Drama Courtouis Mengaku Beritahu Wasit Ada Double Hit Julian Alvarez
Kontroversi luar biasa, atau setidaknya kebingungan, dalam adu penalti babak 16 besar antara Atletico Madrid dan Real Madrid. Dengan skor 2-1 dalam adu penalti yang menentukan, tendangan kedua tim Rojiblancos jatuh kepada Julian Alvarez.
Pemain asal Argentina itu mencetak gol penyeimbang setelah sebelumnya terpeleset di saat yang tidak tepat. Bola masuk dan seluruh Stadion Metropolitano merayakannya.
Lalu wasit, Marciniak dari Polandia, membuat isyarat yang membuat seluruh stadion menahan napas. Dan wasit tidak ragu. Dia membatalkan gol tersebut dan menganggapnya gagal. Alasannya: VAR mendeteksi bahwa penyerang tersebut telah menyentuh bola dua kali dalam tendangannya karena terpeleset, sehingga tendangan itu melanggar peraturan.
Alvarez literally slipped there—also, where on earth is the double touch?
This is exactly what Messi endured for years & still came out victorious. robbery
— foland (fan) (@propsMCFC) March 12, 2025
Thibaut Courtois, kiper Real Madrid, menceritakan bagaimana dia melihat kejadian tersebut. "Saya merasa dia telah melakukan sentuhan ganda dan saya memberitahu wasit. Ini sedikit nasib buruk bagi mereka," kata pemain Belgia tersebut dikutip AS.com.
Pada awalnya, wasit tidak menunjukkan adanya pelanggaran apa pun, tetapi setelah wasit keempat memberitahunya, penalti tersebut dibatalkan, yang menjadi kerugian bagi Atletico yang akhirnya kalah dalam adu penalti.
Menurut peraturan 14 IFAB yang mengatur tentang tendangan penalti, seorang pemain tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya setelah melakukan kontak pertama dengan bola. Prosedur untuk melakukan tendangan penalti sesuai peraturan: Bola harus diam di titik penalti. Penendang harus jelas teridentifikasi. Penjaga gawang harus berada di garis gawangnya, di antara kedua tiang, tanpa menyentuh tiang maupun jaring sampai bola ditendang. Pemain lainnya harus berada pada jarak minimal 9,15 meter, di belakang titik penalti, di dalam lapangan permainan dan di luar kotak penalti. Penendang selalu akan menendang bola ke arah depan. Diperbolehkan menendang dengan tumit selama bola bergerak ke arah gawang.