Karier Suram Djibril Cisse, Striker Hebat yang 2 Kali Patah Kaki

"Suara "krek" langsung disambut tangisannya. Dua kali patah di dua kaki dalam dua tahun"

Biografi | 26 October 2020, 11:29
Karier Suram Djibril Cisse, Striker Hebat yang 2 Kali Patah Kaki

Libero.id - Djibril Cisse pernah jadi rising star yang dianggap memiliki karier cemerlang di sepakbola internasional. Tapi, semua hancur gara-gara 2 kali patah kaki dalam rentang waktu 2 tahun. Tragis!

Cisse akhirnya benar-benar meninggalkan lapangan sepakbola profesional pada usia 38 tahun setelah sempat diperkenalkan sebagai pemain Vicenza 1902, tahun lalu. Saat itu, seorang pengusaha Prancis, Brice Dejardins, mengajak Cisse untuk menghidupkan kembali Vicenza yang dinyatakan bangkrut pada 2018.

Sayang, rencana itu batal karena Vicenza yang baru tidak lolos persyaratan FIGC untuk bisa tampil di Serie C atau minimal Serie D. Akibatnya, Cisse marah dan memastikan tidak akan kembali ke sepakbola dengan alasan apa pun.

"Jika dia (Dejardins) jujur, dia akan menelepon saya untuk memberi tahu saya bahwa banyak hal telah berubah. Dia akan meminta saya untuk bersabar dan dia akan membayar saya. Sebaliknya, sebagai tanggapan, dia menghubungi saya dan memberi tahu saya bahwa dia telah memecat orang (yang bertugas mengurus administrasi Vicenza) tersebut. Apakah anda (Dejardins) pikir anda mengolok-olok saya?" kata Cisse, dilansir Tri Veneto Goal.

Semoga itu benar-benar menjadi akhir karier Cisse! Pasalnya, sudah berkali-kali dia pamit gantung sepatu. Tapi, ketika menghadapi kenyataan, pria asal Prancis itu kembali berubah pikiran dan melanjutkan profesinya sebagai pemain. Dia terus berpindah ke sejumlah klub di banyak negara.

Contoh ketika Cisse menyatakan pensiun dari sepakbola hadir pada 2004 dan 2006. Saat itu, dia menderita patah kaki yang sangat mengerikan saat memperkuat Liverpool maupun tim nasional Prancis.

Libero.id

Kredit: liverpoolfc.com

Cisse menjadi saksi hidup bahwa sepakbola internasional itu tidak mengenal kata ampun. Dia mendapatkan patah kaki pertamanya saat membela Liverpool menghadapi Blackburn Rovers di salah satu laga Liga Premier, 30 Oktober 2004. Kakinya patah setelah berduel dengan Jay McEvely. Cisse stres dan berniat menyerah setelah tim medis menjabarkan kondisi sebenarnya.

"Ini bisa memakan waktu 6-9 bulan untuk pemulihan dan skenario terburuk adalah 18 bulan," kata Fisioterapis The Reds ketika itu, Daryl Martin, dilansir BBC Sport.

Bendera putih yang akan dikibarkan Cisse akhirnya diturunkan lagi. Pada 13 April 2005, Cisse kembali ke lapangan sebagai pengganti di menit 75 pada leg II perempat final Liga Champions versus Juventus. Dia melanjutkan comeback tak terduganya dengan mengkonversi penalti dalam kemenangan adu penalti atas AC Milan pada final Liga Champions 2004/2005.

Setelah bermain normal pada 2005/2006, Cisse bersiap menyambut Piala Dunia 2006. Dia masuk skuad yang akan tampil di Jerman pada musim panas. Cisse juga ikut dalam sejumlah pertandingan persabahatan yang dijalani Les Bleus, termasuk versus China, 7 Juni 2006

Sayang, mimpi buruk kembali menghampiri Cisse di pertandingan pemanasan terakhir sebelum turnamen resmi kick-off. Saat pertarungan berjalan 10 menit, Zheng Zhi datang dan membuat Cisse terjatuh dengan kaki terpelintir di bawahnya. Suara "krek" terdengar yang langsung disambut tangisan mantan penyerang Auxerre tersebut.

"Sangat sulit mendengar teriakan Djibril seperti itu. Kami kehilangan rekan setim dan teman yang baik. Tapi, dia tangguh. Dia akan kembali," ucap Thierry Henry, dilansir Sky Sports.

Cisse langsung dilarikan ke rumah sakit karena membutuhkan pembedahan segera untuk memperbaiki tibia yang retak dan terbuka. Artinya, dia harus kembali keluar dari turnamen besar setelah tidak ambil bagian pada Euro 2004. Cisse kembali stres dan sempat memikirkan pensiun dini.

Hebatnya, setiap merenung, Cisse kembali sadar bahwa menyerah bukan keputusan yang tepat. Dia segera bangkit dan melanjutkan kariernya di sepakbola. Sempat menjadi cameo dalam salah satu adegan film legendaris karya sineas Prancis yang mendunia, Taxi 4, Cisse bermain untuk Olympique Marseille setelah sembuh dari cedera keduanya.

Dari Marseille, Cisse melanjutkann karier ke banyak tempat. Sempat dipinjamkan ke Sunderland, dia ditransfer ke Panathinaikos pada 2009. Di Athena, dia mempersembahkan gelar Liga Yunani dan Piala Yunani 2009/2010 serta menjadi pencetak gol terbanyak Liga Yunani 2009/2010 dan 2010/2011. Hebatnya, sejak Cisse pergi, Panathinaikos tidak pernah juara liga lagi.

Selanjutnya, Cisse berkarier di Serie A dengan membela Lazio. Hanya bertahan satu musim, dia pindah ke Queens Park Rangers sebelum dipinjamkan ke Al-Gharafa pada 2012/2013. Lalu, Cisse bermain untuk Kuban Krasnodar, Bastia, Saint-Pierroise, dan Yverdon.

Apa yang menimpa Cisse di sepakbola memang tragis. Tapi, bukan hanya dia yang mengalami cedera patah kaki mengerikan. Sejumlah pemain top dunia pernah menderita hal serupa. Sebut saja Francesco Totti saat membela AS Roma menghadapi Empoli pada 2006. Dia ditekel keras Richard Vanigli. Akibatnya, Totti nyaris batal membela Gli Azzurri di Piala Dunia 2006.

Luke Shaw juga sempat meradang kesakitan. Dalam sebuah laga Manchester United di Liga Champions 2014/2015, dia dijegal secara brutal oleh pemain PSV Eindhoven, Hector Moreno. Insiden itu membuat kaki kanan Shaw mengalami patah tulang dan harus absen lama.

Nama-nama lainnya adalah Antonio Valencia, Edward Lienen, Inigo Diaz de Cerio, Henrik Larsson, Eduardo da Silva, David Busst, Marcin Wasilewski, hingga Bima Sakti. Ada yang bisa pulih dan bangkit, tapi tidak sedikit yang meredup.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network