Direkrut saat remaja dan dididik di akademi. Sempat menghebohkan Inggris dengan bakatnya.
Chelsea punya reputasi sebagai klub yang gemar belanja pemain setiap transfer window dibuka. Ternyata, tidak semua rekrutan The Blues adalah pemain jadi berharga mahal. Ada juga yang masih hijau. Contohnya, 3 saudara Jay, Cole, dan Rio Dasilva.

Ada begitu banyak strategi klub untuk bisa mengisi starting line-up timnya dengan pemain-pemain berkualitas. Membeli pemain mentah untuk dimatangkan di akademi terkadang menjadi salah satu solusi nyata sebuah klub.

Klub sekelas Chelsea pernah melakukannya pada Januari 2012. Saat itu, klub melakukan pengintaian khusus kepada "si kembar" Rio dan Cole Dasilva, yang saat itu baru berusia 12 tahun, serta sang kakak, Jay Dasilva, yang berusia 13 tahun. Chelsea membeli ketiganya dari Luton Town.

"Kemampuan mereka menonjol dari yang lain. Itu jelas sejak mereka bergabung dengan kami pada usia 7 tahun," kata mantan pelatih tim remaja Luton, Gregg Broughton, kepada Daily Mail pada 2012.

Saat itu, ketiganya diperkirakan akan menjadi bintang besar. Itu karena penampilan yang bagus di lapangan dengan ditunjang teknik bagus. Ketiganya dididik dalam sistem pembinaan pemain muda Chelsea, yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Britania Raya selain Manchester United, Liverpool, atau Arsenal.

Tapi, perjalanan mereka selama 6-7 tahun di London Barat sangat berbeda dari ekspektasi yang dibebankan. Ternyata, mereka tidak mampu berbuat banyak saat diberi kesempatan bermain di level senior. Ketiganya meninggalkan Chelsea pada 2019 setelah sempat dipinjamkan ke berbagai klub.

Berikut ini kabar Dasilva bersaudara saat ini setelah tidak lagi menjadi anggota The Blues:


1. Jay  Dasilva

Jay telah menjadi kisah sukses nyata keluarga dari perspektif sepakbola. Bek kiri berusia 23 tahun itu saat ini sedang bermain untuk Bristol City. Di sana, dia menjadi pemain reguler ketika 100% bugar.

Sebelum pindah permanen ke Bristol pada 2019, Jay menghabiskan 1,5 tahun yang sukses dengan status pinjaman di Charlton Athletic. Di klub itu, dia dinobatkan sebagai Fans Player of the Year 2017/2018. Sementara selama karier di tim junior Chelsea, Jay memenangkan tiga FA Youth Cup dan dua UEFA Youth League.

Di panggung internasional, Jay bermain 13 kali untuk Inggris U-21. Dia merupakan kapten Inggris U-19 ketika meraih kemenangan di Euro U-19 2017. "Seiring bertambahnya usia, Jay melangkah. Saya dan Cole akan melihatnya  satu level di atas kita sekarang," kenang Rio, dilansir Football London.

"Itu memacu saya. Saya ingin menjadi seperti kakak laki-laki saya. Saya sangat mengaguminya, dia sangat inspiratif, selalu memberikan tanda yang baik bagi kami untuk mencoba menggapai dan menjadi lebih baik," tambah Rio.


2. Cole Dasilva

Cole mengikuti jejak Jay sampai fase tertentu. Bek kanan itu membuat 27 penampilan untuk Chelsea U-19 dan 18 penampilan untuk Chelsea U-21. Dia juga memenangkan FA Youth Cup bersama klub pada 2017.

Tapi, kariernya kemudian surut berkat penampilan yang gagal di Brentford setelah kepergiannya dari Chelsea dengan status bebas transfer pada 2018. Cole meninggalkan Brentford pada 2020 dan berstatus free agent untuk beberapa waktu.

Sekarang, dia kembali bermain Leicester U-23. Pemuda berusia 22 tahun ini telah memainkan sembilan pertandingan untuk The Foxes di Premier League 2 pada 2020/2021, dengan mencetak satu gol. Cole juga bermain tiga kali untuk Wales U-21. Itu beda dengan saudaranya yang memilih Inggris.



3. Rio Dasilva

Karier sepak bola Rio adalah yang paling tidak sukses dari ketiganya. Fullback Chelsea U-16 pada 2016 itu memiliki rapor yang buruk saat menimba ilmu di Akademi The Blues.

"Saya berhenti bermain untuk sementara waktu. Tapi, kemudian saya kembali ke liga amatir (Sunday League) dan bermain dengan teman-teman saya lagi. ITu bagtus untuk saya," kata Rio. 

Pada 2018, pemain berusia 22 tahun itu bergabung dengan Dunstable Town. Di sana, dia menghabiskan satu tahun sebelum bergabung dengan klubnya saat ini, Hitchin Town, yang bermain di Souther Premier League.

Meski perjalanan Rio adalah yang terberat dari ketiganya, dia masih sangat bangga dengan kesuksesan saudaranya Jay sebagai pesepakbola. "Kami sangat bangga padanya. Kapanpun dia bermain, kami duduk bersama sebagai satu keluarga dan menonton. Dia masih menjadi inspirasi besar bagi saya dan saudara laki-laki saya. Kami mengaguminya dan memiliki hubungan yang baik," pungkas Rio.