Berita

Masa Depan Ruben Amorim Usai Kekalahan di Final Liga Europa

Ruben Amorim menghadapi tekanan setelah kekalahan Manchester United dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa.

Kekalahan yang Menyakitkan di Bilbao

Manchester United mengalami kekalahan pahit 1-0 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa yang berlangsung di Bilbao. Kekalahan ini tidak hanya menghilangkan peluang United untuk bermain di Liga Champions musim depan, tetapi juga menambah tekanan pada manajer mereka, Ruben Amorim. Dengan posisi United yang terpuruk di peringkat 16 Liga Premier dan hanya mengumpulkan 39 poin, masa depan Amorim di klub kini dipertanyakan.

Baca juga : Cedera Lobotka, Napoli Hadapi Juventus Tanpa Gelandang Andalan

Amorim, yang baru bergabung dari Sporting Lisbon pada November 2024, mengungkapkan bahwa dia siap meninggalkan klub jika para petinggi dan penggemar merasa dia bukan orang yang tepat untuk memimpin tim. "Saya selalu terbuka. Jika dewan dan penggemar merasa saya bukan orang yang tepat, saya akan pergi keesokan harinya, tanpa ada pembicaraan tentang kompensasi," ujarnya kepada wartawan setelah pertandingan.

Tekanan Finansial dan Kritik Gaya Bermain

Kekalahan ini juga berdampak pada keuangan klub, mengingat mereka gagal lolos ke kompetisi Eropa. Amorim mengakui bahwa meskipun dia yakin dengan pekerjaannya, dia tidak akan melawan jika dipecat. "Saya tidak akan berhenti. Saya masih sangat percaya diri dengan pekerjaan saya dan, seperti yang Anda lihat, saya tidak akan mengubah cara saya melakukan sesuatu," tambahnya.

Sejak kedatangannya, Amorim menghadapi kritik karena enggan mengadaptasi gaya bermainnya dengan skuad yang ada. Meskipun hanya memenangkan enam pertandingan di liga, United telah mengalami 14 kekalahan dan tidak menang dalam delapan pertandingan terakhir mereka. Ini menandai musim terburuk United di Liga Premier, dan banyak yang meragukan kemampuan Amorim untuk memimpin klub ke depan.

Dengan hanya mampu mencapai maksimal 42 poin musim ini, United berisiko terdegradasi, mengingat empat tim sebelumnya tidak selamat dengan jumlah poin serupa. Situasi ini semakin memperburuk posisi Amorim, yang awalnya membawa harapan baru saat menggantikan Erik ten Hag.

Amorim menekankan bahwa timnya bermain lebih baik dari lawan, tetapi gagal mencetak gol. "Kami jelas tim yang lebih baik, tetapi kami tidak berhasil mencetak gol lagi. Para pemain sudah mencoba segalanya untuk memenangkan pertandingan," katanya.

Gambarannya tentang pertandingan tersebut menggambarkan rasa frustrasi yang mendalam, namun Amorim tetap optimis. Dia menegaskan bahwa dia akan terus jujur dan tidak akan membahas masa depan lebih jauh, karena fokusnya saat ini adalah mengatasi rasa sakit akibat kekalahan tersebut.

Dengan situasi yang semakin sulit, masa depan Amorim di Manchester United menjadi topik hangat di kalangan penggemar dan media. Apakah dia akan tetap bertahan atau tidak, hanya waktu yang akan menjawabnya.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!