Jika tidak dibayar, Barcelona bisa digugat ke FIFA dan pasti kalah. Sial!
Pemecatan Ronald Koeman dari kursi pelatih Barcelona menyisakan masalah. Barcelona hanya bersedia membayar kompensasi kecil. Sementara sang mantan menolak dan mendesak kontrak dipatuhi. 

Media Katalunya, Sport, menerbitkan kutipan yang dibuat oleh Lluis Canut, seorang jurnalis yang dekat dengan Koeman. Dia mengatakan bahwa permohonan Koeman agar Barcelona melakukan pembayaran pesangon yang lebih tinggi ditolak. "Dia ingin mengambil hingga satu sen terakhir," kata Canut.

"Ini 12 juta euro (Rp198 miliar), tapi saya ingin menjelaskan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan uang yang dibayarkan kepada KNVB (Asosiasi Sepakbola Belanda) saat mengontraknya. Itu adalah 5 juta euro (Rp 97 miliar) yang langsung dibayarkan oleh Barcelona," tambah Canut.

"Saya tidak tahu apakah angka 12 juta euro ini termasuk yang harus dibayar untuk tim teknisnya atau hanya dia, dengan mempertimbangkan bahwa dia bersedia menunda 45 persen gajinya musim lalu karena pandemi," lanjut Canut.

Canut mengatakan bahwa CEO Barcelona, Ferran Reverter, membuat penawaran awal kepada Koeman yang diyakini berada di kisaran 7- 8 juta euro (Rp115-131 miliar). Tapi, Koeman menolak untuk memasuki negosiasi tersebut.



"Dalam percakapan pertama, mereka memintanya untuk mengambil potongan sekitar 7 atau 8 juta, jauh dari 12 juta yang mereka harus bayarkan. Ini adalah kontrak yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, bukan oleh dewan klub saja. Ini adalah kontrak yang diakui dan ini bukan tentang melepaskan mereka. Itu harus dibayar," ungkap Canut.

Koeman dipecat sebagai bos Barcelona pada Rabu pekan lalu menyusul kekalahan 0-1 dari Rayo Vallecano di La Liga. Hasil yang membuat mereka berada di urutan kesembilan dalam tabel klasemen.

Sergi Barjuan sekarang menjadi pelatih sementara dan sudah bertugas saat Barcelona meraih hasil imbang 1-1 melawan Deportivo Alaves di Camp Nou. Mantan gelandang legendaris, Xavi Hernandez, diperkirakan akan menjadi bos permanen berikutnya.

Tapi, pemenang Piala Dunia 2010 bersama Spanyol itu masih terikat kontrak dua tahun dengan klub Qatar, Al Sadd. Ini juga membutuhkan banyak uang untuk membatalkan kontrak Xavi di Doha.