Kedua klub dinamai dari dua nama putra presiden pertama sekaligus pendiri negara Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman. Ada cerita pilu di baliknya.
Seperti India dan Pakistan, Bangladesh juga menjadikan kriket olahraga utama. Tapi, bukan berarti tidak ada sepakbola. Mereka punya dua klub yang memiliki sejarah penamaan tragis, yaitu Sheikh Russel Krira Chakra Club dan Sheikh Jamal Dhanmondi Club.

Sheikh Russel dan Sheikh Jamal adalah klub profesional yang berkecimpung Bangladesh Premier League. Kedua klub dinamai dari dua nama putra presiden pertama sekaligus pendiri negara Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman. Sheikh Russel didirikan pada 1995 dan Sheikh Jamal pada 2010.

Lahir pada 18 Oktober 1964, Sheikh Russel meninggal dengan tragis di usia 10 tahun pada 15 Agustus 1975. Bagi rakyat Bangladesh, hari itu dikenal sebagai hari pembunuhan Sheikh Mujibur Rahman dan keluarga, yang sekaligus merupakan kudeta berdarah oleh sekelompok anggota militer Bangladesh.

Pada dini hari 15 Agustus 1975, para pemberontak menyerang kediaman Presiden Mujib. Koresponden media lokal Anandabazar Patrika, Sukharanjan Dasgupta, yang menggambarkan Perang Kemerdekaan Bangladesh di Dhaka hingga 1974, menulis dalam bukunya "Midnight Massacre in Dacca" bahwa detail persis dari pembantaian itu akan selalu diselimuti misteri.

Sukharanjan mengatakan tentara yang melindungi rumah presiden tidak memberikan perlawanan ketika serangan datang. Sheikh Kamal, putra Mujib, ditembak di ruang tunggu di lantai dasar. Lalu, Mujib ditembak dan dibunuh setelah menolak meletakkan jabatan presiden.

Oknum tentara melanjutkan aksinya dengan menembak ibu negara, Syekh Fazilatunnesa Mujib, di lantai atas. Lalu, Sheikh Nasser (adik Mujib) terbunuh di kamar mandi serta beberapa pelayan Mujib juga terbunuh di WC. Ada lagi Sheikh Jamal (putra kedua Mujib yang juga perwira militer berpangkat letnan), Sheikh Russel (putra bungsu Mujib), serta dua menantu perempuan Mujib.

Di Dhanmondi, dua kelompok tentara lainnya membunuh Syekh Fazlul Haque Mani (keponakan Mujib dan pemimpin Liga Awami) bersama dengan istrinya yang sedang hamil, Arzu Moni, dan Abdur Rab Serniabat (saudara ipar Mujib). Mereka juga membunuh seorang menteri pemerintah dan 13 anggota keluarganya di Jalan Mintu.

Gerakan itu juga menangkap 4 pemimpin dan pendiri Liga Awami, Perdana Menteri Bangladesh, Tajuddin Ahmed, Mansur Ali (mantan PM), Syed Nazrul Islam (mantan wakil presiden), dan A. H. M. Qamaruzzaman (mantan menteri dalam negeri). Tiga bulan kemudian, pada 3 November 1975, mereka dibunuh di Penjara Pusat Dhaka.

Setelah tragedi itu, Sheikh Russel menjadi simbol kemanusiaan di awal-awal pembentukan Bangladesh sebagai negara merdeka. Rakyat Bangladesh menangisi kepergian bocah berusia 10 tahun tersebut. Mereka beranggapan Sheikh Russel tidak layak menjadi korban lantaran tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada ayah, ibu, dan keluarganya.  

Beberapa organisasi olahraga di Bangladesh telah dinamai untuk mengenang dirinya. Selain klub sepakbola, Sheikh Russel juga digunakan sebagai nama Turnamen Tenis Meja Sekolah, Sheikh Russel Memorial Sporting Club, hingga Kompleks Sepatu Roda Sheikh Russel.

Manajemen Sheikh Russel menggunakan wajah Sheikh Russel yang sedang tertawa dalam balutan burung merpati yang sedang terbang. Logo seperti itu dipilih sebagai bentuk penghormatan pendiri klub terhadap Sheikh Russel. Merpati mereka gunakan sebagai simbol perdamaian yang diharapkan datang ke Bangladesh.  

Di kompetisi sepakbola Bangladesh, Sheikh Russel termasuk salah satu klub elite. Didanai oleh grup pengembang perumahan papan atas, Bashundhara Group, Sheikh Russel menjuarai Bangladesh Premier League 2012/2013 serta runner-up  2014/2015.

Bagaimana dengan Sheikh Jamal? Tim ini awalnya bernama Dhanmondi Club dan didirikan pada 1962. Lalu, pada 2004, presiden klub sekaligus wakil presiden Asosiasi Sepakbola Bangladesh (BFA), Khairul Anwar Piaru, ditembak mati di dalam gedung klub dan pada 2007, pengadilan di Dhaka menghukum mati 5 orang pembunuhnya.

Kematian Piaru membuat Dhanmondi berpindah kepemilikan. Lalu, pada 2010 nama klub berganti menjadi Letnan Sheikh Jamal Dhanmondi Club. Di tahun yang sama mereka mendapatkan promosi ke Bangladesh Premier League.

Hebatnya, klub yang juga dimiliki Bashundhara Group itu langsung merajai kompetisi dalam negeri. Mereka mematahkan dominasi Dhaka Abahani yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Sheikh Jamal juara liga 2010/2011, 2013/2014, 2014/2015, serta menjadi runner-up pada 2012/2013, 2017/2018.



Meski dimiliki orang yang sama, Sheikh Russel dan Sheikh Jamal tetap diizinkan berkompetisi di Bangladesh Premier League. Berbeda dengan negara lain, tidak ada regulasi BFA yang secara resmi mengatur kepemilikan klub.