Libero.id - Salah satu pemain yang mencuri perhatian penonton Seria A musim ini adalah Nahitan Nandez. Pemain yang di datangkan dari Boca Juniors pada bulan Agustus lalu dengan mahar 18 juta Euro memiliki peranan penting dalam naiknya peforma Cagliari pada awal musim ini, bahkan sempat masuk 4 besar klasemen Seria A.

Pemain Uruguay ini adalah bagian penting dari restrukturisasi lini tengah Cagliari musim panas lalu, di samping manajamen Gli Isolani mendatangankan Radja Nainggolan dan Marko Rog untuk mengisi kekosongan Nicolo Barella yang hengkang ke Inter Milan musim ini. Bahkan sebelum bursa transfer dibuka musim dingin lalu, Nandez dianggap sebagai pemain yang memiliki prospek baik di tanah kelahirannya. Pemain berusia 24 tahun ini menjadi bagian skuat Uruguay pada ajang Piala Dunia 2018 setelah menjadi pemain kunci untuk Boca Juniors selama tiga musim terakhir.

Posisi Bermain Dan Perannya

Dalam sistem 4-3-1-2 diterapkan oleh Maran ketika masih mernjabat sebagai pelatih Cagliari saat itu, Nandez di posisikan sebagai sayap kanan walaupun sebenarnya dalam beberapa tim, Nandez ditempatkan sebagai gelandang kanan, misalnya saat bermain untuk timnas Uruguay, Nandez sering diposisikan oleh Oscar Tabarez sebagai gelandang kanan. Untuk Boca Juniors, ia sering bermain sebagai gelandang tengah.

Sepanjang musim seria 2019//20, Nandez menjadi pemain kunci yang sering memberikan umpan ke pemain depan Cagliari. Dalam catatan statistik, Nandez mampu menyelesaikan 1,19 dribel per 90 menit, dibantu dengan gaya bermainnya yang efektif dan tacklingnya yang mematikan, membuat dirinya bisa dengan cepat merebut bola di lapangan tengah. Perannya di lini tengah Cagliari sangat membantu Luca Cigarini ketika tim asal Sardinia tersebut bertahan.

Selain itu, Nandez juga menjadi pemain yang berperan penting dalam menjaga ruh permainan Cagliari untuk tetap hidup. Dengan Cigarini yang ada di posisi gelandang bertahan kemudian Nainggolan yang ada di belakang Giovanni Simeone dan Joao Pedro, Nandez muncul ditengah 4 pemain tersebut sebagai penghubung antara di lini belakang dan di lini depan Gli Isolani. Maka tak heran aliran bola Cagliari selalu berawal dari mantan pemain Penarol tersebut.

Generasi Dan Prospek Kedepan

Dalam masalah generasi, Nandez bisa dikatakan sebagai bagian dari  “golden age”nya timnas Uruguay. Pemain kelahiran 1995 tersebut adalah rekan seangkatan dari  Federico Valverde, Lucas Torreira, Matias Vecino dan Rodrigo Bentancur yang sudah mengemas caps untuk La Celeste. Torreira yang bermain untuk Arsenal, Vecino untuk Inter Milan, Valverde untuk Real Madrid dan Bentancur untuk Juventus, sekarang hanya tinggal menunggu waktu saja untuk Nandez berseragam tim top Eropa. Walaupun begitu, persaingan di lini tengah Uruguay tidak dapat dihindari, Nandez lebih sering dicadangkan oleh Tabarez karena Bentancur lebih berpengalaman dan lebih flexibel ketimbang dirinya untuk urusan lapangan tengah. 

Berkat peformanya musim ini, Nandez diminiati oleh duo raksasa asal Italia, Inter Milan dan Juventus. Pemain yang memiliki harga 26 juta Euro tersebut memiliki kontrak bersama I Rossoblu hingga Juni 2024. Selain itu, klub asl Inggris, West Ham juga sangat serius ingin mendatangkan Nandez ke London Stadium pada musim panas nanti. Skuat asuhan David Moyes memang sangat membutuhkan pemai tengah yang mampu membantu peran Declan Rice dilapangan musim ini.