Saat detik-detik terakhir pertandingan, dia memilih langsung bangkit daripada ulur waktu. Pesepakbola sejati.
Semua sayang N'Golo Kante. Begitu bunyi pujian yang senantiasa dialamatkan pada pemilik senyum yang khas itu. Ketika Anda tampil dengan sepenuh hati, selalu memberikan yang terbaik di atas lapangan dan tak ada sifat congkak di luar lapangan. Maka sulit bagi siapapun untuk menaruh perasaan tak suka. Dan begitulah Kante.

Sifat-sifat luhurnya telah teruji. Dan kita bisa lihat itu dari laga terakhir yang dijalaninya ; final Liga Champions antara Chelsea melawan Manchester City.

Menit tambahan di babak kedua biasanya selalu menegangkan. Segalanya mungkin terjadi, apalagi di papan skor masih tertera angka 1-0. Waktu berjalan lambat bagi yang unggul, sementara yang tertinggal sebaliknya, berapapun menit yang diberikan oleh wasit harus dikejar.

Dalam kondisi itu menunda-nunda ialah hal lumrah. Misalnya, jika seorang pemain dari tim yang unggul dilanggar, pura-pura kesakitan kerap jadi jurus jitu.

Kante persis berada di situasi demikian. Tapi apa yang umum dilakukan oleh pemain lain tak dilakukan oleh Kante.

Kante menolak untuk membuang waktu. Kante dilanggar dan ia jatuh tapi tak meringis. Pemain timnas Prancis itu segera bangkit kembali--seperti biasa--dengan senyum berseri-seri yang terpacak di wajahnya, dan laga terus bergulir
 
Rekan satu timnya mungkin putus asa dan berpikir ada baiknya Kante tetap tergeletak, tetapi tulang tubuh Kante tidak masih sehat dan berfungsi normal.



Para fans telah bereaksi terhadap insiden tersebut dan mereka pikir itu adalah bukti lebih lanjut bahwa tidak ada pesepakbola yang lebih luhur sifatnya dalam olahraga ini selain Kante.

Wajar belaka bila kapten the Blues, Cesar Azpilicueta memberikan penghormatan penuh kepada Kante dengan mengatakan Kante sebagai salah satu gelandang terhebat di dunia.

“Dia melakukan segalanya, dia membawa begitu banyak energi untuk tim, dia menutupi begitu banyak kekurangan.

“Setelah memenangkan Piala Dunia, memenangkan Liga Champions, dia masih tetap sangat rendah hati sebagai pribadi, dan saya sangat bahagia untuknya." ungkap Azpilicueta.

"Dia berperan besar untuk tim ini, jadi saya sangat senang dengan keberadaannya." pungkasnya.

Dalam laga itu, Chelsea keluar sebagai pemenang dengan skor yang sama ketika Kante dilanggar; 1-0. Dengan begitu Piala 'Kuping Gajah' berhak diserahkan pada tim asuhan Thomas Tuchel ini.

Dan Kante dinobatkan sebagai Man of the Match, Ia memang mendominasi lini tengah, berlari dan mendistribusikan bola dengan sangat cemerlang. Hormat yang tinggi untuk Kante.