Seperti kata lagu. Judi meracuni keimanan...
Pasca gantung sepatu, biasanya pesepakbola akan menjadi pelatih atau pekerjaan lain yang masih berkaitan. Namun tak sedikit juga yang bekerja di luar pakem nya.

Tetapi ada juga yang kehidupannya jadi tak terurus. Dalam pada itu, kita akan berkenalan dengan mantan penyerang Arsenal, Paul Merson,  yang pernah dalam kondisi terpuruk dimana ia pernah
sangat begitu tersiksa sebab terjebak dalam dunia perjudian.
 
Dan dalam sebuah film dokumenter yang berjudul Football, Gambling and Me, Merson menceritakan banyak hal tentang pengalamannya yang tak patut dicontoh itu.



Akibat judi, Merson kehilangan waktu berharga dan tentu saja uang demi uang yang ia kumpulkan cuma mampir sebentar di dompet lalu seolah terbakar. Pernah satu ketika dalam episode hidupnya, Merson kalah judi hingga 7 juta poundsterling / Rp. 135 miliar.

Lebih parahnya,  ternyata kebiasaan judi Merson itu bermula ketika usianya masih 16 tahun, gajinya sebagai pemain muda Arsenal waktu itu ludes hanya dalam waktu 15 menit untuk dipertaruhkan di meja judi. 

Tapi seiring dengan berjalannya waktu, Merson mengaku sudah insaf dan tidak ingin semua orang mengalami hal buruk yang sama seperti yang pernah ia lewati.



“Saya tidak ingin seseorang mengalami apa yang saya alami, dan saya tidak ingin orang lain mengalami apa yang dialami oleh istri saya, Kate,” katanya.

“Saya menyakiti istri saya, Kate, dimana sepanjang waktu dengan kebohongan dan selalu menghabiskan uang. Saya membenci diriku sendiri karena itu.”

“Teman saya bilang, saya punya penyakit. Dia berkata: ‘Sampai Anda menyadari itu adalah penyakit [kecanduan judi], Anda tidak akan pernah menjadi lebih baik, Anda akan terus kembali.’ Saat itulah saya mulai berubah.”

Pemain berkebangsaan Inggris itu mengungkapkan jika seorang pecandu judi bukanlah penjahat, tetapi mereka memang perlu ditangani secara serius.

“Satu hal yang akan saya katakan kepada pecandu judi adalah Anda bukan orang buruk, berbuat kriminal. Anda hanya orang sakit yang perlu sembuh,” tuturnya.

Lalu Merson membuat sebuah perumpamaan yang bagus, “Jika Anda memiliki alergi kacang, Anda akan berhenti makan kacang. Sama halnya dengan judi. Anda sedang sakit, jadi Anda harus berhenti melakukannya setiap hari.”

Kini pemain Arsenal medio 1985-1997 itu jadi merasa punya tanggung jawab besar untuk membuat orang-orang yang  kecanduan judi menjadi sadar akan dampak buruknya kemudian.

“Saya hanya ingin membantu orang-orang untuk kembali. Selama 36 tahun saya telah melalui ini tanpa pilihan."

“Semoga itu membantu satu orang dan orang itu membantu 100 orang karena semua orang di sekitar mereka juga akan menjadi lebih bahagia.” kata Merson.

Mari kita doakan, semoga usahanya tak sia-sia.