Libero.id - Sudah bukan rahasia lagi kalau sepakbola Indonesia itu menggemaskan. Dalam artian banyak hal. Menggemaskan karena
tata kelolanya, dari mulai jadwal pertandingan sampai pengamanan suporter berantakan. Menggemaskan karena para politisi kerap numpang nama di momen-momen tertentu tetapi sembunyi tangan justru pada saat dibutuhkan.
Menggemaskan karena keputusan-keputusan wasit kerap blunder. Menggemaskan karena para pemain memperlihatkan kemampuan tambahan seperti misalnya beladiri di atas lapangan hijau.
Mengenai yang terkahir kita bisa menyaksikan dalam pertandingan yang baru saja berlangsung antara Persebaya melawan Persis Solo dalam pekan ke-16 lanjutan BRI Liga 1 2022/23.
Bermain di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (21/12) sore WIB, kedua kesebelasan gagal menyarangkan gol. Skor akhir kacamata. 0-0.
Sepanjang 90 menit, kedua kesebelasan mencatatkan cukup banyak peluang. Livescore mencatat, Laskar Sambernyawa membukukan enam shots on gol sementara Bajul Ijo tiga kali melakukan ancaman ke gawang.
Di antara itu, ada momen ketika ketika pemain Persebaya Surabaya, Sho Yamamoto mencoba merebut bola dari penguasaan Irfan Bachdim. Bukan dengan kaki dan cara yang elegan, pemain asal Jepang itu justru melakukan gerakan Smackdown.
Di mana Sho Yamamoto tampak menyeret tangannya ke leher eks pemain Timnas Indonesia tersebut, sampai akhirnya Irfan Bachdim tersungkur.
Irfan yang lantas bangun segera memberi tahu ke wasit namun hal itu tak berujung pada pemberian kartu.
Terlepas dari momen tersebut, yasil imbang membuat Persebaya tetap berada di posisi 11 dengan 19 poin. Sementara itu Persis Solo berada dua tingkat di bawahnya dengan 16 poin.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini