Pelajaran untuk kita agar tidak makan sembarangan.
Makanan sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran seorang atlet sepak bola. Beberapa pelatih bahkan secara ketat melarang para pemainnya untuk mengkonsumsi makanan cepat saji atau yang mengandung minyak-minyak, semisal gorengan.

Sebegitu berpengaruh makanan bahkan sampai pada titik menyebabkan kemunduran bagi seorang pemain. Hal ini benar-benar terjadi pada diri seorang Anderson, mantan pemain Manchester United era Sir Alex Ferguson.

Rekan Anderson yang berposisi bek yakni Rafael meyakini Anderson yang bisa saja menjadi 'yang terbaik di dunia' jika dia tidak menyukai burger.




Karier Anderson di Manchester United

Anderson tiba di Old Trafford dari Porto pada 2007 dan dipandang sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di dunia.
Ia menghabiskan delapan tahun di Inggris dan memenangkan empat gelar Liga Premier dan Liga Champions, meskipun diantara tahun-tahun itu  bolak-balik Anderson bermasalah dengan kebugarannya. 

Rafael telah mengungkapkan dalam otobiografi bersama dengan saudara laki-lakinya Fabio, mengapa rekannya sesama Brasil itu tidak pernah benar-benar memenuhi potensinya.

“Pria itu gila, tapi saya mencintainya. Beri dia sepak bola dan dia hanya akan bermain dengan kebebasan dan terkadang, jika dia menjalankan permainan dengan baik, dia bisa bermain sebaik pemain mana pun di liga."

"Tapi dia mengalami banyak cedera besar dan kemudian masalah makannya mulai memengaruhinya."

"Saat kami berada di jalan raya, Anderson akan melompat secara impulsif dan berteriak 'McDonald's, McDonald's'," kata pemain Istanbul Basaksehir itu menjelaskan kepada The Mirror.

Sebentar kemudian Rafael menambahkan dengan kalimat yang agak menyindir kebiasaan makan Anderson, "Bukan kebetulan bahwa performa terbaiknya datang saat dia menjalani banyak pertandingan karena saat itulah dia tidak bisa makan terlalu banyak.

"Saya akan mengatakan sesuatu tentang Anderson - jika dia adalah pemain sepak bola profesional, dia bisa menjadi yang terbaik di dunia.

"Saya mengatakan ini semua serius. Saya tidak tahu apakah dia pernah menganggap serius hal itu. Dia hanya mencintai hidup dengan cara yang mudah dan santai."tutupnya.

Mantan rekan setim lainnya yakni Michael Owen tampaknya setuju dengan analisis Rafael yang sebelumnya menggambarkan Anderson sebagai pemain 'terlalu santai'.

Owen mengatakan kepada SportsJOE per Planet Football : "Dia sangat berbakat, tapi dia pria yang cukup santai. Mungkin terkadang terlalu santai.

“Dia adalah pemain yang sangat bagus apalagi jika dia memiliki mentalitas yang dijaga, dia bisa menjadi hebat.”

Kabar Terbaru Anderson

Namun semua pujian tinggal hanya pujian, Anderson meninggalkan United pada 2015 untuk bergabung dengan klub Brasil Internacional sebelum akhirnya pindah ke Adana Demirspor pada 2018. Ia pensiun tahun lalu dan ditempatkan di tim Turki itu sebagai asisten manajer.