Pernah, Pepe menginjak Messi dan Ramos melakukan sikutan. Kemudian Messi ribut dan seperti mencekik Mapou Yanga-Mbiwa.
Laga Argentina lawan Bolivia tidak hanya disorot karena venue di ketinggian 3.600 meter di atas permukaan laut. Laga yang dimenangkan Argentina itu juga disorot karena insiden akhir pertandingan yang melibatkan Lionel Messi.

Messi terlibat keributan dengan Marcelo Martins Moreno seusai laga yang berakhir dengan kemenangan 2-1 Argentina atas Bolivia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Amerika Selatan di Estadio Hernando Siles, La Paz, Rabu (14/10/2020) pagi WIB. Bermain di ketinggian 3.604 meter di atar permukaan laut, La Albiceleste harus bekerja sangat keras.

Argentina kebobolan lebih dulu lewat gol Moreno pada menit 24. Argentina membalikkan keadaan berkat Lautaro Martinez (45) dan Joaquin Correa (79). Panasnya laga berlanjut ketika wasit meniup peluit akhir pertandingan. Messi terlihat bersitegang dengan Moreno.

Insiden ini diduga diawali oleh tindakan Moreno yang mengejek para pemain Argentina. Moreno mengatakan hal yang menyinggung kekalahan mamalukan 1-6 La Albiceleste di La Paz pada 2009. La Pulga kemudian merespons ucapan Moreno cukup keras. "Ada apa denganmu?" kata Messi, dilansir Marca.

Tanggapan Messi membuat Moreno emosi. Beruntung, keduanya berhasil dilerai dan ditenangkan oleh rekan-rekan satu tim mereka masing-masing. Keduanya dipisah sebelum akhirnya masuk ruang ganti bersama-sama.

Menariknya, itu bukan kejadian pertama yang melibatkan Messi di lapangan. Maskot dan kapten Barcelona itu punya riwayat yang sangat panjang dalam kegagalan menjaga emosinya. Sudah sangat sering Messi bertengkar dan nyaris berkelahi dengan pemain lain.

Berikut ini 7 perkelahian yang melibatkan suami Antonela Raccuzzo tersebut di pertandingan sepakbola:

1. Lionel Messi vs Gery Medel di Copa America 2019

Messi dan Medel berkali-kali terlibat perselisihan di lapangan, baik ketika bermain di La Liga maupun timnas. Sebagai gelandang bertahan yang memiliki agresivitas tinggi, dia kerap melakukan jegalan tanpa kompromi untuk menghentikan pergerakan lawan. Medel punya reputasi sebagai penghancur Messi.

Sejarah mencatat ada dua momen yang menunjukkan kebrutalan Medel dalam menghancurkan Messi. Kedua momen itu terjadi ketika Medel dan Messi sedang membela negaranya masing-masing di Copa America.

Contohnya, final Copa America 2015. Dalam pertandingan itu, Medel benar-benar berhasil menghancurkan Lionel Messi. Saat memasuki menit 34, Medel dan Messi terlibat perebutan bola di area pinggir lapangan. Tanpa diduga, Medel melepaskan sepakan yang mengenai perut Messi. Messi langsung tersungkur kesakitan .

Tampaknya, kejadian tersebut membekas bagi Messi dan Medel. Keduanya kembali bersitengang di perebutan peringkat 3 Copa America 2019. Saat laga memasuki menit 37, Messi terlihat melakukan dorongan kepada Medel. Mendapati tindakan itu, emosi Medel langsung meledak dan beradu mulut dengan Messi.

Wasit yang memimpin laga, Mario Diaz de Vivar, melayangkan kartu merah langsung untuk kedua pemain tersebut. Messi sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Dia bahkan menolak mengambil medali perunggu seusai Argentina menang 2-1 di Arena Corinthians, Sao Paulo.

"Saya setuju dengan Messi. Seharusnya kartu kuning untuk setiap pemain. Wasit bisa menanganinya dengan lebih baik. Messi dan saya dalam emosi. Tapi, itu bagian dari permainan. Wasit menanganinya dengan sangat buruk. Saya merasa kagum tidak hanya untuk Messi, melainkan juga untuk seluruh tim Argentina," kata Medel, dikutip TyC Sports.

2. Ribut dengan pemain Bolivia di Copa America Centenario

Argentina vs Bolivia di Copa America adalah ketidakcocokan proporsi yang epik. Pertandingan berakhir 3-0 untuk La Albiceleste. Argentina merajalela dengan 82% penguasaan bola saat menyelesaikan 757 operan dibandingkan dengan Bolivia yang hanya punya 61.

Messi tampil di babak kedua sebagai pemain pengganti. Meski tidak mencetak gol, dia menjadi bahan pembicaraan di pertandingan tersebut. Messi bereaksi tidak baik saat dilanggar Jhasmani Campos. Keributan itu langsung merembet menjadi pertengkaran massal.

