Flandy/Eng Hian, Peraih Medali Olimpiade yang Kini Hero Indonesia dan Malaysia
Anak asuh Eng Hian beri emas untuk Indonesia, anak asuh Flandy Limpele beri perunggu untuk Malaysia, satu-satunya medali milik negeri jiran.
Di ajang Olimpiade misalnya, sejak tahun 1992 Indonesia tidak pernah absen menyabet emas di berbagai kontingen, dan yang terbaru ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu.
Belum lagi medali perak dan perunggu.
Karier atlet bulutangkis Indonesia biasanya tak berhenti cuma pegang raket, mereka juga lantas berkiprah menjadi pelatih, menghasilkan generasi-generasi baru yang tak kalah hebatnya.
Kita bisa sebut banyak nama :
Tapi kalau kita mengambil yang terdekat. Olimpiade Tokyo 2020 adalah panggung untuk para pelatih Indonesia, dimana menariknya mereka berada di belakang negara lain. Ini murni masalah profesionalitas.
Dulu Pemain Sekarang Pelatih Berprestasi
Mari berkenalan dengan Flandy Limpele dan Eng Hian, pasangan ganda putra Indonesia yang meraih perunggu di Olimpiade Yunani 2004.
Kini keduanya berada di gelanggang yang sama sebagai sesama pelatih dari dua negara serumpun. Flandy bekerja untuk ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Sementara Eng Hian adalah suksesor ganda putri Indonesia Greysia/Polli.
Dan kita tahu, pasangan ganda putra Malaysia di babak semifinal berhasil menjungkalkan andalan dari Indonesia Hendra/Ahsan. Dan untuk itu berhak mengalungi medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Laga itu sendiri berjalan cukup ketat, berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, pada Sabtu (31/7) yang lewat, Aaron Chia/Soh Wooi Yik menang lewat rubber game dengan skor 17-21, 21-17, dan 21-14.
Yang menarik ialah, dilansir dari situs resmi Olympics, itu merupakan medali pertama bagi kontingen Malaysia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Dan ada jasa yang besar, yang disumbangkan oleh orang Indonesia. Ya, Flandy Limpele.
Sementara itu, setingkat di atas Flandy rekannya dulu yakni Eng Hian berhasil menorehkan prestasi tertinggi di ajang yang sama.
Dalam laga puncak perebutan medali emas, ganda putri Indonesia Greysia-Polli sukses menghajar wakil Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan, tak tanggung-tanggung dua set langsung dengan skor akhir 21-19 dan 21-15.
Terima kasih Greysia Polii n Apriyani Rahayu. Terima kasih Eng Hian. Kalian luar biasa!!!!!
Punya keberanian, punya hati. Tiap kali gagalpun, kalian tersenyum. Kemenangan luar biasa karena dicapai dengan perjuangan luar biasa. BANGGA!!!!#greyapfinaltokyo2020 pic.twitter.com/OBsYRVOQSHBaca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
— kristiadipr (@RomoKristiadipr) August 2, 2021
Ini merupakan capaian baru untuk kontingen bulu tangkis Indonesia, dimana untuk kali pertama ganda putriatas nama Greysia Polii/Apriani Rahayu mencapai final dan hebatnya langsung menyabet emas. Dan semua itu tak lepas dari tangan dingin seorang Eng Hian.
Dengan perolehan emas pertama itu, kini posisi Indonesia di tabel klasmen bertengger di 34, dengan sementara total 1 emas dan perak, dan 2 perunggu.
Balik lagi ke topik awal. Dulu rekan senegara, sekarang pelatih negara serumpun. Keduanya sama-sama berprestasi. Keren bukan. Mereka adalah Flandy Lempele/Eng Hian.
Eng Hian & Flandy Limpele, Bronze Medalist Athens 2004. Sekarang sama-sama sukses sebagai pelatih di Tokyo 2020.
— Gusti Fahmi Fadhila (@fahmi_fadhila_) August 2, 2021
Eng Hian berhasil membawa Greysia Polii/Apriyani Rahayu mendapatkan emas, sedangkan Flandy Limpele berhasil membawa Aaron Chia/Soh Wooi Yik mendapatkan perunggu. pic.twitter.com/6dcTDnIBe9
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!