Rossoneri menang 3-0 dengan banyak pemain second string. Pelatih mengaku sekarang pusing memilih starting XI.
AC Milan telah menjelma menjadi salah satu tim dengan penampilan paling hot di Eropa dalam beberapa pekan terakhir. Mengingat selama 10 tahun terakhir ini mereka banyak terpuruk, banyak mungkin sulit percaya bahwa Rossoneri adalah satu-satunya tim di lima liga top Eropa yang masih belum mengalami satu kekalahan pun sejak sepak bola kembali dari lockdown.

Mereka mencatat rekor sebagai tim dengan 23 pertandingan tak terkalahkan. Anak asuh Stefano Pioli seperti telah menemukan ritme permainan mereka dimana dari 23 laga itu, 18 diselesaikan dengan kemenangan dan hanya lima kali seri.

Kemenangan terbaru mereka datang di Liga Eropa pada Jumat dinihari, mengalahkan Sparta Praha 3-0 di Stadio Giuseppe Meazza, dan memberikan bukti bahwa mereka siap bertarung di tiga kompetisi, di Serie A, Liga Eropa dan Coppa Italia.

Selain 23 laga beruntun tanpa kalah, Milan juga menjadi tim pertama di Eropa baik di Liga Champions maupun Liga Eropa yang mencetak gol dengan tiga pemain berbeda yang lahir setelah 1 Januari 1999. Ini menunjukkan bahwa mereka berada dalam kondisi matang meskipun sebagian besar diisi dengan anak muda.

Rekor ketiga yang mereka ukir adalah mencetak lebih dari dua gol dalam 12 laga beruntun semua kompetisi sejak 1929/1930.

Satu hal yang perlu diperhatikan dari AC Milan kesiapan semua pemain mereka. Ketika mereka harus memberlakukan rotasi atau dipaksa melakukan perubahan karena cedera, para pemain pengganti tidak mengecewakan. Pioli memilih starting line up rotasi pada Jumat dinihari, dengan beberapa starter reguler seperti Zlatan Ibrahimovic, Simon Kjaer dan Ismael Bennacer bermain bersama pemain yang lebih jarang tampil - atau belum sepenuhnya terintegrasi - seperti Sandro Tonali, Brahim Diaz dan Samu Castillejo.

Tapi semuanya berjalan sesuai rencana dan Brahim tampil bagus, bahkan mungkin sebagai pemain terbaik di lapangan, mencetak gol pembuka permainan setelah assist dari Ibrahimovic.

AC Milan dominan dari awal hingga akhir dan, skor 3-0 sepertinya bisa bertambah.

Brahim Diaz tampil mengesankan di Milan sejauh ini. Pioli telah memilihnya untuk bermain dalam empat pertandingan sejauh ini dan dia telah membantu tim meraih empat kemenangan dalam pertandingan tersebut dengan mencetak tiga gol.



Pelatih Milan Stefano Pioli mengaku kini semakin pusing memilih starting line up karena banyak pemain menunjukkan performa bagus.

"Tim tahu apa yang harus dilakukan di lapangan dan bagaimana membaca permainan," kata sang pelatih kepada Sky Sport Italia.

"Kami tampil bagus melawan Roma di mana kami bisa melakukan lebih baik dalam mengendalikan situasi. Hari ini kami memanfaatkan ruang yang banyak terbuka.”

“Harus saya akui, semakin sulit untuk memilih starting XI, karena semua orang melakukannya dengan sangat baik. Para pemain bekerja dengan kerjasama kompak dan itulah sikap yang membuat saya ingin memilih mereka. Kami menginginkan kekuatan secara mendalam, jadi sudah sewajarnya kami memanfaatkannya sebaik mungkin.”

Zlatan Ibrahimovic masuk menggantikan Rafael Leao di babak pertama, gagal mengeksekusi penalti dengan menembakkannya ke mistar gawang.

“Kami telah merencanakan pergantian pemain, karena Zlatan adalah seorang juara dan mungkin ingin melanjutkan laga, tapi kami memiliki pertandingan yang sangat sulit di hari Minggu.”

“Sandro Tonali membuat dua langkah maju dalam penampilannya malam ini. Tidak dapat dihindari bahwa dia membutuhkan waktu untuk beradaptasi, karena dia tiba setelah pramusim, jadi saya sangat puas dengan cara dia tumbuh ke dalam tim dan menemukan performa terbaiknya. Dia sempurna untuk menciptakan persaingan memperebutkan tempat.”

“Ismael Bennacer benar-benar meningkat permainannya, tetapi dalam beberapa situasi dia bisa lebih tajam dalam umpannya. Saya harus mengatakan, saya sangat terkesan dengan cara semua pemain mengesampingkan ego, karena Anda tidak akan mendapatkan apa-apa sebagai tim tanpa altruisme.”