Xavi Simons Tolak Bayern Munich, Pilih Liga Premier

Xavi Simons menolak Bayern Munich dan lebih memilih pindah ke klub Liga Premier.

Xavi Simons, gelandang berbakat asal Belanda yang saat ini bermain untuk RB Leipzig, dikabarkan menolak tawaran dari Bayern Munich. Pemain berusia 22 tahun ini telah lama dikaitkan dengan klub-klub Liga Premier dalam beberapa jendela transfer terakhir. Arsenal, Liverpool, Barcelona, dan Manchester United adalah beberapa klub yang menunjukkan minat pada gelandang serang yang juga bisa bermain di posisi sayap ini.

Simons bergabung dengan Leipzig dengan kontrak permanen senilai €81 juta pada Januari lalu, sebuah rekor transfer untuk klub tersebut. Namun, menurut laporan dari Fabrizio Romano pada bulan Mei, Simons telah memberi tahu klub Jerman tersebut bahwa ia ingin meninggalkan klub musim panas ini setelah mereka gagal lolos ke Liga Champions.

Gelandang muda ini menjadi incaran Bayern Munich musim panas ini, terutama setelah juara Bundesliga tersebut gagal mendapatkan Florian Wirtz yang lebih memilih bergabung dengan Liverpool. Namun, menurut laporan dari Bild, Simons akan menolak pendekatan dari Bayern karena lebih memilih pindah ke Liga Premier.

Simons dan Pilihan Liga Premier

Secara khusus, dikabarkan bahwa agen Simons akan mendekati Chelsea terkait kemungkinan transfer. Chelsea, yang baru saja memenangkan Piala Dunia Klub, telah merekrut Joao Pedro dari Brighton. Meskipun Pedro bermain sebagai penyerang tengah di bawah Enzo Maresca, Chelsea memiliki dana besar dari kemenangan turnamen tersebut yang bisa digunakan untuk membeli talenta elit lainnya.

Menurut media Spanyol, Sport, baik Chelsea maupun Manchester United telah mengadakan pembicaraan dengan perwakilan Simons mengenai potensi kepindahan. Chelsea memiliki keunggulan signifikan dibandingkan rival Liga Premier mereka karena mereka dapat menawarkan sepak bola Liga Champions.

Keputusan Akhir Simons

Keputusan Simons untuk menolak Bayern dan lebih memilih Liga Premier menunjukkan ambisinya untuk bermain di liga yang lebih kompetitif. Dengan banyaknya klub besar yang tertarik, Simons memiliki banyak pilihan untuk melanjutkan kariernya di Inggris.

Keputusan ini juga mencerminkan keinginan Simons untuk bermain di panggung terbesar Eropa, yaitu Liga Champions, yang dapat ditawarkan oleh Chelsea. Dengan bakat dan potensi yang dimilikinya, Simons diharapkan dapat menjadi tambahan berharga bagi klub mana pun yang berhasil merekrutnya.

Simons, yang dikenal dengan kemampuan dribbling dan kreativitasnya di lapangan, akan menjadi aset berharga bagi tim mana pun yang berhasil merekrutnya. Keputusannya untuk menolak Bayern dan lebih memilih Liga Premier menunjukkan bahwa ia siap untuk tantangan baru dan ingin membuktikan dirinya di liga paling kompetitif di dunia.

Dengan banyaknya klub besar yang tertarik, Simons memiliki banyak pilihan untuk melanjutkan kariernya di Inggris. Keputusan ini juga mencerminkan keinginan Simons untuk bermain di panggung terbesar Eropa, yaitu Liga Champions, yang dapat ditawarkan oleh Chelsea.

Dengan bakat dan potensi yang dimilikinya, Simons diharapkan dapat menjadi tambahan berharga bagi klub mana pun yang berhasil merekrutnya. Keputusannya untuk menolak Bayern dan lebih memilih Liga Premier menunjukkan bahwa ia siap untuk tantangan baru dan ingin membuktikan dirinya di liga paling kompetitif di dunia.

Keputusan ini juga mencerminkan keinginan Simons untuk bermain di panggung terbesar Eropa, yaitu Liga Champions, yang dapat ditawarkan oleh Chelsea. Dengan bakat dan potensi yang dimilikinya, Simons diharapkan dapat menjadi tambahan berharga bagi klub mana pun yang berhasil merekrutnya.

Keputusan ini juga mencerminkan keinginan Simons untuk bermain di panggung terbesar Eropa, yaitu Liga Champions, yang dapat ditawarkan oleh Chelsea. Dengan bakat dan potensi yang dimilikinya, Simons diharapkan dapat menjadi tambahan berharga bagi klub mana pun yang berhasil merekrutnya.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!