Libero.id - Jauh sebelum berkibar bersama Liverpool, DNA kebintangan Mohamed Salah sudah tampak bersama FC Basel. Tidak percaya? Lihat saja pada pertandingan Liga Europa melawan Tottenham Hotspur berikut ini.
Pemain Mesir itu tiba di Anfield dengan suasana tidak pasti setelah penampilan yang mengecewakan di Chelsea. Sempat bermain di Italia untuk Fiorentina dan AS Roma, Salah kemudian menemukan rumah yang sangat nyaman di Anfield. Berbagai gelar dia hasilkan, termasuk musim 2021/2022.
"Tidak ada langkah-langkah, tidak ada keterampilan tanpa alasan. Dia akan menyerang anda. Tak peduli anda siap atau tidak. Itu masalah anda," kata Legenda Arsenal, Thierry Henry, dalam sebuah kesempatan saat diminta komentar terkait gaya permainan Salah, dikutip Sky Sports.
Apa yang diucapkan Henry beberapa tahun lalu terbukti saat ini. Tapi, Henry juga tidak asal bicara ketika itu. Pasalnya, pria yang kini menjadi asisten pelatih tim nasional Belgia tersebut ternyata sudah memantau Salah sejak lama. Bahkan, sejak berada di Liga Super Swiss.
Salah satu yang membuat banyak orang kagum diperlihatkan Salah saat Basel menghadapi Tottenham pada perempat final Liga Europa 2012/2013. Saat itu, pertandingan sengit digelar di White Hart Lane, dan Spurs masih diperkuat Gareth Bale.
Dalam sebuah momen di sisi kiri pertahanan Tottenham, Salah sedang menguasai bola. Pemain Mesir itu mencoba melakukan manuver untuk merangsek masuk ke area penalti Tottenham. Itu bukan pekerjaan mudah karena ada Bale yang selalu menempel pergerakan Salah.
Tapi, di situlah kehebatan Salah membuat banyak orang kagum. Dia menampilkan beberapa gerakan kaki yang bagus. Salah mencoba mengelabuhi Bale dengan tekniknya. Dan, aksi itu berhasil. Salah sukses mempermalukan Bale di depan pendukung Tottenham.
Ternyata, itu menjadi musim terakhir Bale di Tottenham. Sementara Salah hanya bertahan beberapa bulan di Basel pada musim 2013/2014 sebelum bergabung dengan Chelsea.
Bale dan Salah kemudian kembali bertemu di final Liga Champions 2017/2018. Hasilnya, Real Madrid mempermalukan Liverpool di Kyiv lewat blunder fatal Loris Karius.
Opini