Libero.id - Sampai dengan waktu normal, Timnas Uruguay menempati posisi kedua Grup H dan dengan itu mereka lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Namun harapan tersebut seketika pupus saat dalam pertandingan Grup lainnya, Hwang Hee-chan mencetak gol kemenangan timnya di menit ke-91. Alhasil Timnas Korea Selatan yang menang dramatis 2-1 dari Timnas Portugal lah yang menggeser posisi Uruguay.
Juara Piala Dunia edisi pertama itu gugur, meski mengalahkan Ghana 2-0 - berkat dua gol di babak pertama dari Giorgian de Arrascaeta.
Korea Selatan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia mengungguli Uruguay berdasarkan gol yang dicetak, setelah mencetak dua gol lagi di babak penyisihan Grup.
Tapi Uruguay mengira mereka seharusnya memiliki kesempatan untuk mencetak gol dari titik penalti saat Edinson Cavani dan Darwin Nunez dijatuhkan di menit akhir.
Y nuevamente los árbitros y el VAR siendo protagonista, cuando se supone que este último llegó para equilibrar, está siendo muy dudoso.
A Uruguay le debieron conceder dos penales, el de Darwin Núñez y el de Edison Cavani.
Gol ketiga untuk Uruguay akan membuat mereka melaju ke babak berikutnya karena selisih gol.
Tapi Daniel Siebert, wasit yang memimpin jalannya laga mengabaikan protes mereka untuk penalti yang membuat marah tim Uruguay. Beberapa pemain kehilangan akal saat mereka menyergap ofisial pertandingan setelah peluit akhir dibunyikan.
Dan kita bisa melihat betapa emosionalnya mereka. Tak berhenti hanya di atas lapangan hijau, sebuah rekaman yang beredar di sosial media menunjukkan Edinson Cavani sampai meninju monitor VAR saat para pemain menuju terowongan ke ruang ganti.
Dalam video tersebut, mantan striker Manchester United itu terlihat meninju monitor VAR dengan sekali pukul dan menjatuhkannya.
Striker gaek itu kemudian terus berjalan menyusuri terowongan, meninggalkan monitor VAR jatuh dengan seorang petugas berdiri di dekatnya.
Portugal dan Korea Selatan melaju ke babak 16 besar dari Grup H, dengan tim Cristiano Ronaldo finis sebagai juara grup. Sementara itu Uruguay dan Ghana akhirnya angkat kaki.
Opini