Mengapa Chelsea Menjadi Satu-Satunya Tim Tanpa Sponsor Utama di Liga Premier

Chelsea memulai musim 2025-26 tanpa sponsor utama di jersey mereka, satu-satunya di Liga Premier.

Chelsea dan Tantangan Sponsorship

Memasuki musim 2025-26, Chelsea, juara bertahan Club World Cup, menjadi satu-satunya klub Liga Premier yang belum memiliki sponsor utama di jersey mereka. Nottingham Forest baru saja menandatangani kesepakatan dengan perusahaan taruhan Amerika, Bally’s, meninggalkan The Blues sebagai satu-satunya klub papan atas yang belum mengumumkan mitra di bagian depan kaos mereka. Namun, kekosongan ini bukan karena kurangnya minat. Menurut BBC, Chelsea telah menerima banyak tawaran tetapi lebih memprioritaskan kemitraan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

The Blues dilaporkan mencari kesepakatan senilai sekitar Rp1,3 triliun per musim, setelah lolos ke Liga Champions dan meraih kemenangan di FIFA Club World Cup yang diperbarui awal musim panas ini. Di antara perusahaan yang dikabarkan sedang dalam pembicaraan adalah maskapai penerbangan Saudi, Riyadh Air.

Sejarah Sponsorship Chelsea

Ini bukan pertama kalinya Chelsea memulai kampanye tanpa sponsor di jersey mereka. Pada musim 2023-24, klub London barat ini juga memulai musim tanpa mitra utama sebelum akhirnya menyetujui kesepakatan senilai lebih dari Rp800 miliar dengan perusahaan teknologi olahraga yang berbasis di AS, Infinite Athlete. Kesepakatan tersebut datang setelah periode di mana pengembang properti yang berbasis di Dubai, Damac, sempat dikaitkan dengan klub tetapi hanya tampil sebagai sponsor selama paruh kedua musim itu.

Perubahan Lanskap Sponsorship Taruhan di Liga Premier: Jumlah klub Liga Premier dengan sponsor taruhan meningkat menjadi 11 pada musim 2024-25, naik dari delapan pada musim sebelumnya. Namun, lanskap ini sedang berubah. Pada 2023, klub-klub Liga Premier secara kolektif sepakat untuk menghapus sponsor taruhan dari bagian depan kaos mereka pada akhir musim 2025-26. Keputusan ini diambil setelah konsultasi antara klub, liga, dan Departemen Digital, Budaya, Media & Olahraga (DCMS), sebagai bagian dari tinjauan yang lebih luas terhadap undang-undang perjudian di Inggris.

Mulai 2026-27, perusahaan perjudian hanya akan diizinkan tampil di lengan kaos, bukan sebagai sponsor utama. Saat ini, tidak ada dari 'Big Six' Liga Premier — Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur — yang memiliki merek taruhan di bagian depan seragam mereka.

Konsekuensi lain dari aturan saat ini adalah bahwa pemain di bawah usia 18 tahun tidak diizinkan mengenakan seragam dengan logo perjudian. Akibatnya, pemain akademi dari klub dengan sponsor taruhan tampil dalam kaos tanpa sponsor selama pertandingan resmi.

Manchester City Umumkan Kesepakatan Rekor dengan Puma: Sementara Chelsea terus mencari sponsor yang cocok, Manchester City telah memperpanjang kemitraan mereka dengan merek pakaian olahraga Jerman, Puma. Kesepakatan baru ini, yang berlangsung hingga akhir musim 2034-35, diyakini sebagai kesepakatan kit paling menguntungkan dalam sejarah Liga Premier. City dilaporkan akan menerima Rp2 triliun per musim, dengan total lebih dari Rp20 triliun selama kontrak sepuluh tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Manchester City mengatakan: "Kolaborasi ini telah mendorong inovasi yang terobosan, momen budaya, dan kesuksesan komersial baik di dalam maupun di luar lapangan. Ini adalah kemitraan yang dibangun di atas nilai-nilai bersama." Klub juga mencatat bahwa kemitraan ini telah menghasilkan penjualan kit yang memecahkan rekor dan inovasi terdepan di industri dalam desain dan pemasaran.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!