Kehadiran satu pemain di sebuah tim kadang berdampak besar untuk tim, bahkan suskes mengevolusi sebuah tim.
Sepak bola memang permainan tim, artinya membutuhkan banyak orang untuk bisa memenangkan pertandingan, namun kehadiran satu pemain di sebuah tim kadang berdampak besar untuk tim, bahkan suskes mengevolusi sebuah tim.

Misalnya saja kepindahn Zinedine Zidane dari Juventus ke Real Madrid yang memakan biaya 77,5 juta Euro, yang tidak hanya suskes membawa El Real jaya di era antara tahun 90 hingga 2000-an, namun kini sukses sebagai manajer klub ataupun kepindahan Eric Cantona dari Elland Road ke Old Trafford di awal 90-an, adalah salah satu transfer yang mengubah wajah Manchester United dan Liga Premier. Pemain Prancis itu memulai era dominasi dengan Sir Alex Ferguson di tanah Ratu Elizabeth.

Kini ada Bruno Fernandes yang secara individu mampu mengubah wajah United asuhan Ole Gunnar Solskjaer dengan gol, assist, dan kualitas kepemimpinannya di lapangan. Namun jauh sebelum Bruno Fernandes hadir, tepatnya di era pasca -2000-an, ada beberapa transfer pemain yang sangat mempengaruhi kemajuan tim dan seperti dilansir dari sportskeeda.com, berikut 5 transfer pemain yang secara dramatis mengubah nasib tim yang dibelanya;

5.Andrea Pirlo | AC Milan ke Juventus

Di pertengahan tahun 2000-an, atau tepatnya usai Juventus terkena skandal Calciopoli yang membuat gelar Scudetto mereka di tahun 2005 dan 2006 dilucuti, Bianconeri benar-benar terpuruk dan terlempar dari persaingan atas Seria A.

Pada akhir tahun 2010, Andrea Pirlo yang mulai tidak dianggap sebagai aset penting AC Milan, membuka jalan bagi kepindahannya ke Juventus untuk bermain di bawah arahan mantan legenda Bianconeri, Antonio Conte. Pemain Italia itu menanamkan Pirlo di jantung lini tengahnya untuk membangun kembali Juventus dan tentu saja formula tersebut berhasil.



Si Nyonya Tua memenangkan empat gelar Serie A selama empat tahun berturut-turut dengan Pirlo sebagai maestro. Meskipun saat membela Juventus umur Pirlo telah menyentuh 32 tahun, namun bakatnya dalam mengolah lini tengah sebuah tim adalah salah satu yang terbaik di dunia dan menjadi salah satu transfer paling monumental dalam sejarah modern Juventus.

Kini Pirlo menjadi manajer Juventus meskipun untuk musim ini, mereka agaknya akan gagal mempertahankan gelar Seria A yang sudah dimenangkan dalam 9 musim terakhir.

4.Virgil van Dijk | Southampton ke Liverpool

Didatangkan oleh The Anfield Gank dari Southampton dengan biaya 75 juta Poundsterling pada Januari 2018, menjadikan Virgil van Dijk sebagai bek termahal dalam sejarah sepak bola.

Liverpool di bawah Klopp tidak diragukan lagi merupakan tim dengan permainan ofensif  yang paling menakutkan tetapi mereka berantakan dalam hal pertahanan dan itu semua berubah saat Van Dijk hadir. Kemampuannya untuk memainkan bola dari belakang, kehebatan di udara, dan kemampuan membaca permainan yang brilian menjadikan Liverpool salah satu tim paling lengkap di Eropa. Dampaknya segera terasa ketika Van Dijk membantu Liverpool mencapai final Liga Champions UEFA 2018, diikuti oleh penampilan lain pada tahun 2019, yang akhirnya mereka menangkan.



Pemain Belanda yang menjulang tinggi itu dianugerahi PFA Player of the Year dalam kampanye penuh pertamanya di klub. Van Dijk kemudian bermain setiap menit musim 2019/20 yang memecahkan rekor Liverpool untuk membantu The Reds  merasakan kembali gelar Liga Premier setelah penantian 30 tahun.

3.Ronaldinho | Paris Saint-Germain ke Barcelona

Pada awal 2000-an, bisa dibilang prestasi Barcelona biasa-biasa saja bahkan sangat jauh dengan skuad tahun 2008 milik Pep Guardiola.

Mereka mendatangkan empat manajer dari musim panas 2000, mulai dari penunjukan Frank Rijkaard pada tahun 2003, termasuk periode kedua untuk Louis van Gaal dan kesemuanya gagal memenangkan La Liga dan  UCL. Beruntung untuk Blaugrana, mereka menemukan seorang pemain yang bisa menjadi katalisator untuk membawa kemajuan tim. Dalam hal ini, katalis Barcelona adalah ikon Brazil Ronaldinho. Presiden Blaugrana Joan Laporta mendatangkan Ronaldinho seharga 30 juta Euro sebagai pemain marquee-nya setelah beberapa penampilan memukau di Piala Dunia 2002 dan penampilan yang impresif bersama Paris Saint-Germain.

