Berita

Roy Keane Kritik Pedas Luke Shaw Usai Kekalahan Man Utd dari Man City

Roy Keane mengkritik Luke Shaw setelah kekalahan 3-0 Manchester United dari Manchester City.

Roy Keane Soroti Performa Luke Shaw

Roy Keane, mantan kapten Manchester United, tidak menahan diri dalam analisisnya terhadap salah satu pemain Manchester United setelah kekalahan 3-0 dari Manchester City pada Minggu sore. Keane, yang dikenal dengan komentarnya yang tajam, mengatakan bahwa salah satu pemain kepercayaan Ruben Amorim telah 'berlaku curang'.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Era Amorim yang penuh bencana kembali mencatat hari yang harus dilupakan, dengan dua gol dari Erling Haaland menambah penderitaan tim yang belum menunjukkan kemajuan sejak pelatih asal Portugal itu mengambil alih dari Erik ten Hag pada November lalu. Dengan hanya delapan kemenangan dalam 30 pertandingan, proyek untuk mengembalikan kejayaan United tampak semakin jauh dari kesuksesan.

Masalah Filosofi dan Performa Pemain

Keengganan Amorim untuk mengubah filosofinya jelas menjadi faktor utama dalam kekacauan ini, namun beberapa pemain juga patut disalahkan. Apakah masalahnya berasal dari hierarki yang menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk memperbarui lini depan selama musim panas atau tidak, Luke Shaw kini dianggap tidak cukup baik lagi - dan Keane mengkritiknya habis-habisan dalam analisisnya di Sky Sports.

Keane mengklaim bahwa Luke Shaw telah 'berlaku curang' selama bertahun-tahun di United. Selalu cedera, tidak pernah benar-benar fit, dan selalu membuat alasan. Dia kemudian mendapatkan beberapa pertandingan, namun membuat keputusan seolah-olah tidak ingin menghadapi lawan.

Jika Anda membaca ulasan tentang Shaw, Anda mungkin menemukan kata sifat seperti 'andal' dan 'kokoh', sementara mantan manajernya sering memuji dia sebagai salah satu bek kiri terbaik saat fit. Namun, catatan cedera yang mengejutkan - yang membuat pemain asal Inggris ini absen lebih dari seratus pertandingan dalam dua musim terakhir - kini tampaknya akhirnya mengejarnya.

Dia mendapat kritik keras dari pendukung atas penampilannya dalam Derby Manchester bersama rekan setimnya, Manuel Ugarte, dan Keane dengan cepat menggemakan pandangan tersebut dengan penilaian yang lebih brutal.

Keane juga menuding Amorim dalam pidatonya yang berapi-api, mengklaim bahwa para pemain tidak ingin bermain di bawah asuhannya - sementara pada zamannya, mereka akan berlari menembus tembok untuk manajer mereka.

Ini adalah masa yang mengkhawatirkan di M16, dan pastinya tidak akan lama sebelum hierarki sekali lagi mempertanyakan perlunya perubahan.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!