Manuver karier yang sungguh aduhai. Simak ceritanya...
Stephane Guivarc'h memang jauh lebih tidak terkenal jika dibandingkan dengan rekan-rekannya seperti Thiery Henry, Didier Deschamps, atau Zinedine Zidane, tapi ia juga merupakan bagian dari skuad Les Blues yang memenangkan Piala Dunia 1998.

Pada tahun yang sama, Stephane Guivarc'h pernah berseragam Newcastle United. Namun itu hanya bertahan dua bulan saja. Kariernya lebih banyak dihabiskan di Ligue 1 Prancis dalam 148 laga lintas ajang bersama AJ Auxerre dan 43 laga dengan Rennes. Bersama kedua klub itu, secara berurutan ada 77 dan 29 gol yang dicetaknya. Lumayan bagus.

Balik ke Piala Dunia, Guivarc'h  dipercaya mengenakan nomor punggung 9, tapi perannya tak seheroik nomor punggung.



Kehadiran striker kelahiran September 1970 itu bahkan cuma dianggap lelucon belaka. Dari 6 laga yang ia mainkan, tak ada satupun gol atau assist yang ia buat.

Tentang hal itu, ia pernah berkata. “Yang saya lewatkan hanyalah sebuah gol. Saya bahkan akan dengan senang hati menukar 10 dari 41 gol yang saya cetak di liga musim itu, 20 bahkan, untuk satu gol di Piala Dunia 1998," 

Meski begitu, fakta tak bisa dielakkan, Guivarc'h adalah bagian dari tim asuhan Philippe Bergeroo yang ikut mengangkat trofi paling bergengsi tersebut.

Tak lama setelah memutuskan gantung sepatu pada 2002, nasib Guivarc'h tak jauh buruknya, dimana ia banting setir jadi sales kolam renang.

Manuver Karier Guivarc'h

Menurut laporan dari The Sun, tahun-tahun terakhir kariernya dihabiskan dengan satu musim di Guingamp, klub Prancis tempat ia memulai karier. 

Dibalik itu ternyata alasannya ialah agar supaya ia bisa dekat dengan sang ibu yang waktu itu sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dan selang beberapa waktu ada seorang teman dekat datang kepadanya dan menawarkan sebuah pekerjaan.

“Ibuku meninggal dan ayahku tinggal sendirian. Jadi, saya pindah bersamanya dan kemudian bos perusahaan kolam renang, yang kebetulan adalah teman masa kecil saya, sedang memasang ketel di rumahnya," jelas Guivarc'h.



Awalnya Guivarc'h pikir itu sebuah lelucon tetapi ternyata itu benar adanya. Bahkan ia menggeluti profesi barunya itu hampir lama seperti ia bermain sepak bola.

"Dia menyebutkan bahwa tengah mencari mitra dalam bisnis kolam renang. Saya berkata kepadanya sebagai lelucon, 'Saya akan melakukannya'. Dia memikirkannya dan keesokan harinya berkata kepada saya, 'Mengapa tidak?'. Dan saya sudah melakukannya selama belasan tahun hingga sekarang," imbuhnya.

Guivarc'h dilaporkan harus menjual setidaknya dua kolam dalam sebulan.

Ia pernah mengemudi lebih dari 35 ribu per tahun, mengetuk pintu-pintu rumah, dan memberikan promosi penjualan sebagaimana mestinya seorang sales.

Terkadang, ia dikenali oleh penggemar yang pada akhirnya membicarakan masa lalunya sebagai seorang pesepakbola.

“Pertama kali saya bertemu pelanggan, jika mereka adalah penggemar sepakbola, tidak jarang menghabiskan setengah jam berbicara tentang kolam renang dan satu jam berbicara tentang sepak bola," ucapnya.
 
Meski kini masih bekerja sebagai sales kolam renang, Guivarc'h masih terus terpaut dengan sepak bola.

Guivarc'h kadang diundang di televisi untuk menjadi komentator, termasuk dalam gelaran Euro kemarin.