Hanya setahun setelah kepindahannya, Ronaldinho membawa Barcelona meraih gelar liga pertama mereka sejak pergantian abad, dengan gelar sebelumnya datang pada musim 1998/99. Barcelona memenangkan LaLiga kedua berturut-turut pada musim 2005/06 dan kemudian memenangkan UCL juga, mengakhiri penantian 14 tahun mereka untuk mahkota Eropa. Ronaldinho juga dianugerahi Ballon d'Or pada tahun 2005.



Mantra lima tahun Ronaldinho di Camp Nou dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu titik balik dalam sejarah Barcelona dan meletakkan dasar bagi kesuksesan besar yang diraih oleh Lionel Messi dan kawan-kawan.

2.Juninho Pernambucano | Vasco da Gama ke Olympique Lyon

Sebelum Paris Saint-Germain memantapkan diri sebagai klub paling dominan di Prancis pada musim 2012/13, Olympique Lyon lebih dahulu menetapkan diri mereka sebagai raja di Negri Menara Eiffel - dan sebagian besar berkaitan dengan Juninho Pernambucano. Gelandang Brasil tiba di Prancis dari tanah airnya pada tahun 2001 dan berperan penting dalam era kesuksesan Les Gones.

Jiak Pirlo membantu Juventus meraih Scudetto pertama mereka dalam 9 tahun dan Van Dijk mengakhiri penantian Liverpool selama 30 tahun, Juninho mencapai sesuatu yang benar-benar spektakuler, sesuatu yang hanya bisa dibanggakan oleh segelintir pemain – ia membimbing Lyon meraih gelar liga pertama mereka setela penantian 102 tahun.



Juninho dikenang sebagai spesialis tendangan bebas terhebat yang pernah ada. Tendangan bola mati yang menakjubkan serta kemampuan untuk mencetak gol dari sudut yang paling sempit membuat Lyon memiliki kartu AS di tangan mereka setiap saat. Faktanya, Juninho mencetak 100 gol untuk Lyon hanya dalam kurang dari 350 penampilan, dengan 44 di antaranya datang langsung dari situasi tendangan bebas. Kejeniusan pemain Brasil itu membantu Lyon menciptakan dinasti dalam sepak bola Prancis saat sang gelandang membawa Lyon meraih tujuh gelar Ligue 1 dalam beberapa tahun, dan memegang rekor bersama hingga saat ini untuk jumlah kemenangan gelar tertinggi di Prancis.

Kini ia menjadi direktur teknik di Parc Olympique Lyonnais usai menyatakan pensiun pada 2 Februari 2014 dan tak perlu diragukan lagi ia adalah salah satu transfer paling berpengaruh dalam sejarah sepakbola.

1.Cristiano Ronaldo | Manchester United ke Real Madrid

Real Madrid telah membangun periode dominasi yang luar biasa di pentas Eropa selama dekade terakhir, memenangkan Liga Champions UEFA empat kali dalam rentang lima tahun - dan sebagian besar dari kesuksesan yang tak tertandingi ini berkaitan dengan kecemerlangan Cristiano Ronaldo.

Superstar Portugal itu menjadi pemain termahal di dunia ketika Real Madrid mengontraknya dari Manchester United pada tahun 2009 seharga 94 juta Euro dan biaya yang dikeluarkan oleh Los Blancos sejalan dengan prestaso yang mereka harapkan,bahkan mungkin lebih.

Musim 2013/14, CR  7 memecahkan rekor dengan mencetak 17 gol ajang Liga Champions,  jumlah gol terbanyak yang mampu dicetak oleh seorang pemain sekaligus mengakhiri penantian 12 tahun Real Madrid untuk La Decima. Kapten Selecao itu juga menjadi bintang selama periode tiga UCL berturut-turut, dan selama 3 periode itu pula Ronaldo selalu mencetak lebih dari 10 gol.

Secara keseluruhan, CR7 meninggalkan ibu kota Spanyol dengan empat mahkota UCL, dua gelar La Liga , empat Ballon d'Or atas namanya, dan menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Real Madrid, yakni 450 gol.



Jelas sekali bahwa pemian jebolan akademi Sporting Lisbon itu membantu Real Madrid menjadi salah satu klub paling bergengsi di abad ke-21 dan membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik yang menghiasi olahraga ini. Transfer Ronaldo bisa dibilang langkah dan paling signifikan dalam sepakbola sejak pergantian abad.