Alex Pastoor Sebut Target Indonesia ke Piala Dunia 2026 Tidak Realistis
Ditulis oleh Dalu Ningrat NandikaRingkasan Berita
-
Alex Pastoor menyebut target Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 tidak logis karena peringkat FIFA di luar 100 besar.
-
PSSI berencana merekrut pemain lokal berbakat dan menunjuk penasihat baru untuk memperkuat sepak bola Indonesia.
-
Meski tantangan besar, Indonesia berkomitmen membangun fondasi kuat demi impian Piala Dunia 2026.
Mengevaluasi target Indonesia menuju Piala Dunia 2026 dan tantangan yang dihadapi.
Jakarta, Indonesia - Dalam dunia sepak bola, ambisi adalah bahan bakar yang menggerakkan tim untuk mencapai puncak prestasi. Namun, ketika mantan asisten pelatih timnas Indonesia, Alex Pastoor, menyebut target Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 sebagai sesuatu yang tidak logis, banyak yang mulai bertanya-tanya tentang realitas di balik ambisi tersebut. Dengan peringkat FIFA yang masih di luar 100 besar, tantangan ini memang tidak mudah.
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Evaluasi Target Piala Dunia 2026
Menurut Pastoor, setelah kembali dari Jeddah, PSSI melakukan konsultasi dan memutuskan untuk mengakhiri kontrak tim kepelatihan asal Belanda lebih cepat. Keputusan ini diambil setelah Indonesia gagal melaju lebih jauh dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak di Stadion King Abdullah Sport City menjadi titik balik yang pahit bagi tim Garuda.
Pastoor menjelaskan bahwa meskipun mencapai Piala Dunia adalah impian yang luar biasa, sebagai tim yang berada di peringkat ke-119 dunia, target ini tidaklah mudah dicapai. Tantangan yang dihadapi tidak hanya datang dari kualitas lawan, tetapi juga dari internal tim yang masih perlu banyak pembenahan.
Strategi Jangka Panjang Sepak Bola Indonesia
Dalam upaya membangun tim yang lebih kompetitif, PSSI berencana untuk merekrut lebih banyak pemain lokal berbakat untuk tim U-23 dan U-20. Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen diharapkan dapat mempercepat proses ini. Selain itu, dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi besar untuk menemukan bakat-bakat baru yang bisa bersaing di level internasional.
Jordi Cruyff telah ditunjuk sebagai penasihat, sementara Alexander Zwiers menjadi direktur teknik. Langkah ini menunjukkan keseriusan PSSI dalam membangun fondasi yang kuat untuk masa depan sepak bola Indonesia. Namun, Pastoor menekankan bahwa perubahan besar tidak bisa terjadi dalam semalam. Diperlukan waktu dan konsistensi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selama sembilan bulan bekerja di Indonesia, Pastoor dan timnya memimpin delapan pertandingan dengan hasil yang bervariasi. Dari tiga kemenangan, satu seri, dan empat kekalahan, terlihat bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap sepak bola sangat tinggi. Di awal kedatangan tim kepelatihan Belanda, harapan besar disematkan pada mereka. Namun, Pastoor mengakui bahwa keberhasilan tidak pernah bisa dijamin, terutama dalam situasi yang penuh tantangan seperti ini.
Meski demikian, Pastoor tidak menutup kemungkinan untuk kembali bekerja sama dengan Patrick Kluivert di masa depan, baik di klub maupun tim nasional lainnya. Menurutnya, selalu ada peluang untuk melanjutkan kolaborasi yang telah terjalin.
Dengan segala tantangan yang ada, Indonesia perlu terus berbenah dan belajar dari pengalaman. Target menuju Piala Dunia 2026 mungkin terasa jauh, tetapi dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, bukan tidak mungkin impian tersebut bisa terwujud suatu hari nanti.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!
- Tag :
- Alex Pastoor
- PSSI