Kontroversi Pemotongan Gaji Pemain Man Utd dan Kemarahan Ruben Amorim
Ditulis oleh Dalu Ningrat NandikaRingkasan Berita
-
Ruben Amorim tidak puas dengan pemain yang ingin kontrak baru setelah pemotongan gaji di Manchester United.
-
Andre Onana ingin negosiasi kontrak baru setelah pemotongan gaji, namun tidak diterima baik oleh Amorim.
-
Rumor kepindahan Onana meningkat, tetapi kurangnya peminat menjadi kendala bagi Manchester United.
Ruben Amorim marah dengan perilaku pemain Man Utd terkait pemotongan gaji dan kontrak baru.
Ketegangan di Old Trafford
Manchester United kembali menjadi sorotan setelah pelatih kepala Ruben Amorim menunjukkan ketidakpuasannya terhadap salah satu pemain tim utama yang menginginkan kontrak baru. Pemain tersebut merasa tidak nyaman dengan pemotongan gaji yang diterapkan setelah tim gagal lolos ke Liga Champions musim lalu.
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Pemotongan gaji sebesar 25 persen ini memang sudah menjadi prosedur standar di Old Trafford dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dampaknya terhadap moral pemain sering kali menjadi perdebatan. Pada tahun 2022, Cristiano Ronaldo dikabarkan kecewa dengan pemotongan gaji dari £480,000 menjadi £360,000 per minggu setelah hanya berhasil lolos ke Liga Europa.
Andre Onana dan Permintaan Kontrak Baru
Musim panas ini, kiper Andre Onana dikabarkan tidak senang dengan situasi tersebut. Menurut laporan dari The Athletic, Onana menginginkan kontrak baru setelah kembali dari pramusim. Sejak menerima pemotongan gaji standar, Onana merasa perlu untuk menegosiasikan ulang kontraknya. Namun, sikap ini tidak diterima dengan baik oleh Ruben Amorim.
Onana, yang bergabung dengan United dari Inter Milan pada musim panas 2023 dengan nilai transfer sekitar £47,2 juta, menandatangani kontrak lima tahun di Old Trafford. Sayangnya, sejak kedatangannya yang dinanti-nantikan, pemain internasional Kamerun ini belum memenuhi ekspektasi. Bahkan, posisinya sebagai kiper utama telah digantikan oleh Altay Bayindir.
Rumor kepindahan Onana semakin kencang, namun kurangnya peminat menjadi kendala. Klub Ligue 1, Monaco, sempat menunjukkan minat, tetapi mundur setelah mengetahui biaya transfer minimal £30 juta. Pekan lalu, West Ham dikaitkan dengan kepindahan Onana, namun mereka menolak kesempatan tersebut karena merasa Onana tidak lebih baik dari kiper yang mereka miliki saat ini.
Mads Hermansen, yang baru tiba di London Stadium dengan biaya sekitar £18 juta dari Leicester, juga mengalami kesulitan dalam pertandingan liga awalnya. Sementara itu, Alphonse Areola lebih banyak tampil di kompetisi piala.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Manchester United akan menangani pemain yang merasa tidak puas dengan kebijakan klub. Apakah mereka akan menyesuaikan kebijakan pemotongan gaji atau mencari solusi lain untuk menjaga keharmonisan tim?
Di tengah ketidakpastian ini, para penggemar berharap agar tim dapat menemukan jalan keluar yang menguntungkan semua pihak. Dengan tantangan yang ada, Manchester United harus bergerak cepat untuk memastikan bahwa mereka tetap kompetitif di musim mendatang.
Bagaimana menurut Anda? Apakah kebijakan pemotongan gaji ini adil bagi para pemain? Atau apakah klub harus lebih fleksibel dalam menangani situasi seperti ini? Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya dari Old Trafford.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!