Cerita Graham Potter Sulit Tinggalkan Brighton untuk Chelsea Hingga Dipecat

image

Graham Potter mengakui meninggalkan Brighton untuk Chelsea adalah keputusan yang sulit dan mungkin diambil pada waktu yang salah.

Graham Potter, manajer West Ham United saat ini, mengungkapkan betapa sulitnya meninggalkan Brighton dan Hove Albion untuk bergabung dengan Chelsea. Pada Januari 2025, Potter kembali ke dunia manajemen sepak bola setelah hampir dua tahun absen sejak dipecat dari Chelsea pada 2023. 

Saat itu, Potter menggantikan Julen Lopetegui di West Ham, yang mengalami musim mengecewakan meski mendapat dukungan di bursa transfer musim panas. Potter, yang baru mendatangkan Evan Ferguson dari Brighton sebagai pemain pinjaman, berharap dapat membentuk tim sesuai visinya pada bursa transfer musim panas mendatang.

Dalam podcast Seaman Says yang dipersembahkan oleh Betway, Potter merenungkan karier manajerialnya di Inggris, termasuk masa-masanya di Brighton dan Chelsea. Dia mengingat kembali bagaimana dia mengubah Brighton dari tim yang berjuang menghindari degradasi menjadi tim papan tengah yang nyaman dengan gaya permainan yang menarik. Ketika meninggalkan Brighton, tim tersebut berada di posisi yang sangat baik di Liga Premier, dan Potter merasa meninggalkan klub pada waktu yang salah.

Pengalaman Sulit di Chelsea

Potter mengakui bahwa masa jabatannya di Chelsea tidak berjalan sesuai harapan. Setelah Chelsea memecat Thomas Tuchel, Potter ditunjuk sebagai penggantinya. Meskipun awalnya tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan pertamanya, performa Chelsea menurun drastis. Potter hanya memenangkan 12 dari 31 pertandingan yang dia tangani, termasuk kekalahan memalukan dari Southampton dan tersingkir di putaran ketiga Piala FA, sesuatu yang belum pernah dialami Chelsea dalam lebih dari dua dekade.

Potter merasakan tekanan yang belum pernah dialaminya sebelumnya di Stamford Bridge. Dia menyadari bahwa ekspektasi di klub-klub besar seperti Chelsea berbeda. Meskipun merasa pergi pada waktu yang salah, Potter bersyukur atas kesempatan dan pengalaman yang didapatnya. Dia juga mengingat bagaimana dia meninggalkan Brighton dalam kondisi yang baik, dan merasa bahwa saat itu adalah waktu yang tepat untuk memulai perjalanan baru.

Sekarang, dengan kembali ke manajemen bersama West Ham, Potter berharap dapat meraih kesuksesan lebih baik dibandingkan saat di Chelsea. Jika mendapat dukungan finansial yang cukup untuk membangun kembali skuadnya, Potter optimis dapat mengukuhkan kembali dirinya sebagai manajer Liga Premier yang sukses.


You Might Also Like