Usianya baru 35 tahun...
Sudah banyak sekali pemain yang jadi 'korban'  dari nama dan reputasi besar seorang Zinedine Zidane, sebagai legenda sepak bola dunia yang berasal dari Prancis,  dan membawa kejayaan bagi negaranya. 

Banyak orang yang kemudian berharap ada penerus dari bakat, kehebatan, dan prestasi Zidane.  Talenta-talenta muda mulai bermunculan, termasuk ia yang bernama Yoann Gourcuff. 

Pemain kelahiran Juli 1986 yang kini lenyap tanpa kabar itu pernah  mendapat julukan 'The Next Zidane'. Gourcuff  juga sempat memperkuat  klub yang sama dengan Zidane, yaitu Bordeaux, pada 2008.

Namun jauh sebelum itu,  bakat sang gelandang sudah menarik perhatian publik sepak bola, dimana pada rentang waktu 2004-2006, putra eks pesepak bola, Christian Gourcuff itu dpromosikan ke tim utama Rennes dan bermain dengan cemerlang.

Pada musim debutnya, Gourcuff sukses menyumbang enam gol dan empat assist saat membantu Rennes finish di urutan ke-7 di Ligue 1.

Bersinar di tanah kelahiran sendiri membuat Gourcuff diminati  oleh klub-klub top Eropa. Dan pada musim 2006 AC Milan pada akhirnya berhasil memboyongnya ke San Siro dengan mahar 4,5 juta euro / Rp. 73,9 miliar. Namun, selama dua musim di sana, ia hanya membuat 54 penampilan dengan sumbangan 3 gol dan 7 assist. Jauh dari yang diharapkan.



Namun ketika kembali ke Prancis pada 2008 dan bermain untuk Bordeaux, pelan-pelan reputasi Gourcuff sebagai pemain hebat kembali pulih. Bahkan, musim perdananya itu langsung berbuah gelar liga pertama untuk Bordeaux setelah  10 tahun lamanya penantian.

Gourcuff menyumbang 12 gol dan 11 assist dan salah satu momen terbaik yang ia hasilkan datang ketika musim itu. Tepatnya di pertengahan musim 2008/09. Saat itu, Gourcuff mencetak gol solo run menakjubkan dalam kemenangan 4-0 atas Paris Saint-Germain (PSG).

Mantan pemain timnas Prancis yang pernah meraih gelar Piala Dunia 1998, Christophe Dugarry, yang juga sekaligus sahabat Zidane, memuji aksi Gourcuff.

“Gol itu bukan kebetulan. Saya merasa sakit ketika Zidane pensiun, menonton Gourcuff telah menyembuhkan saya,”

Sementara itu, bintang Prancis lain, David Ginola, pernah menyebut Gourcuff sebagai pemain terbaik yang ada di generasinya. 

Sayang, kariernya tidak pernah benar-benar berjalan seperti yang orang-orang ekspektasikan.

Di level timnas, Gourcuff mencatatkan 32 penampilan dan mencetak 4 gol diantaranya.

Tetapi yang lebih sialnya ialah,
Gourcuff tak disukai oleh rekan-rekan setimnya, diantaranya Nicolas Anelka dan Franck Ribery. 

Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih Prancis saat itu. “Ribery dan Anelka tidak suka Gourcuff, itu pasti. Sebelum pertandingan melawan Uruguay saya memberi tahu Gourcuff tentang itu'," terang Raymond Domenech

Dan terbukti kedua pemain tersebut tampak enggan membagi bola saat Les Bleus ditahan imbang tanpa gol oleh Uruguay di Piala Dunia 2010.

“ Mungkin saya melebih-lebihkan, tetapi di mata mereka saya melihat kebencian, penghinaan, atau kecemburuan,” imbuhnya.

Yoann Gourcuff malang nian nasibmu.