar, keduanya harus keluar. Menyedihkan. "Inikah yang dimaksud dengan permainan gaya Inggris? Kami, orang Inggris, melakukannya secara berbeda."

"Saya pernah bermain di negara Latin, saya pernah bekerja di negara-negara Latin, saya tahu bagaimana mereka memandang permainan itu."

"Lamela akan tidur nyenyak malam ini dengan berpikir dia telah melakukan pekerjaan yang hebat untuk timnya. Tapi itu bukan (kultur) kami."

Namun demikian,seusai komentar itu Sky Sports minta maaf karena anggapan komentar yang terlalu melakukan stereotype terhadap orang Latin.

Jalannya Pertandingan

Tottenham Hotspur menjadikan Manchester United bulan-bulanan untuk meraup kemenangan telak 6-1 di Stadion Old Trafford, Senin WIB.

Hasil itu membuat Tottenham naik ke peringkat kelima dengan koleksi tujuh poin, sedangkan MU (3) melorot ke urutan ke-16 dan hanya berjarak tiga poin dari zona degradasi, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.

MU sebetulnya memulai pertandingan dengan bagus ketika Anthony Martial dijatuhkan oleh Davinson Sanchez di dalam area terlarang dan Bruno Fernandes mencetak gol lewat eksekusi penalti khasnya yang melompat-lompat demi membawa tuan rumah memimpin pada menit kedua.

Namun, keunggulan itu hanya bertahan sebentar karena kerapuhan lini belakang MU mulai terkuak. Erik Lamela merebut bola dari penguasaan Luke Shaw, mengirimkan umpan yang diselesaikan dengan sempurna oleh Tanguy Ndombele untuk membuat kedudukan imbang pada menit keempat.

Lantas tiga menit kemudian, Tottenham berbalik unggul 2-1 ketika lini belakang MU tak siap mengantisipasi tendangan bebas cepat Harry Kane dan bola berhasil dikendalikan Son Heung-min yang kemudian memperdaya kiper David de Gea.

MU hampir membuat kedudukan kembali imbang saat bintang mudanya Mason Greenwood berusaha menyelesaikan bola sodoran Marcus Rashford, sayang tembakannya masih menyamping tipis di sisi gawang.

Situasi seketika berubah bencana bagi MU pada menit ke-28 ketika Martial diusir dari lapangan oleh wasit Anthony Taylor, setelah penyerang Prancis itu melakukan tindakan tak terpuji terhadap Lamela.

Dua menit sesudahnya, situasi 11 lawan 10 langsung dimanfaatkan Tottenham untuk menambah keunggulan lewat gol pertama Kane mengakhiri kerja sama dengan Son.

Keunggulan Tottenham bertambah lagi jadi 4-1 saat Son mencetak gol keduanya pada menit ke-37, yang mengolongi De Gea saat menyontek bola umpan silang Serge Aurieer yang sempat membentur kapten MU Harry Maguire.

Memasuki babak kedua, Ole Gunnar Solskjaer berusaha mengatasi situasi timpang dengan memasukkan Fred dan Scott McTominay, masing-masing menggantikan Fernandes dan Nemanja Matic.

Tapi hal itu tak berdampak banyak, sebab enam menit selepas sepak lanjut Tottenham mencetak gol kelima yang diceploskan oleh Aurier dengan sepakan menyilang memafaatkan umpan dari Pierre-Emile Hojbjerg.

Tottenham terus mendominasi permainan dan pada menit ke-79, Kane melengkapi kemenangan mereka jadi 6-1 lewat eksekusi penalti setelah Paul Pogba menjatuhkan Lucas Moura.