FIFA Pertimbangkan Larangan Iran di Piala Dunia 2026 di Tengah Perang dengan AS

FIFA Pertimbangkan Larangan Iran di Piala Dunia 2026 di Tengah Perang dengan AS

Ringkasan Berita

  • Piala Dunia 2026 di AS, Kanada, dan Meksiko terpengaruh konflik geopolitik, terutama ketegangan AS-Iran.

  • Pengaruh Trump terhadap FIFA dan keputusan terkait Iran bisa memengaruhi partisipasi negara tersebut di Piala Dunia.

  • Larangan perjalanan Trump terhadap Iran dapat menghalangi pendukung Iran hadir di Piala Dunia 2026 di AS.

FIFA mungkin melarang Iran dari Piala Dunia 2026 karena konflik geopolitik dengan Amerika Serikat.

Konflik Geopolitik dan Dampaknya pada Piala Dunia 2026

Sepak bola mungkin bukan prioritas utama ketika dunia berada di ambang perang, namun Piala Dunia 2026 terhubung erat dengan situasi geopolitik saat ini. FIFA akan menggelar turnamen global besar ini di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, dengan AS menjadi tuan rumah untuk 78 dari 104 pertandingan. Pemerintahan Donald Trump terlibat baik sebagai tuan rumah turnamen maupun sebagai peserta dalam konflik militer yang kemungkinan akan membayangi acara ini bahkan sebelum dimulai.

Trump dengan bangga mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah mengebom target militer di Iran, yang konfliknya dengan Israel meningkat pesat bulan ini. Sulit untuk memisahkan kekerasan di Timur Tengah dari Piala Dunia yang sebagian diadakan di AS, dan keterlibatan sepak bola dengan konflik ini tidak seharusnya sedekat ini.

Pengaruh Trump dan Keputusan FIFA

Gianni Infantino, presiden FIFA, telah menjalin hubungan erat dengan Trump baik sebelum maupun selama Piala Dunia Klub yang sedang berlangsung di AS. Kabarnya, Infantino menyetujui permintaan untuk mengabaikan pesan anti-rasisme. Kepatuhan Infantino ini bisa melindungi partisipasi AS dan perannya sebagai tuan rumah turnamen musim panas mendatang, tetapi kemungkinan larangan Piala Dunia 2026 untuk Iran tetap ada, dan pengaruh Trump terhadap Infantino dalam hal ini menjadi masalah.

Iran adalah tim keenam yang lolos ke Piala Dunia dan, setelah Jepang, yang kedua dari konfederasi Asia. Beberapa tim telah dilarang dari Piala Dunia karena berbagai alasan, dan ada preseden bagi negara-negara yang berperang untuk dilarang dari sepak bola secara keseluruhan. Rusia telah ditangguhkan tanpa batas waktu akibat invasi negara tersebut ke Ukraina, dan baik FIFA maupun UEFA melarang Yugoslavia pada awal 1990-an karena agresinya di Bosnia-Herzegovina.

Tidak ada indikasi bahwa AS akan dicabut dari tugas sebagai tuan rumah atau timnya kehilangan kelayakan untuk kompetisi, tetapi sepak bola hanyalah puncak gunung es bahkan dalam konteks sempit Piala Dunia. Bahkan jika Iran bermain musim panas mendatang, kemungkinan besar pendukung mereka tidak akan hadir. Negara ini masuk dalam daftar larangan perjalanan Trump, melarang warga negara Iran untuk bepergian ke Amerika Serikat.

“Republik Islam termasuk dalam pembatasan perjalanan paling ketat bersama Afghanistan, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Libya, Myanmar, Somalia, Sudan, dan Yaman,” lapor Planet Football. “[Warga negara] dari negara-negara tersebut sepenuhnya dilarang memasuki AS di bawah kategori visa apa pun, baik sebagai imigran maupun non-imigran.”

Masih harus dilihat apakah akan ada pengaturan untuk pendukung di Piala Dunia, mengingat kepatuhan Infantino terhadap pesan universalitas Piala Dunia, tetapi pengecualian diharapkan untuk tim dan staf terkait. Dengan situasi di Timur Tengah yang memburuk dan AS serta Iran kini dalam oposisi bersenjata langsung, ada kemungkinan besar FIFA membiarkan keputusan ini diambil dari tangan mereka.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like