Intip Panti Asuhan yang Didanai Odion Ighalo Rp19 M di Nigeria, Salut

"Jarang diberitakan media internasional. Faktanya, Ighalo memang sosok luar biasa."

Biografi | 14 February 2022, 06:15
Intip Panti Asuhan yang Didanai Odion Ighalo Rp19 M di Nigeria, Salut

Libero.id - Ambisi Odion Ighalo membantu Al Hilal mengejutkan Piala Dunia Antarklub 2021 gagal diwujudkan. Juara Liga Champions Asia 2021 itu harus terhenti di semifinal dan kalah dari Al Ahly pada perebutan tempat ketiga. Tapi, mantan pemain Manchester United itu punya sikap di luar lapangan yang layak dicontoh.

Ighalo baru berusia 17 tahun ketika meninggalkan Nigeria untuk lepas dari jerat kemiskinan akut dengan bermain sepakbola. Dia berkelana ke berbagai negara untuk berkarier. Mulai dari Inggris, China, hingga sekarang Arab Saudi.

Setelah sukses di lapangan hijau, Ighalo tidak pernah melupakan asal-usulnya. Dia menggunakan penghasilannya dari pertandingan untuk mendanai panti asuhan di kota kelahirannya, Ajegunle. Pada Desember 2017, Panti Asuhan Ighalo dibuka di kawasan miskin di utara Lagos itu.

"Hidup di Ajegunle itu sangat sulit. Jadi, saya bersumpah bahwa jika saya akhirnya memiliki uang, saya akan memberikan kembali kepada masyarakat tempat saya tumbuh," ujar Ighalo, dilansir The Sun.

"Tantangan hidup cukup berat. Bahkan, dengan kedua orang tua di sisi saya. Tak perlu dikatakan bahwa anak yatim bahkan lebih buruk. Ini menggembirakan hati saya bahwa hidup telah menawarkan saya hak istimewa yang langka ini untuk membimbing cahaya dalam hidup mereka," tambah Ighalo.

Saat itu, Ighalo dilaporkan menghabiskan 500 juta naira atau sekitar 1 juta pounds (Rp19 miliar) untuk membangun pantai asuhannya. Bangunannya mampu menampung 30-40 anak yatim. Mereka memiliki tempat terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

Panti asuhan itu juga merawat beberapa bayi dan berkomitmen membesarkan mereka sampai mencapai usia 18 tahun. Selain biaya hidup, panti asuhan itu juga memberikan pendidikan akademis dan olahraga kepada para penghuninya dengan gratis.

Panti asuhan itu tampak sederhana, tapi bersahaja. Terlihat di luar dinding oranye adalah logo panti asuhan. Ini menggambarkan Ighalo meluncur berlutut dan mengangkat tangannya ke langit saat merayakan gol.

"Saya berharap kehidupan akan berubah secara positif, maksud dan tujuan panti asuhan ini agar terpenuhi sepenuhnya mimpi dari anak-anak," kata Ighalo.

Sebelum mendirikan panti asuhan, Ighalo menemukan cara lain untuk membantu. Sebagai penganut Kristen yang sangat taat, dia mengirim sebagian gajinya kembali ke Nigeria untuk membantu anak-anak, sekolah, dan janda yang hidup di bawah garis kemiskinan.

"Keluarga saya adalah No.1. Setiap bulan saya mengirim uang kembali ke rumah, kepada mereka. Tapi, saya juga mengirim sumbangan kepada yang kurang beruntung karena saya berasal dari kemiskinan," ujar Ighalo pada 2015 kepada Daily Mirror.

"Saya mengirim uang untuk anak-anak, ke sekolah, dan saya merawat sekitar 45 janda, wanita yang tidak memiliki suami. Saya mencoba untuk memulai organisasi amal untuk memberikan sesuatu kembali. Saya tahu bagaimana rasanya tidak punya apa-apa," ungkap Ighalo.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network