Bukan hanya menelan kekalahan perdana musim ini, PSG juga kesulitan menghadapi taktik parkir bus.
Tampilkan Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar di lini depan, Paris Saint-Germain (PSG) bukan hanya dipermalukan Rennes 0-2, melainkan juga tanpa shot on target. Bagaiamana mungkin?

PSG bertamu ke kandang Rennes, Roazhon Park, dalam lanjutan Ligue 1, Minggu (3/10/2021) malam WIB. Rennes memakai formasi 4-4-2 dengan ujung tombak diisi Martin Terrier dan Gaetan Laborde. sementara PSG memakai trio MNM dalam formasi 4-2-3-1. 

Dalam skema yang diterapkan Mauricio Pochettino,  Mbappe paling depan sebagai striker tunggal. Di belakangnya Messi Selanjutnya, Nyemar dan Angel di Maria di kanan serta kiri.



Dengan pemain-pemain bintang mahal, PSG justru kesulitan membongkar pertahanan rapat Rennes, yang cenderung "parkir bus". Itu terbukti dengan trisula MNM plus Di Maria lebih banyak mengoatak-atik bola di sekitar pertahanan Rennes tanpa bisa memberikan ancaman maut di muliut gawang.

Sebaliknya, Rennes sangat cerdik memanfaatkan peluang yang didapat. Terbukti, gol pertama mereka lahir di menit 45 atau beberapa saat sebelum istirahat babak pertama. Sementara gol kedua tercipta di menit 46 atau beberapa saat setelah kick-off babak kedua dimulai.

Setelah pertandingan Mauricio Pochettino mengatakan sangat marah dan frustrasi, meski  timnya menunjukkan 'kualitas yang sangat baik' di babak pertama sebelum tertinggal. "Ya saya marah. Tidak ada yang suka kalah," ucap Pochettino, dilansir Mirror.



"Tanpa meremehkan apa yang telah dilakukan Rennes, kami frustrasi dan kecewa karena tidak memanfaatkan peluang kami dan kebobolan gol-gol ini. Situasi ini membuat kami pahit dan kecewa. Kami tidak memulai pertandingan dengan baik. Tapi, kemudian kami memiliki kualitas yang baik selama 25-30 menit. Sayang sekali tidak mencetak gol," tambah pria Argentina itu.

"Kami mendapat dua pukulan psikologis, tepat sebelum babak pertama dan setelahnya. Pertandingan kemudian terbuka, bahkan jika kami menciptakan peluang. Kami mengalami kesulitan setelah itu. Rennes jelas mendapatkan kepercayaan diri. Dan bersama kami, ada frustrasi," pungkas Pochettino.