Feature

Kisah Kebangkitan Go Ahead Eagles, Pernah Nyaris Degradasi Kini ke Panggung Eropa

Ringkasan Berita

  • Go Ahead Eagles memenangkan KNVB Cup pertama dan lolos ke Liga Europa, menandai sejarah baru klub.

  • Di bawah bimbingan Paul Bosvelt, klub ini bangkit dari ancaman degradasi dan kembali ke Eredivisie.

  • Gaya bermain unik dengan transisi cepat dan pemain kunci seperti Oliver Antman membawa kesuksesan baru.

Go Ahead Eagles meraih kesuksesan bersejarah dengan memenangkan KNVB Cup dan lolos ke Liga Europa.

Kisah Awal Go Ahead Eagles

Go Ahead Eagles, klub sepak bola asal Deventer, Belanda, baru saja mencatatkan sejarah dengan memenangkan KNVB Cup pertama mereka dan lolos ke Liga Europa. Klub ini awalnya didirikan pada tahun 1902 dengan nama Be Quick. Namun, saat bergabung dengan federasi sepak bola Belanda pada 1905-06, mereka mengubah nama menjadi Go Ahead untuk menghindari kebingungan dengan klub lain yang bernama sama dari Groningen. Nama 'Eagles' baru ditambahkan pada tahun 1971 atas saran manajer saat itu, Barry Hughes.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Masa Keemasan dan Kebangkitan

Go Ahead Eagles dikenal sebagai klub kultus, terutama karena masa keemasan mereka di tahun 1960-an dan 70-an. Mereka pernah mencapai final KNVB Cup dan beberapa kali finis di sepuluh besar Eredivisie. Namun, beberapa dekade terakhir, mereka sering naik turun divisi, dengan ambisi yang sering kali terhambat oleh keterbatasan dana. Musim 2024-25 menjadi titik balik, di mana mereka finis di posisi ketujuh Eredivisie dengan 51 poin, pencapaian tertinggi sejak 1970-71.

Yang lebih mengesankan adalah kemenangan mereka di KNVB Cup, mengalahkan AZ Alkmaar dalam final dramatis. Gol penalti Mats Deijl di menit ke-99 membawa pertandingan ke adu penalti, di mana Go Ahead Eagles akhirnya meraih trofi tersebut.

Stadion mereka, De Adelaarshorst, akan menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola Eropa musim depan. Dengan suasana yang intim dan pesona yang klasik, stadion ini memang sangat keren.

Beberapa tahun lalu, Go Ahead Eagles hampir terdegradasi dari Eredivisie dan Eerste Divisie. Namun, kedatangan Paul Bosvelt sebagai direktur teknis membawa perubahan signifikan. Di bawah bimbingannya, klub ini berhasil promosi kembali ke Eredivisie pada musim 2020-21.

Setelah dua musim sukses, pelatih kepala René Hake meninggalkan klub, diikuti oleh beberapa pemain kunci. Paul Simonis, seorang manajer pemula, kemudian mengambil alih dengan ekspektasi yang rendah. Meski awalnya sulit, Simonis berhasil membangun tim yang disiplin dan berbahaya dalam serangan balik.

Statistik menunjukkan bahwa Go Ahead Eagles memiliki gaya bermain yang unik, dengan fokus pada transisi cepat dari pertahanan ke serangan. Mereka mencatat 72 serangan langsung, yang menghasilkan sembilan gol, tertinggi di Eredivisie bersama Feyenoord.

Selain itu, mereka juga dikenal dengan permainan yang terkontrol dari belakang. Bek tengah Joris Kramer menjadi kunci dalam permainan ini, dengan banyaknya umpan yang memecah garis pertahanan lawan.

Oliver Antman, pemain sayap asal Finlandia, juga menjadi bintang dengan 15 assist, terbanyak di luar pemain Ajax, Feyenoord, atau PSV. Dia juga mencetak gol penting di semifinal KNVB Cup.

Jakob Breum, meski cedera di akhir musim, menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan 10 gol. Sementara itu, Jari De Busser, kiper utama, menunjukkan performa gemilang dengan persentase penyelamatan yang tinggi.

Dengan kombinasi pemain berbakat dan strategi yang efektif, Go Ahead Eagles siap untuk menulis babak baru dalam sejarah mereka di panggung Eropa.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!