Menanti dalam ketidakpastian untuk tampil di Euro terakhinya membuat Busquets stres berat.
Ketika dilarang bermain pada dua pertandingan awal Spanyol karena positif Covid-19 tanpa gejala, Sergio Busquets sempat down. Tapi, dia tetap sabar dan berusaha negatif Virus Corona secepatnya. Saat izin tampil akhirnya didapat, gelandang Barcelona itu meneteskan air mata.

Secara emosional, Busquets mengatakan bahwa dirinya merasa ragu apakah akan mampu kembali membela La Furia Roja di Euro 2020 ketika tim medis mengumumkan hasil tes PCR dirinya yang positif Virus Corona pada 6 Juni 2021.

Dengan berat hati, Busquets mematuhinya. Dia tetap berdiam diri di tempat karantina mandiri sambil terus berlatih untuk menjaga kebugaraannya. Saat tes kedua yang dilakukan seminggu kemudian menyatakan dirinya sudah negatif, kapten Spanyol itu tidak bisa menutupi kegembiraannya.

Dia semakin emosional ketika mendapatkan kesempatan bermain selama 71 menit pada pertandingan terakhir grup melawan Slovakia. Busquets yang ditunjuk sebagai kapten berhasil memotivasi rekan setimnya untuk meraih kemenangan pertama di turnamen ini. Hasilnya, 5-0!

"Saya emosional. Saya mengalami waktu yang buruk, banyak hari di rumah tanpa bisa memantu teman-teman saya," kata jebolan La Masia tersebut menahan air mata yang keluar saat berbicara kepada Telecinco setelah pertandingan di Estadio Olimpico La Cartuja, Sevilla, Kamis (24/6/2021) dini hari WIB.

"Saya tidak tahu apakah saya bisa kembali atau tidak. Tapi, grup ini kuat. Dan semua ini membuat kami berkembang. Itu (karantina) tidak mudah karena anda sedang menunggu tes PCR negatif dengan berdebar-debar," tambah Busquets.

"Ini (Covid-19) situasi yang aneh dan tidak menentu. Saya memiliki rekan satu tim yang juga mengalaminya setelah 20 hari lebih baru dinyatakan negatif. Saya ingin bermain di Euro 2020. Jadi, saya berusaha (negatif). Ini akan menjadi (Euro) yang terakhir bagi saya. Pastinya," ungkap Busquets.

Gol bunuh diri dari kiper Slovakia, Martin Dubravka, membuka skor sebelum akhirnya Aymeric Laporte, Pablo Sarabia, Ferran Torres, dan gol bunuh diri lainnya dari Juraj Kucka membuat Spanyol mencatatkan margin kemenangan terbesar dibanding tim mana pun di Euro 2020.

Selanjutnya, Spanyol akan menghadapi Kroasia pada babak 16 besar di Copenhagen. "Itu adalah pertandingan yang kami inginkan. Ini adalah dorongan untuk semua orang. Kami senang, kami tidak bisa menjadi yang pertama karena itu tidak tergantung pada kami. Tapi, yang pasti ini akan memperkuat kami untuk apa yang selanjutnya," beber Busquets.

Pelatih Luis Enrique berada di bawah tekanan setelah Spanyol memulai turnamen dengan dua hasil imbang 0-0 dengan Swedia dan 1-1 dengan Polandia. Karena itu, hasil melawan Slovakia membuatnya lega.

"Bagaimana saya tidak senang. Para pendukung menikmati diri mereka sendiri. Para pemain dan keluarga mereka juga bisa bahagia. Begitu pula semua staf pelatih. Kami belum menyerah. Saya mengatakan dalam persiapan bahwa canvas akan dibuka, dan ini dia. Kritik tidak menyakiti saya. Itu bagian dari profesi," pungkas Enrique.