10 Pesepakbola yang Benci Guardiola, Bukan Cuma Ibrahimovic

"Pep dinilai orang dingin yang hanya peduli dengan apa yang terjadi di lapangan. Pada tingkat pribadi kurang memiliki empati."

Feature | 16 September 2020, 07:32
10 Pesepakbola yang Benci Guardiola, Bukan Cuma Ibrahimovic

Libero.id - Pep Guardiola dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia karena raihan trofinya di setiap klub yang ia latih mulai dari Barcelona, Bayern Muenchen, hingga kini bersama Manchester City.

Meskipun tergolong sebagai pelatih yang sukses, nyatanya dia juga kerap tidak disukai oleh sejumlah pesepakbola bahkan mantan anak asuhnya sendiri karena perilakunya.

Lantas siapa saja pemain yang membenci sosok Pep Guardiola?

1. Dante

Libero.id

Kredit: fcbayern.com

Pemain Brasil berambut keriting ini pernah dilatih Pep selama berada di Bayern Muenchen dimana ia bergabung pada tahun ketika Muenchen memenangkan treble dan membentuk kemitraan defensif yang solid dengan Jerome Boateng.

Keduanya hanya kebobolan 15 gol dalam 34 pertandingan di kompetisi Bundesliga Jerman pada musim 2012/2013.

Meski kerap menjadi pilihan utama, akhirnya Dante dijual ke Wolfsburg pada tahun 2015 dengan biaya hanya 4,5 juta euro saja.

Belakangan Dante menyatakan bahwa Guardiola adalah seorang jenius taktis tetapi tidak pandai menangani masing-masing karakter pemain.

2. Alexander Hleb

Pemain Belarusia itu memiliki karir yang cukup sukses di Arsenal, membantu mereka mencapai final Liga Champions tahun 2006.

Hleb adalah salah satu rekrutan pertama Guardiola di Barcelona bersama Dani Alves (Sevilla) dan Gerard Pique (Manchester United).

Tujuh bulan dalam kariernya di La Liga, Hleb baru menjadi starter sebanyak lima pertandingan, meskipun mereka memenangkan treble tahun itu, dia tidak senang dengan keputusan Guardiola yang kerap membangkucadangkannya.

Dia menolak pindah ke Inter Milan dengan status pinjaman karena lebih memilih kembali ke klub lamanya Stuttgart sebelum entah bagaimana berakhir di Birmingham.

Tidak mau bertanggung jawab atas kekecewaannya di Barcelona, Hleb menyatakan bahwa Guardiola bukanlah manajer yang hebat dan sukses karena ia memiliki tim terbaik dengan pemain terbaik.

Hleb justru lebih percaya bahwa Jose Mourinho, Alex Ferguson, dan Arsene Wenger dengan menyebut mereka manajer yang jauh lebih baik.

3. Zlatan Ibrahimovic

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Jelas untuk mengatakan bahwa Ibrahimovic bukan penggemar terbesar Guardiola setelah keduanya berselisih saat mereka bersama di Barcelona.

Enam bulan pertama berjalan dengan baik sampai taktik berubah dan pemain Swedia itu tidak lagi menjadi titik fokus serangan.

Zlatan dimainkan keluar dari posisinya di sayap untuk memberi ruang bagi Lionel Messi dalam menyerang.

Egonya tidak tahan dan permusuhan mulai muncul, akhirnya sang striker itu mengklaim Barcelona membeli Ferrari dan memperlakukannya seperti Fiat.

Menjelang akhir masa tugasnya di Camp Nou, Ibrahimovic menghabiskan lebih banyak waktu di bangku cadangan dan Guardiola berhenti berbicara dengannya. Syukurlah mimpi buruknya berakhir saat dia dijual ke AC Milan.

4. Yaya Toure

Banyak pesepakbola yang bermimpi bermain di bawah Guardiola, salah satu pria yang sepertinya tidak bisa lepas darinya adalah Yaya Toure.

Pria Pantai Gading muncul sebagai prospek paling cemerlang di Eropa kala bermain di Yunani dengan Olympiacos.

Barcelona membelinya 10 juta euro dan dia menjadi gelandang bertahan di belakang Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Ketika Pep mengambil alih, ini dengan cepat berubah dan bintang top klub Ronaldinho dan Deco dijual untuk memberi jalan bagi Busquets dan Pedro.

Saat Busquets tumbuh menjadi gelandang kelas dunia, inilah kejatuhan Toure, situasi diperparah karena Guardiola mengabaikannya hingga akhirnya Manchester City datang dengan tawaran transfer.

