Ini bukan berdasarkan trofi, melainkan poin setiap pertandingan.
Waktu Roman Abramovich di Chelsea berakhir menyusul disetujuinya akuisisi yang dilakukan konsorsium pimpinan Todd Boehly. Kini, The Blues menghadapi era baru yang tidak ada seorang pun tahu bagaimana hasilnya di masa depan. Yang suporter tahu, era Abramovich berakhir dengan banyak piala.
Chelsea menikmati kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Abramovich berada di pucuk pimpinan. Itu terjadi setelah taipan asal Rusia tersebut mempekerjakan 13 pelatih.
Yang paling termasyhur dan tersukses dari 13 nama itu, dalam hal jumlah trofi murni, adalah Jose Mourinho. Tapi, yang sedikit mengejutkan adalah, ahli taktik asal Portugal tersebut ternyata tidak terlalu unggul jika yang point per game yang dijadikan acuan penilaian.
Jika kemenangan dan hasil imbang yang dihitung, pelatih yang baru saja mempersembahkan gelar Liga Konferensi Eropa untuk AS Roma tersebut tidak terlalu istimewa. Ada pelatih lain yang punya catatan statistik lebih membanggakan.
Five Premier League titles.
Five FA Cups.
Three League Cups.
Two Champions Leagues.
Two Europa Leagues.
One Super Cup.
One Club World Cup.19 years.
19 trophies.Thank you for everything, Roman Abramovich. pic.twitter.com/C4dk3WmlPg
— Uber Chelsea FC ⭐️⭐️ (@UberCheIseaFC) May 30, 2022
Apakah itu Thomas Tuchel? Ternyata tidak. Pelatih petahana itu memang berhasil menyumbang gelar Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub. Tapi, catatan poin pelatih asal Jerman tersebut tidak terlalu bisa dibanggakan. Di eranya, Chelsea juga sering kalah.
? Fewest goals conceded after 50 games in charge of #Chelsea (fr. 2000):
24⚽️: ??THOMAS TUCHEL??
— playmakerstats (@playmaker_EN) November 24, 2021
27⚽️: José Mourinho
32⚽️: Avram Grant
44⚽️: Carlo Ancelotti
46⚽️: Maurizio Sarri
49⚽️: Antonio Conte#CFC @AbsoluteChelsea pic.twitter.com/IUdMKBsqfW