Dalam satu kesempatan, Roberto Carlos terjatuh sementara Cannavaro dikolongi.
Bicara soal Lionel Messi, agaknya sulit tak sulit untuk mencari bahan bicara untuk sang mega bintang tersebut.

Mundur 15 tahun ke belakang, Messi melakukan debutnya untuk Barcelona pada musim 2004/05 dan pada waktu itu ia memang belum tampil secara maksimal, namun di musim  2006/07, dengan mengenakan kaus No 19 di punggungnya, La Pulga tampil sangat baik dan mulai saat itu kisahnya yang legendaris tercipta dan masih berlangsung hingga sekarang.

Di musim 2006/07, kapten Argentina itu sukses mencetak 17 gol dalam 36 pertandingan di semua kompetisi dan menampilkan pertunjukan yang luar biasa di sayap kanan Blaugrana. Dan beberapa dari pertunjukan luar biasa itu terjadi saat melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu. Meskipun saat itu anak asuh Fabio Capello menang 2-0 berkat gol dari Raul dan Ruud van Nistelrooy, Messi menjadi berita utama tentang bagaimana ia ‘menghancurkan’ Roberto Carlos dan Fabio Cannavaro.

Dalam unggahan video dari akun Twitter @FootyThreads_, kita bisa melihat bagaimana Messi remaja menunjukkan bakatnya di hadapan ribuan pendukung Los Blancos.



Video berdurasi 23 detik itu memperlihatkan Roberto Carlos yang jatuh ke tanah karena gerakan cepat serta gerakan tipuan La Pulga, sementara Cannavaro berhasil ia kolongi dan dengan kecepatannya,  Messi sukses melewati mantan penggawa Juventus itu. Yang menarik, kejadian Messi melewati Cannavaro terjadi sebulan sebelum pria Italia dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'Or setelah menjadi kapten Italia pada Piala Dunia 2006.

Rekaman video tersebut juga menunjukkan bahwa sebenarnya Messi bisa membuat bek terbaik di dunia terlihat sangat biasa-biasa saja, tetapi untungnya bagi Cannavaro banyak pemain kelas dunia lainnya yang mengalami nasib yang sama dalam 15 tahun terakhir.

Kemudian pada pertandingan El Clasico yang digelar di Camp Nou, Messi sukses mencetak hat-trick pertamanya melawan Los Blancos dalam hasil imbang 3-3. Tendangan ketiga dan terakhir melewati Iker Casillas adalah ciri khas Messi dalam mencetak gol, yakni menerima bola di setengah lapangan kemudian melewati para pemain bertahan dan mengakhirinya dengan penuh percaya diri.

Kini, dengan berbagai kesuksesan dan kemewahan yang didapat La Pulga, agaknya sudah tidak ada lagi yang perlu dikejar olehnya sebagai pesepakbola profesional, meski gelar Piala Dunia masih belum di dapatnya dan mungkin ini adalah saatnya berbagi ilmu serta pengalaman kepada generasi selanjutnya.

Sequitur fortunam Messi !!!