Ini yang sebenarnya dikatakan Muntari terhadap gol hantunya ke gawang Buffon pada 2012.
Setiap kali Juventus gagal di Liga Champions, publik selalu menghubungkannya dengan kutukan Muntari. Disebut-sebut Sulley Muntari mengatakan bahwa Juventus tidak akan juara Liga Champions sampai Gianluigi Buffon mengakui gol yang dicetak Muntari ke gawangnya sah.

Cerita ini bermula pada laga Serie A Februari 2012. Ketika itu AC Milan bersaing scudetto dengan Juventus. Pada pertandingan menentukan Milan melawan Juventus berakhir imbang 1-1.

Dalam laga itu, gol Sulley Muntari yang sebenarnya sudah melewati garis tidak disahkan wasit. Belakangan wasit Tagliaveto mengakui bahwa kepemimpinannya pada laga itu adalah kesalahan terbesar dalam kariernya.

Namun, benarkah Muntari mengatakan sesuatu yang bersifat kutukan kepada Juventus dan Buffon.

Muntari memang buka suara terhadap insiden itu. Muntari mengakui bahwa dia kecewa dengan Gianluigi Buffon yang tidak bersedia mengakui keabsahan 'gol hantu' -nya.

Muntari tidak percaya pada teori bahwa keputusan itu secara efektif membuat Milan kehilangan gelar, tetapi tetap merasa kecewa dengan perilaku Buffon malam itu.

"Dia melihat bahwa bola jelas melewati [garis]," kata gelandang itu kepada Tuttosport. "Saya tidak punya idola dalam sepakbola. Namun, saya pikir Buffon adalah seorang bermental juara yang seharusnya fair.”

"Saya tahu bahwa bola sudah melewati batas. Tapi dia juga langsung tahu.”



"Saya selalu berpikir bahwa jika mereka memberikan gol itu kami bisa memenangkan pertandingan, tapi mungkin masih kehilangan gelar scudetto. Atau, sebaliknya, kami bisa saja kalah dari Juventus dan kemudian memenangkan scudetto.”

"Tapi kami melihat ke depan dan berpikir untuk memenangkan gelar berikutnya."

Sulit menemukan catatan bahwa Muntari pernah mengatakan bahwa Juventus tidak akan memenangkan gelar Liga Champions sebelum Buffon mengakui golnya sah. Muntari hanya mengatakan kekecewaannya pada Buffon karena tidak mengakui golnya.

Dinihari tadi Juventus kembali gagal di Liga Champions pada putaran perdelapan final. Mereka menang 3-2 melawan Porto tetapi secara agregat kalah gol tandang pada situasi imbang 4-4.