Rahasia Tak Terungkap di Balik Throw In Gila Milik Rory Delap

"Pada Olimpiade 2012 dia diminta menjadi atlet lempar lembing bagi Irlandia. Tapi dia menolak."

Feature | 07 August 2020, 01:00
Rahasia Tak Terungkap di Balik Throw In Gila Milik Rory Delap

Libero.id - Dalam sebuah pertandingan sepakbola, lemparan ke dalam adalah hukuman yang diberikan kepada wasit saat bola keluar lapangan. Menariknya, throw-in terkadang menjadi awal dari terciptanya gol cantik.

Salah satu pemain dalam sejarah Premier League yang memiliki kemampuan lemparan ke dalam luar biasa adalah Rory Delap. Saat aktif menjadi pesepakbola profesional pada 1994-2003; banyak gol Carlisle United, Derby County, Southampton, Sunderland, Stoke City, Barnsley, hingga Burton Albion yang lahir dari usaha mantan pemain tim nasional Irlandia itu.

Lemparan ke dalam yang dilakukan Delap memang spesial. Pertama, jarak lemparannya sangat jauh. Bisa mencapai area penalti. Sekitar 30-40 meter dari garis di pinggir lapangan. Kedua, akurasinya sangat baik karena sering disambut heading atau tendangan rekannya yang langsung menjebol jala lawan.

"Itu (lemparan Delap) menyebabkan banyak masalah bagi para pemain di area pertahanan. Saya rasa karena (laju bolanya) datar. Bolanya tidak terangkat ke udara karena dia melemparnya datar. Jadi, itu menyulitkan pemain lawan untuk menghadangnya di udara," kata nakhoda Stoke saat Delap bermain, Tony Pulis, dilansir Sunday World.

Mengapa Delap bisa melakukannya? Ternyata kuncinya sangat sederhana. Delap adalah mantan atlet lempar lembing. Olahraga yang merupakan cabang dari atletik itu ditekuni saat duduk di bangku SD hingga SMP.

Saat kanak-kanak dan remaja, Delap adalah atlet lempar lembing yang berprestasi di level sekolah. Dia sangat sering mengikuti kejuaraan atletik di kampung halamannya di Sutton Coldfield. Hebatnya, beberapa kali sosok yang memiliki 11 caps untuk Irlandia itu sanggup menyabet medali emas dengan catatan lemparan yang signifikan.

Uniknya, saat Olimpiade 2012 digelar di London, kontingen Irlandia sempat kekurangan atlet lempar lembing. Mereka sempat meminta bantuan Delap untuk menjadi pelempar lembing. Tapi, permintaan itgu ditolak.

"Saya memang atlet lempar lembing saat kanak-kanak. Tapi, saya menekuninya hingga usia 14 atau 15 tahun. Setelah itu saya berpindah ke sepakbola. Saya senang jika harus mewakili Irlandia. Namun, saya juga harus tahu diri karena Olimpiade memiliki standar yang tinggi," ujar Delap saat itu, dilansir Stoke Sentinel.

Pengakuan terhadap kemampuan Delap melakukan lemparan ke dalam datang dari banyak nakhoda Premier League. Martin O’Neill misalnya, mengungkapkan fakta bahwa Delap memiliki rata-rata lemparan sejauh 38 meter dengan kecepatan mencapai 60 km/jam.

Saat menjadi pelatih Irlandia, pria asal Irlandia Utara tersebut mengaku selalu meminta Delap mengambil lemparan ke dalam. O'Neill menginstruksikan agar pemain lainnya menunggu dan bersiap-siap menyambut di kotak penalti lawan. Secara khusus, dia melatih skenario lemparan ke dalam saat latihan dilaksanakan.

"Apa yang dilakukan Rory selalu menjadi masalah bagi lini pertahanan lawan. Lemparannya datar, tapi kencang. Itu benar-benar menyulitkan pemain belakang untuk menghalau di udara," kata O’Neill.

Pendapat serupa disampaikan Luiz Felipe Scolari. Ketika menjadi arsitek Chelsea, pelatih legendaris Brasil itu menggambarkan teknik Delap sebagai "fantastis". Saat itu, Felipao selalu meminta kiper The Blues untuk tidak berusaha memetik bola lemparan Delap di udara karena akan sia-sia.

"Saya pikir dia menempatkan bola lebih baik dengan tangannya daripada kakinya. Itu luar biasa. Saya belum pernah melihat yang seperti ini dalam hidup saya. Bolanya 10 meter di luar lini tengah. Anak ini menempatkan bola di dalam kotak penalti. Bagi saya itu bukan sepakbola yang indah, tapi efektif," beber Scolari, dilansir The Guardian.

Sadar dengan potensi gol yang lahir, teknik throw-in Delap banyak ditiru pemain lain. Untuk meningkatkan momentum lemparan, Delap biasanya mengambil empat langkah dari papan iklan di sekitar lapangan, diikuti satu langkah panjang. Dalam melakukannya dia menanamkan kaki depannya kuat-kuat di tanah, mendorong semua momentum ke depan, sehingga meningkatkan kecepatan saat bola dilepaskan.

Delap juga tidak berusaha membangun kekuatan dan fisik tubuh bagian atas, meski menggunakan bahu serta otot punggung bawah untuk memberi kekuatan pada lemparan. Agar bola mencapai target lebih cepat, Delap melemparnya pada lintasan datar yang melepaskan sedemikian rupa sehingga menyebabkan putaran dalam jumlah besar. Itu sangat membantu dalam melawan gravitasi sehingga bola bergerak pada ketinggian yang lebih tinggi, meski dilepaskan pada sudut yang rendah.

Agar hasilnya lebih maksimal, Delap memiliki kecenderungan membidik target diantara dua pemain yang berjarak 2-3 meter. Dampaknya, lemparan Delap bisa lebih akurat dan sulit diantisipasi lawan karena lebih banyak otot digunakan untuk mengontrol arah pergerakan bola.

"Saya belum pernah melihat seseorang dengan lemparan ke dalam seperti Delap. Saya memiliki lemparan yang jauh dan biasa melatihnya. Tapi, saya hanya bisa memasukkannya ke kotak penalti," ucap mantan bek Inggris dan Arsenal, Lee Dixon, kepada BBC Sport pada 2008.

"Rekan satu tim saya Perry Groves dapat melakukannya dengan sangat baik dan kami telah melihat orang-orang seperti Dave Challinor atau Andy Legg melakukannya. Tapi, tidak ada yang seperti Delap. Kebanyakan lemparan jauh cenderung sedikit gila. Sedangkan Delap ditembakkan seperti tendangan bebas. Bahkan, jauh lebih berbahaya," pungkas pensiunan pemain yang kini menjadi komentator itu.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network