Kisah Trezeguet dan Camoranesi, Pemain Argentina Juara Piala Dunia dengan Negara Lain

"Tidak ada yang menyangka jika Trezeguet sebenarnya berasal dari Argentina, bukan Prancis."

Feature | 15 November 2020, 11:49
Kisah Trezeguet dan Camoranesi, Pemain Argentina Juara Piala Dunia dengan Negara Lain

Libero.id - Argentina terakhir kali menjadi juara Piala Dunia pada 1986. Kesempatan untuk mengakhiri puasa panjang sebenarnya muncul pada 2014. Tapi, Lionel Messi dkk dikalahkan Jerman.

Piala Dunia 1986 didapatkan Argentina setelah mengalahkan Jerman (Barat) di final. Empat tahun kemudian, Der Panzer membalas kekalahan itu di Italia. Kemudian, pada turnamen di Brasil, Argentina kembali berjumpa Jerman. Sayang, gol Gonzalo Higuain dianulir sehingga tim Tango harus menyerah 0-1 lewat gol semata wayang Mario Goetze.

Bagi Argentina, kekalahan itu sangat menyesakkan. Pasalnya, mereka sudah menanti sangat lama untuk berpesta. Kekalahan sempat membuat Messi frustrasi dan menyatakan mengundurkan diri, terutama setelah Argentina juga kalah di final Copa America 2015 dan Copa America Centenario.

Meski lama tidak juara, bukan berarti tidak ada pemain Argentina yang pernah mengangkat Piala Dunia setelahnya. Bermain untuk negara lain, ada beberapa pemain asli Negeri Tango yang sempat mengangkat Piala Dunia.

Pemain tersebut mengikuti jejak Raimundo Orsi saat membantu Italia menjuarai Piala Dunia 1934. Orsi merupakan pesepakbola kelahiran Avellaneda. Dia memulai karier untuk Independiente dan membantu Argentina meraih Copa America 2017. Berhubung belum ada aturan FIFA terkait pindah timnas, Orsi membelot ke Italia pada 1929. Saat itu, dia membela Juventus.

Setelah era Orsi berlalu, butuh waktu sangat lama untuk mengulang fenomena unik tersebut. Berikut ini 2 pemain Argentina yang menjuarai Piala Dunia dengan negara lain setelah 1986:


1. David Trezeguet (Prancis)

Libero.id

Kredit: transfermarkt.com

Banyak orang yang menyangka Trezeguet adalah orang Prancis. Anggapan itu normal karena Trezegol dikenal dunia pertama kali saat berseragam AS Monaco. Dia tampil bagus di Liga Champions dan membawa Monaco menjuarai Ligue 1 dua kali dengan koleksi 60 gol dari 113 pertandingan.

Identitas sebagai warga negera Prancis semakin melekat setelah Trezeguet bermain Les Bleus dan memperkuat Juventus di Serie A. Membela Prancis pada 71 pertandingan, Trezeguet mengemas 34 gol. Dia mempersembahkan Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Dia juga punya penghargaan tertinggi untuk orang Prancis, yaitu Chevalier of the Legion d'Honneur.

Tapi, banyak yang lupa jika Trezeguet sebenarnya  berasal dari Argentina. Trezeguet adalah putra Jorge Trezeguet. Sang ayah merupakan pesepakbola Argentina yang pernah merumput di Prancis bersama FC Rouen. Di tempat itulah Trezeguet lahir pada 15 Oktober 1977. Artinya, dia punya kesempatan memiliki dua paspor.

Trezeguet hanya numpang lahir di Prancis lantaran menghabiskan sebagian besar masa kanak-kanak dan remaja di Buenos Aires. Dia juga mulai mengenal sepakbola di Negeri Tango saat bergabung dengan Atletico Platense.

Trezeguet muda benar-benar mewarisi bakat sang ayah. Dia sudah menjadi pemain utama Platense di Primera Division Argentina sejak 12 Juni 1994. Saat itu, dia baru berusia 16 tahun ketika menjalani debut melawan Gimnasia y Esgrima de La Plata. Skornya, imbang 1-1.

Hanya bermain 5 kali untuk Platense, Trezeguet langsung diboyong ke Prancis untuk membela Monaco. Pelatih saat itu, Jean Tigana, terpukau dengan Trezeguet setelah mencetak 5 gol ketika trial. Kontrak lalu diteken dan Trezeguet bermain untuk Monaco B. Tidak butuh waktu lama, dia lalu menjadi anggota skuad utama. Dan, setelah itu sejarah yang tercipta.


2. Mauro Camoranesi (Italia)

Libero.id

Kredit: figc.it

Camoranesi lahir di Tandil, 4 Oktober 1976. Itu adalah kota di Argentina yang terletak di pinggiran Buenos Aires. Tapi, Camoranesi memilih paspor Italia karena mewarisi DNA kakek buyutnya, Luigi Camoranesi, yang berasal dari Potenza Picena di Italia dan memutuskan hijrah ke Marche di Argentina pada 1873. 

Namun, sebelum mendapatkan hak istimewa kewarganegaraan dari Pemerintah Italia pada 2003, Camoranesi tumbuh dan besar di Argentina. Dia banyak menghabiskan waktu bermain di Amerika.

Mengawali karier di Aldosivi (1995-1996), Camoranesi lalu membela Banfield (1997-1998). Dia juga pernah merumput di Meksiko bersama Santos Laguna (1996-1997). Kemudian, bergabung bersama Cruz Azul (1998-2000). Sebelumnya, Camoranesi merumput di Uruguay bersama Montevideo Wanderers (1997).

Pada 2000, Camoranesi memberanikan diri bepetualang ke Eropa. Pemilik nama lengkap Mauro German Camoranesi Serra itu membela Hellas Verona. Penampilan bagus  bersama Verona ternyata membuka jalan Camoranesi memperkuat Juventus. Di klub Turin itulah Camoranesi berhasil mempersembahkan trofi Serie A dan Supercoppa Italia pada musim debutnya. Dia juga membawa Juventus mencapai final Liga Champions.

Performa menawan membawa Camoranesi terbang lebih tinggi. Dia dipanggil membela Gli Azzurri. Dia membela Italia pertama kali saat melawan Portugal pada musim dingin 2003. Debut Camoranesi berjalan manis setelah membawa tim asuhan Giovanni Trappatoni itu menang 1-0.

Setelah itu, Camoranesi selalu menjadi tumpuan sebagai gelandang, khususnya di Piala Dunia 2006. Dia berhasil membawa Gli Azzurri menang atas Prancis di laga pamungkas. Camoranesi juga pernah membela Italia di Piala Eropa 2004 dan 2008. Kemudian, tampil di Piala Dunia 2010 dan Piala Konfederasi 2009.

Apa yang didapatkan Camoranesi di Piala Dunia 2006 sama dengan dengan Orsi. Dia menjadi orang Argentina kedua yang menjuarai kompetisi sepakbola antarnegara paling elite di dunia itu dengan Italia. 

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network