Mereka bersatu kembali di Man City tujuh tahun kemudian di mana sekali lagi Toure hanya dijadikan penghangat bangku cadangan.

Toure akhirnya pergi pada tahun 2018 dan bergabung kembali dengan klub lamanya Olympiacos.

5. Mesut Oezil

Mesut Oezil adalah satu-satunya pemain dalam daftar yang tidak menyukai Guardiola meski tidak pernah bermain untuknya.

Kebenciannya dimulai setelah Piala Dunia 2010 dimana playmaker asal Jerman itu mengeksploitasi setiap klub besar di Eropa yang mencoba untuk mengontraknya.

Barca termasuk diantara kelompok klub yang tertarik dan Oezil pun tertarik untuk pindah ke Catalonia, Namun Pep tidak terlalu peduli, dia sedang berlibur selama jendela transfer dan tidak pernah mengirim pesan atau meneleponnya.

Oezil akhirnya bermain untuk Real Madrid dengan membuat 47 assist dalam 103 pertandingan liga di bawah asuhan Jose Mourinho.

6. Samuel Eto’o

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Tidak ada yang bisa membantah bahwa Eto'o tidak cukup bagus untuk tim Guardiola. Striker asal Kamerun itu memenangkan treble pada 2009 dan meraih treble lagi di musim berikutnya bersama Inter Milan dengan mencetak 52 gol dalam dua musim tersebut.

Etoo tidak menghormati Guardiola sebagai pelatih dan merasa sulit menerima nasihat dari seseorang yang tidak pernah menjadi pemain hebat. Kabarnya Eto'o hanya berbicara dengan Pep tiga kali sepanjang musim.

Dalam kesepakatan transfer yang aneh, Barcelona membayar 46 juta euro plus Eto'o untuk menandatangani Ibrahimovic yang kelak juga akan berselisih dengan Guardiola.

7. Mario Mandzukic

Penyerang asal Kroasia itu menjalani Piala Dunia 2018 yang fantastis, membantu negaranya mencapai partai final.

Selama waktunya berada di Muenchen, dia adalah pemain berkualitas lain yang tidak sesuai dengan gaya permainan Guardiola.

Mandzukic percaya bahwa Guardiola memperlakukannya dengan tidak hormat dan tidak menyukai energi negatifnya.

8. Joe Hart

Libero.id

Kredit: id.mancity.com

Hart memainkan peran penting di Manchester City saat mengamankan gelar Liga Premier pertama mereka.

Selama waktunya di the Citizen, kiper kelahiran Shrewsbury dipuji sebagai penjaga gawang Liga Premier terbaik di tahun 2012 dan raihan empat sarung tangan emas.

Begitu Pep bergabung dengan klub, posisi Joe Hart sebagai kiper utama langsung terancam setelah Claudio Bravo didatangkan dengan harga 17 juta euro dari Barcelona.

Tidak lama setelah itu Hart dianggap sebagai surplus pemain dan dikirim dengan status pinjaman ke Torino.

Nyatanya penampilan Bravo tidak jauh lebih baik dari Hart dan akhirnya Manchester City membayar 35 juta pounds untuk mengakuisisi Ederson dari Benfica.

9. Mario Gotze

Empat tahun kemudian setelah mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia, Gotze berjuang untuk mengubah kariernya.

Dia sekarang kembali ke Dortmund setelah akhir yang mengecewakan di Bayern Muenchen, sementara Gotze menganggap Guardiola brilian dari segi teknis, namun pada tingkat pribadi dia kurang memiliki empati.

Dia orang dingin yang hanya peduli dengan apa yang terjadi di lapangan. Gotze juga menyatakan dia lebih suka bermain di bawah asuhan Jurgen Klopp, contoh utama seorang manajer dengan keterampilan yang hebat antara taktik dan kemanusiaan.

10. Bojan Krkic

Lulusan akademi La Masia, Bojan Krkic pernah menjadi wonderkid yang menjanjikan dengan harapan bisa bermitra dengan Lionel Messi di lini depan.

Bojan membuat lebih dari 100 penampilan liga dengan mayoritas datang dari bangku cadangan.

Dia merasa Guardiola tidak memberinya cukup kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan klub demi bermain reguler di tim utama.

Saat ini Bojan masih berada di Stoke City, dimana pemain asal Spanyol itu kini merasakan serunya bermain sepak bola Championship. Barcelona ternyata tepat untuk menjual anak muda itu karena penampilannya hingga kini masih jauh dari kata gemilang.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network