Salut! Aguilas Doradas Main Serius, Meski Hanya Punya 7 Pemain Akibat Covid-19

"Klub itu menuai pujian dari seluruh dunia."

Feature | 13 April 2021, 00:00
Salut! Aguilas Doradas Main Serius, Meski Hanya Punya 7 Pemain Akibat Covid-19

Libero.id - Aguilas Doradas bukan klub elite di Kolombia. Tapi, The Golden Eagles baru saja banjir pujian setelah tetap bertanding, meski hanya memiliki 7 pemain akibat 19 anggota skuad positif Covid-19 dan 7 lainnya cedera. Hebatnya, mereka baru kebobolan setelah menit 57. Salut!  

Di banyak liga di Eropa atau di tempat lain yang menjalankan kompetisi di tengah pandemi, klub memiliki hak untuk menunda pertandingan jika ada banyak pemain yang dinyatakan positif. Newcastle United, Aston Villa, Manchester City, hingga Everton pernah mengalami hal tersebut.

Ternyata, regulasi yang sama tidak berlaku di Categoria Primera A, yaitu kompetisi kasta tertinggi Kolombia. Permintaan Aguilas untuk menunda pertandingan selama beberapa hari hingga para pemainnya negatif Covid-19 atau sembuh dari cedera tidak dikabulkan operator liga.  

Akibatnya, Aguilas dipaksa bermain dengan 7 pemain saat melawan Boyaca Chico, Senin (12/4/2021) pagi WIB. Rinciannya, 5 pemain lapangan dan 2 penjaga gawang. Mereka adalah Carlos Bejarano dan Juan David Valencia (kiper). Benjarano tetap di bawah mistar, sementara Valencia menjadi bek.

Ada lagi Juan Pablo Delgado (bek). Lalu, Jhon Perez, Giovanny Martinez, dan Juan Pablo Otalvaro (gelandang). Terakhir, Anthony Uribe (penyerang). Bahkan, Delgado, Perez, dan Uribe sebenarnya berstatus anggota skuad cadangan yang dipaksa naik kelas.

"Masalah kesehatan sangat mempengaruhi kami. Kami tidak ingin pertandingan ini berlanjut. Tapi, kami harus melakukannya. Saya ingin memberi selamat kepada semua orang atas upaya yang mereka berikan," ujar Benjarano tentang kondisi skuadnya, dilansir ESPN.

"Ini adalah seruan untuk permainan yang adil. Jika kami menunjukkan dengan bangga bahwa kami adalah liga terbaik kesembilan di dunia, kami juga harus membuktikannya seperti itu dan tidak menunjukkan apa yang terjadi pada kami hari ini," tambah kiper asal Equatorial Guinea itu.

Meski terpaksa bermain dan dalam segala keterbatasannya, acungan dua jempol layak diberikan kepada 7 pemain dan sang pelatih asal Venezuela, Francesco Stifano. Pasalnya, The Golden Eagles tetap bermain profesional, sungguh-sungguh, dan tidak banyak mengeluh di lapangan.

Secara mengesankan, Aguilas meladeni 11 pemain Chico, yang melakukan 4 pergantian pemain. Hasilnya, mereka berhasil menahan lawan tanpa gol selama 57 menit sebelum akhirnya kebobolan 3 kali dalam kekalahan 0-3. Bahkan, VAR harus dilibatkan beberapa kali.

Sayang, pertandingan unik itu tidak bisa berlangsung 90 menit. Pasalnya, pada menit 79, salah satu pemain Aguilas cedera. Martinez harus ditarik keluar setelah tim medis menyatakan tidak mungkin bermain hingga akhir. Akibatnya, sesuai regulasi FIFA, pertandingan harus dihentikan jika salah satu tim hanya punya 6 pemain.

Dalam pernyataan resmi yang diposting di Twitter sebelum pertandingan, Aguilas mengatakan tetap bermain hanya untuk menghindari sanksi berat, yang mungkin dijatuhkan Asosiasi Sepakbola Kolombia (CFF). Bahkan, operator Categoria Primera A sudah menyatakan pertandingan wajib digelar tanpa ada pengecualian.

"Jika hanya ada tujuh pemain yang tersedia, anda harus datang dengan ketujuh pemain itu (untuk bertanding). Itu peraturannya," kata Presiden Categoria Primera A, Fernando Jaramillo, kepada Win Sports beberapa hari sebelum pertandingan Aguilas melawan Chico

Tapi, bukan berarti Aguilas menerima keputusan itu tanpa perlawanan. Mereka menunjukkan protesnya melalui postingan di Twitter. Klub asal Rionegro tersebut menyindir kebijakan CFF dan Categoria Primera A yang berbeda dari banyak negara lain yang menggelar liga dalam suasana pandemi.

Sebelum pertandingan, Aguilas mengumumkan skuad matchday mereka di Twitter dengan gaya nakal. "Maaf ketujuh dipanggil untuk pertandingan paling tidak setara dalam sejarah," tulis The Golden Eagles di @AguilasDoradas.

Saat pertandingan akan dilaksanakan, para pemain juga membawa spanduk sindiran kepada pengelola liga, yang mereka anggap lebih mementingkan bisnis dibanding nyawa manusia. "Hidup yang utama, #Bermain bersih".

Dan, setelah penangguhan pertandingan oleh wasit akibat hanya tersisa 6 pemain, Aguilas kembali menyindir. Mereka menulis di Twitter: "Kami kalah, tapi kami akan memenangkan pertempuran melawan Covid-19. Kami sangat bangga dengan kalian," tulis Aguilas.

Aguilas merupakan klub yang berdiri pada 16 Juli 2008. Mereka bermarkas di Estadio Alberto Grisales, Rionegro. Klub ini belum memiliki prestasi yang layak dibanggakan karena lebih banyak berkutat di kasta bawah Kolombia. Prestasi terbaiknya juara Categoria Primera B (Divisi II) dan runner-up Copa Colombia 2010.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network