Kisah Super Langka Empat El Clasico dalam 18 Hari

"Ini terjadi pada 2011 di era Pep Guardiola dan Jose Mourinho. Masih ingat?"

Biografi | 24 March 2022, 01:13
Kisah Super Langka Empat El Clasico dalam 18 Hari

Libero.id - Maret 2022 layak disebut sebagai bulan El Clasico. Sepanjang bulan ini, penggemar sepakbola Spanyol disuguhi empat pertemuan Real Madrid melawan Barcelona. Tiga pertandingan di sepakbola wanita di La Liga dan Liga Champions, serta satu di pertandingan pria edisi La Liga. 

Pertemuan dua klub raksasa Spanyol yang disebut dengan El Clasico itu selalu menjadi pertandingan sengit dan penuh gengsi. Sejarah membuktikan, setiap kali bertemu, selalu muncul drama.

Bulan ini, Barcelona dan Madrid bertemu empat kali. Pada Minggu (13/3/2022), Barcelona Femeni bertemu Madrid Femenino di La Liga Femina. Barcelona menang 5-0. Kemudian, pada Minggu (20/3/2022), tim pria Barcelona mengalahkan Madrid 4-0 di Estadio Santiago Bernabeu.

Dua hari setelah kemenangan tim pria, Barcelona Femeni mengalahkan Madrid Femenino 3-1 pada leg pertama perempat final Liga Champions Wanita. Dan, leg kedua akan diselenggarakan Rabu (30/3/2022). Jika ditotal, 17 hari ada empat El Clasico di dua kategori tim.

Uniknya, penomena super langka ini pernah terjadi sebelumnya. Pada 2011, empat El Clasico tersaji dalam 18 hari. Lebih unik lagi karena semuanya melibatkan tim pria dan berlangsung di tiga kompetisi yang berbeda, yaitu La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions.

Mari kita lihat momen super langka itu:

1. La Liga, 16 April 2011 (Real Madrid vs Barcelona 1-1)

Yang paling tidak penting dari empat pertandingan dalam 18 hari ini adalah pertemuan La Liga jilid kedua. Saat itu Los Blancos tertinggal delapan poin dari Barcelona. ​​​​Madrid perlu kemenangan dalam laga itu demi menutup jarak dan memberi harapan tipis untuk membuat pasukan Pep Guardiola berkeringat selama enam pertandingan terakhir.

Tapi, dalam pertandingan sebelumnya melawan Sporting Gijon, Los Blancos kalah 0-1 di Bernabeu. Kekalahan itu membuat Madrid mengakhiri rekor tak terkalahkan selama sembilan tahun, atau 150 pertandingan yang dibanggakan Jose Mourinho di kandang.

Barcelona kemudian mengambil kendali. Bahkan, Madrid harus bermain dengan 10 pemain di awal babak kedua setelah pelanggaran yang dilakukan Raul Albiol kepada David Villa. Messi kemudian mengeksekusi penalti dan mencetak gol. Tapi, Barcelona kemudian menyia-nyiakan peluang untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan ketika Cristiano Ronaldo mencetak gol penalti menit 82.

2. Final Copa del Rey, 20 April 2011 (Real Madrid vs Barcelona 1-0)

Inter Milan asuhan Mourinho telah menunjukkannya. Dan, sekarang Madrid asuhan pria Portugal itu kembali menghentikan Barcelona. Tentu saja dengan taktik klasik bertahan total alias parkir bus. Dan, itu berhasil karena pertandingan harus berlanjut hingga perpanjangan waktu.

Setelah 102 menit tanpa gol, Messi memberikan bola di lini tengah. Bola lepas, dan Dani Alves gagal memberikan pengawalan ketat untuk Angel di Maria. Sahabat Messi itu berhasil melepaskan umpan ke kotak penalti Madrid. Di sana, Ronaldo menyambutnya dengan lompatan menjulang. Dia menyundul bola melewati Jose Manuel Pinto.

Situasi akhirnya memanas di injury time saat kartu kuning kedelapan diberikan, dan yang kedua untuk Di Maria. Tapi, ini adalah salah satu kartu merah yang bisa diterima Mourinho.

Madrid tidak pernah memenangkan kompetisi tersebut sejak 1993 karena jarang menganggapnya serius. Tapi, dalam keadaan seperti itu ketika Barcelona mendominasi, Copa del Rey sangat berarti bagi mereka. Mereka bahkan merayakan trofi dengan parade bus terbuka, secara kebetulan dijadwalkan pada hari yang sama saat Barcelona mengamankan gelar La Liga.

3. Leg I semifinal Liga Champions, 27 April 2011 (Real Madrid vs Barcelona 0-2)

Dalam pertandingan ini, Madrid harus bermain tanpa Ricardo Carvalho (hukuman kartu) dan Sami Khedira (cedera). Sementara Barcelona bermain tanpa Iniesta (cedera). Dan, seperti biasa, Barcelona memiliki penguasaan bola yang sangat banyak sepanjang pertandingan.

Nah, saat 15 menit memasuki babak kedua, Pepe diberi kartu merah karena melakukan tekel keras terhadap Alves, meski tayangan ulang kemudian menunjukkan hanya ada sedikit sentuhan. Dia menjadi pemain Madrid keempat dalam banyak pertandingan yang mendapat kartu merah saat melawan Barcelona.

Guardiola kemudian melakukan perubahan dengan memasukkan Ibrahim Afellay pada menit 71. Dan, lima menit kemudianpemain sayap Belanda itu mengalahkan Marcelo dan memberi umpan silang cantik yang disambut Messi dengan gol. Lalu, pada menit 87, La Pulga kembali mencetak gol.

4. Leg II semifinal Liga Champions, 3 Mei 20211 (Barcelona vs Real Madrid 1-1)

Los Blancos tiba di Camp Nou untuk mengejar kekalahan dua gol di leg pertama. Kekalahan sebelumnya membuat anak asuhan Mourinho itu bermain dengan pendekatan yang sedikit lebih ekspansif. 

Hasilnya, El Clasico paling menarik dari tiga pertemuan sebelumnya. Barcelona memiliki 12 peluang untuk mencetak gol, setengahnya dari Messi. Sementara Ronaldo tidak seperti biasanya, tidak membuat satu pun peluang. Tapi, Di Maria keluar di sisi lain yang lebih hidup.

Pada menit 54, Pedro, yang mendapat umpan terobosan dari Iniesta, memperbesar keunggulan agregat Barcelona menjadi 3-0. Tapi, Madrid menyamakan kedudukan beberapa emnit kemudian melalui Marcelo. Madrid mengakhiri malam dengan lima kartu kuning. Sementara Barcelona hanya satu.

Ketika peluit akhir dibunyikan, 22 orang akhirnya tetap berada di lapangan. Empat pertandingan berakhir dengan 25 kartu kuning dan lima kartu merah. Dengan napas lega, semuanya berakhir! Dan, permusuhan hanya muncul di lapangan. Salut!

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network