Ringkasan Berita
-
Paul Sturrock dipecat oleh Southampton hanya sembilan hari setelah musim 2004-05 dimulai.
-
Peter Reid dan Kenny Dalglish juga mengalami pemecatan cepat dalam 12 hari di Manchester City dan Newcastle United.
-
Scott Parker dipecat oleh Bournemouth setelah kalah 9-0 dari Liverpool pada musim 2022-23.
Mengulas manajer Liga Premier yang paling cepat kehilangan pekerjaan di awal musim.
Manajer Liga Premier yang Kehilangan Pekerjaan dalam 20 Hari
Siapa saja manajer yang paling cepat meninggalkan pekerjaannya di awal musim Liga Premier? Awal musim sepak bola sering kali penuh dengan harapan dan optimisme, namun kenyataannya bisa berubah pahit dengan cepat. Beberapa klub bertindak lebih cepat dari yang lain dalam mengganti manajer mereka ketika hasil buruk datang. Salah satu contoh paling mencolok adalah Paul Sturrock yang dipecat oleh Southampton hanya sembilan hari setelah musim 2004-05 dimulai. Sturrock hanya memimpin dua pertandingan, kalah dari Aston Villa dan menang melawan Blackburn Rovers, sebelum diumumkan bahwa ia meninggalkan klub dengan 'kesepakatan bersama'.
Peter Reid juga mengalami nasib serupa di Manchester City pada musim 1993-94. Hanya 12 hari setelah musim dimulai, Reid dipecat setelah City hanya mendapatkan satu poin dari empat pertandingan pertama mereka. Kenny Dalglish di Newcastle United juga hanya bertahan 12 hari pada musim 1998-99, setelah hasil imbang melawan Charlton Athletic dan Chelsea. Bobby Robson dipecat oleh Newcastle United 16 hari setelah musim 2004-05 dimulai, meskipun ia adalah sosok legendaris di klub tersebut.
Manajer yang Kehilangan Pekerjaan dalam 40 Hari
Beberapa manajer lainnya juga kehilangan pekerjaan mereka dalam 40 hari pertama musim. Christian Gross di Tottenham Hotspur pada musim 1998-99 dan Ruud Gullit di Newcastle United pada musim 1999-00, keduanya hanya bertahan 21 hari. Howard Wilkinson dipecat oleh Leeds United 23 hari setelah musim 1996-97 dimulai. Graeme Souness di Blackburn Rovers dan Gianluca Vialli di Chelsea juga mengalami nasib serupa.
Scott Parker dipecat oleh Bournemouth pada musim 2022-23 setelah kekalahan telak 9-0 dari Liverpool. Thomas Tuchel dan Graham Potter juga mengalami pemecatan dini di Chelsea pada musim yang sama. Frank de Boer dipecat oleh Crystal Palace setelah hanya empat pertandingan pada musim 2017-18, menjadikannya salah satu pemecatan tercepat dalam sejarah Liga Premier.
Keputusan untuk memecat manajer dengan cepat sering kali dianggap sebagai langkah untuk menyelamatkan musim yang berantakan. Namun, tidak semua pemecatan ini berhasil membawa perubahan positif bagi klub. Dalam dunia sepak bola yang kompetitif, tekanan untuk meraih hasil instan sering kali membuat klub bertindak cepat dalam mengganti manajer mereka.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!