Kutukan tersebut berasal dari Argentina
Giorgio Chiellini mengungkapkan bahwa ia menggunakan 'kutukan' penalti tradisional untuk menghentikan Bukayo Saka mencetak gol dalam drama adu penalti di final Euro 2020.

Setelah tendangan Marcus Rashford membentur tiang dan penalti Jadon Sancho diselamatkan oleh Gianluigi Donnarumma, sepertinya Jorginho akan kembali menjadi pahlawan kemenangan Italia. Tapi itu sebaliknya, Jordan Pickford mampu mengamankan tendangan gelandang Chelsea itu dan Inggris memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui Saka.

Penyerang Arsenal yang tampil impresif di turnamen tersebut, sayangnya termasuk di dalam pemain yang gagal melakukan tugasya dengan baik, karena sekali lagi, kiper PSG itu mampu menahan bola tendangan pemain Inggris.

Saat penalti diambil, Chiellini terlihat mengucapkan kutukan penalti tradisional 'Kiricocho,' dan itu berhasil.



Kata 'Kiricocho' dikaitkan dengan hukuman yang ada di tahun 1980-an dan berkaitan dengan seorang penggemar yang sering menonton pertandingan klub Estudiantes di Argentina. Manajer Estudiantes, Carlos Bilardo mengklaim bahwa setiap kali kata ‘Kiricocho’ muncul, pasti salah satu pemainnya akan mengalami cedera.

Alih-alih melarang penggemar tersebut, Bilardo mempekerjakannya untuk menyambut penggemar lawan dan pada tahun 1982, klub tersebut kemudian sukses memenangkan liga dan hanya kalah sekali di kandang, ketika penggemar yang diduga kuat bernama ‘Kiricocho’ itu tidak ada di sana.

Para penggemar di Sevilla juga diketahui akan menyanyikan sebuah lagu dengan menyelipkan nama Kiricocho untuk mendoakan nasib buruk bagi lawannya, terutama saat adu penalti. Hal yang sama yang diteriakkan kiper Sevilla, Yassine Bounou kepada Erling Haaland di Liga Champions musim lalu.

Jika ada pertanyaan apakah bek Juventus itu mencoba mengutuk pemuda Inggris itu atau tidak, maka ia memastikan tidak ada keraguan. Berbicara kepada ESPN Argentina, pemain berusia 36 tahun itu berkata, "Saya mengkonfirmasi semuanya kepada Anda. Kiricocho!"



Mungkin para penggemar yang berpikir bahwa tindakan menarik kerah baju Saka hingga ia terjatuh ke tanah oleh Chiellini adalah yang terburuk malam itu, maka bisa mempertimbangkan petisi menentang kutukan ‘Kiricocho’ sebagai gantinya.