Setelah pertandingan, Campos mengklaim Messi tidak menghormati timnya. "Dia datang untuk mengolok-olok kami. Pemain dengan bakatnya seharusnya tidak melakukan apa yang dia lakukan. Dia melakukan beberapa gerakan yang tidak perlu untuk mengolok-olok rekan satu tim saya dan itu tidak berlaku," ujar Campos ketika itu.

"Namun, itu sudah berakhir. Dia adalah pemain terbaik di dunia dan Argentina adalah tim yang hebat. Saya harap mereka melakukannya dengan sangat baik," tambah winger The Strongest tersebut.

3. Berkelahi dengan Ronald Raldes saat melawan Bolivia pada 2011

Argentina dan Bolivia bermain imbang 1-1. Messi yang frustrasi, mencari kemenangan, bertengkar dengan Raldes setelah dihalangi ketika berebut bola. Messi emosi dan mengucapkan beberapa kata kecaman dengan tangan menutupi mulutnya.

Uniknya, respons pendukung Bolivia terhadap insiden itu diluar dugaan banyak orang. Penggemar La Verde berbondong-bondong menghujani media sosial untuk memuji Raldes dan mengecam Messi. Media Chile juga terlibat dalam tindakan tersebut. Contohnya, harian La Cuarta menyatakan "Raldesis lebih populer dari (Presiden) Evo Morales".

4. Membanting kaki Ivan Strinic di Piala Dunia 2018

Argentina dan Messi mengalami malam yang tak terlupakan ketika dikalahkan Kroasia di Piala Dunia 2018. Dalam sebuah momen, Messi dijegal Strinic saat sedang berusaha melarikan diri dengan bola dalam upaya untuk menciptakan serangan. Messi membanting kaki Strinic yang disertai sejumlah kata-kata kasar.

Setelah pertandingan, bek tersebut mengatakan Messi adalah pemain yang tidak layak dicontoh. "Messi? Dia memiliki citra berpura-pura baik dan rendah hati. Tapi, dia benar-benar sebaliknya. Tidak hanya memukul saya. Ketika temannya (Ivan Rakitic) cedera, dia menolak untuk menendang bola keluar, meski menjadi kapten. Benar-benar pria kecil!" ungkap Strinic.

5. Melawan wasit pada debut Paulo Dybala

Pertandingan pertama Paulo Dybala berakhir agak cepat setelah dikeluarkan dari lapangan dengan kartu merah. Messi tidak menanggapi insiden itu dengan baik. Dia menyalahkan keputusan itu sepenuhnya pada wasit asal Chile, Julio Bascunan. 

"Itu adalah momen yang buruk, karena itu adalah hari yang istimewa dan tidak berjalan seperti yang saya harapkan. Saya dibiarkan dengan sensasi di dada yang belum pernah saya rasakan sebelumnya," ucap Dybala seusai pertandingan.

6. Ribut di El Clasico dengan Pepe dan Sergio Ramos.

Bukan rahasia lagi bahwa pertandingan El Classico yang dimainkan antara Barcelona dan Real Madrid adalah bentrokan paling sengit dalam sejarah La Liga. Tapi, Pepe dan Sergio Ramos membawa persaingan ke level yang berbeda ketika ada anggota tubuh yang digunakan untuk menghentikan La Pulga. Pepe menginjak Messi dan Ramos melakukan sikutan.

Keributan dengan Pepe maupun Ramos tidak hanya terjadi satu atau dua kali, melainkan berkali-kali. Perselisihan sering menjadi perkelahian massal yang melibatkan para pemain kedua klub hingga wasit datang untuk melerai.

7. Mencekik leher Mapou Yanga-Mbiwa di Trofeo Joan Gamper

Messi tidak hanya mengumbar emosi ketika menjalani pertandingan-pertandingan resmi bersama klub maupun timnas. Pada laga persabahatan dan uji coba tidak resmi, La Pulga juga sempat menunjukkan kemarahannya. Salah satu contohnya di Trofeo Joan Gamper 2015.

Messi bereaksi sangat keras dan marah setelah berhadap-hadapan dengan Mapou Yanga-Mbiwa ketika Barcelona menghadapi AS Roma. Dia mendorong kepala Yanga-Mbiwa menggunakan kepalanya sebelum berusaha mencekiknya.

Beruntung, tindakan itu langsung mereda ketika wasit dan para pemain kedua kubu datang. Mereka menetralkan situasi dengan membisikkan beberapa kalimat agar Messi dan Yanga-Mbiwa tidak melanjutkan pertengkaran tersebut. Pasalnya, itu hanya pertandingan pramusim yang tidak menentukan apapun.